Kenaikan harga BBM
Spanduk PKS Tolak BBM Naik Bertebaran di Depok, PDIP: Kami Ga Percaya, Itu Memanfaatkan Momen
Sejumlah spanduk dan banner penolakan kenaikan BBM dari Kader PKS bertebaran di sejumlah titik jalan di Kota Depok.
Penulis: Dwi Putra Kesuma | Editor: Wahyu Septiana
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dwi Putra Kesuma
TRIBUNJAKARTA.COM, CILODONG - Sejumlah spanduk dan banner penolakan kenaikan BBM dari Kader PKS bertebaran di sejumlah titik jalan di Kota Depok.
Pantauan TribunJakarta, ada tiga titik pemasangan banner atau pun spanduk penolakan kenaikan BBM ini, yang di antaranya adalah di Jalan Tole Iskandar, Simpang Juanda, dan Jalan Raya Juanda.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Fraksi PDIP Kota Depok, Ikravanny Hilman, mengatakan bahwa sebenarnya hal tersebut lah yang dikomentari Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto.
"Berkaitan dengan spanduk-spanduk kan sebenarnya itu yang ditanggapi oleh Sekjen PDI Perjuangan, Pak Hasto dengan mengkritik," kata Ikravanny di Kantor DPRD Kota Depok, Cilodong, Senin (19/9/2022).

"Kami enggak percaya bahwa itu adalah bagian dari ketulusan untuk memperjuangkan kesejahteraan, tetapi lebih kepada oportunisme politik memanfaatkan momen saja," timpal Ikra.
Baca juga: Wali Kota Idris Minta Tak Baper Soal Kritik BBM Naik, PDIP: Murni Peduli atau Oportunisme Politik?
Ikra menyampaikan, sedianya pemasangan banner atau spanduk penolakan kenaikan harga BBM tersebut adalah hak dari PKS.
"Tetapi itu akan lebih punya landasan etis, landasan moral ketika dia memang urus kota ini dengan bagus," jelasnya.

Untuk informasi, terkini tengah terjadi perseteruan antara PDIP dan PKS. Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto meminta agar PKS tak mengkritik kebijakan kenaikan BBM, dan lebih fokus membenahi kota yang dipimpin kadernya, salah satunya adalah Kota Depok.
Wali Kota Depok Mohammad Idris pun telah memberikan komentarnya terkait hal ini. Ia mengatakan bahwa kritik adalah hal yang lumrah dalam demokrasi.