Amankah Antiseptik Dipakai untuk Bersihkan Wajah? Begini Kata Dokter Spesialis Kulit
Penggunaan antiseptik, disebut-sebut mampu memperbaiki permasalahan kulit wajah yang berjerawat. Benarkah demikian?
Penulis: Pebby Ade Liana | Editor: Acos Abdul Qodir
Laporan wartawan TribunJakarta.com, Pebby Adhe Liana
TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Baru-baru ini viral di sosial media tentang antiseptik jenis sabun skin cleanser digunakan untuk membersihkan wajah.
Penggunaan antiseptik, disebut-sebut mampu memperbaiki permasalahan kulit wajah yang berjerawat. Benarkah demikian?
Lalu, apakah aman apabila antiseptik digunakan untuk membersihkan wajah?
Ketua Umum Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (Perdoski) Yulianto Listiawan menjawab seputar pertanyaan tersebut.
"Jadi, boleh atau enggak, tergantung dengan kulitnya. Kalau kulitnya kuat, berminyak, dan gak sensitif, boleh," kata Yulianto ditemui usai konferensi pers Hair and Skin Research Grand 2022 bersama Loreal di Hotel Raffles Jakarta, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (20/9/2022).
Baca juga: Kulit Kering dan Hiperpigmentasi, Ternyata Bisa Jadi Tanda Ketidakseimbangan Antioksidan
Pada dasarnya, jerawat merupakan salah satu gangguan yang terjadi pada kulit.
Pada setiap pori-pori kulit, terdapat folikel yang terdiri dari kelenjar minyak dan juga rambut.
Jerawat, terjadi ketika folikel rambut atau tempat tumbuhnya rambut tersumbat oleh minyak dan juga sel kulit mati.

Walau penggunaan antiseptik untuk membersihkan wajah boleh-boleh saja, namun kata dia antiseptik tidak sepenuhnya dapat menyerap hingga ke akar permasalahan tempat timbulnya jerawat.
"Penyakit jerawat itu, penyakit pada kelenjar. Nah kelenjar itu bagian struktur tambahan pada kulit. Lokasinya di bawah (kulit), jadi sabun antiseptik gak bisa sampai ke bagian ke bawah, yang ada tambah kulitnya makin kering," tutur dia.
Kendati begitu, ia tidak menganjurkan penggunaan antiseptik untuk semua tipe kulit.
Sebab, pada kondisi kulit tertentu kandungan pada antiseptik dikatakan bisa memicu terjadinya gangguan lainnya pada kulit.
"Ini masalahnya. Orang selalu anggap remeh penggunaan sabun. Katanya sama aja sabun tuh. Faktanya, ya berbeda," ujarnya.
Baca juga: Skincare dengan Kandungan DNA Salmon Bikin Kulit Lebih Cerah, Lembab, dan Glowing
"Penggunaan sabun tergantung dengan jenis kulitnya. Dulu, sabun bakteri, sabun merk apapun, berendam di air panas, katanya bisa untuk sakit kulit. Nah sekarang, kalau dia kulitnya sensitif? pakai obat, sabunnya makin keras, berendam di air panas, ya makin jadi. Jadi dengan adanya pergeseran zaman saat ini, pola penyakitnya juga berubah," sambungya.