Cerita Kriminal

'Ya Allah Maafkan Hamba' Ucap Ibu di Pinrang dengan Terbata-bata, Bunuh 2 Anaknya Lalu Akhiri Hidup

Beredar pesan suara seorang ibu berinisial BR (37) kepada suaminya AS (40), pesan suara tersebut dibuat sesudah wanita itu membunuh dua anaknya.

Grid.ID
Ilustrasi jenazah korban bunuh diri - 

TRIBUNJAKARTA.COM - Beredar voice note atau pesan suara seorang ibu berinisial BR (37) kepada suaminya AS (40), pesan suara tersebut dibuat sesudah wanita itu membunuh kedua anaknya MD (8) dan MN (5).

Setelah mengirim pesan suara tersebut, BR lalu mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri.

Lalu apa isi pesan suara BR?

TONTON JUGA

Sebuah rekaman suara pesan terakhir pengakuan BR beredar di media sosial.

Rekaman ini telah dikonfirmasi oleh polisi benar berasal dari BR yang ditujukan kepada suaminya.

"Iya, itu benar rekamannya (rekaman pesan terakhir B kepada suami)," ungkap Kasat Reskrim Polres Pinrang AKP.

Muhalis menjelaskan bahwa pesan suara tersebut hendak dikirimkan BR kepada suaminya melalui voice note atau pesan suara di aplikasi WhatsApp.

B menyampaikan bahwa dirinya punya utang ke orang lain yang menjadi beban pikirannya.

Baca juga: Berdiri di Tengah Rel Bukit Duri, Pria Tanpa Identitas Coba Akhiri Hidup

"Ada rekaman voice note dia kirim ke suami melalui WhatsApp. Dia bilang harus keluarkan jaminan hari ini tetapi tidak punya uang, makanya dia malu," paparnya.

Dalam rekaman suara tersebut, selain membahas soal utang BR juga meminta agar sang suami merelakan 2 anaknya yang meninggal akibat meminum racun yang ia berikan.

Dia menyebut anaknya yang akan mendampingi nanti.

"Dia bilang dia sudah kirim ke surga anaknya (minum racun)," rincinya.

Baca juga: Detik-detik Petugas Damkar Selamatkan WNA yang Mau Akhiri Hidup, Sempat Diuber Pakai Pisau Dapur

Isi Pesan Terakhir B

"Pak, saya bawa anakmu supaya tidak ada yang menyusahkan dirimu.

Itu saja anak kita yang besar kamu urus, sayangi seperti anak kita yang kecil sayangi.

Saya lihat begitu besar cinta mu kepada anak.

Anak kita sudah ke surga menunggu. Kalau saya tidak usah ditunggu. Dirimu saja dengan kakaknya, juga bersama neneknya.

Semangat ya, Pak (suami) karena ada dua anak mu saya simpan.

Yang dua kecil tolong direlakan supaya tidak merepotkan dirimu sebab selalu sakit juga.

Baca juga: Silat Lidah dengan Istri, WNA Hendak Akhiri Hidup dari Lantai 8 Apartemen di Jakbar Diamankan Damkar

Jangan takut tinggal di rumah, kalau ada yang dilihat jangan takut tinggal.

Penglihatan ku mulai gelap, Pak.

Saya sudah minum racun. Dua anak mu sudah lewat (meninggal).

Saya biarkan lewat (tewas minum racun) supaya bisa masuk surga karena tidak ada salahnya.

Tetapi sudah bagus kalau saya bawa (mati) supaya tidak..., begitu sayang dirimu kepada semua anak.

Saya sebenarnya sudah tidak bisa menanggung, daripada saya sakit karena utang.

Itu uang, tagih ada semua saya tulis. Semua orang baik, jadi mereka pasti bantu.

Saya berbohong ada uang di Itta, karena saya tidak tahu bagaimana caranya ini (bayar utang).

Sudah beberapa hari saya pikirkan sebab hari ini saya janji keluarkan emas Hajjah Dahlia, tetapi tidak ada (uang) diberikan oleh Itta hari ini.

Saya minta maaf kepada dirimu, saya sayang juga semua anak kita.

Begitu besarnya rasa sayangku kepada anak kita. Tidak usah dikhawatirkan.

Ini mulai hitam penglihatan ku, Pak. Maafkan saya, begitu besar keinginan bersama dirimu tetapi apalah daya. Ya, pak.

Anakmu sudah meninggal semua, meninggal semua menuju surga tunggu dirimu.

Kamu ke Amir juga, sudah saya sampaikan ke dia, minta tolong ke dia.

Bagus semua itu pengertiannya. Pasti dia tolong. Saya berbohong ada uang di Ikka sebab saya tidak tahu lagi cara diriku, sudah beberapa hari ini terus saya pikirkan.

Oh Tuhan, maafkan hambamu. Oh Tuhan, maafkan hambamu."

Pesan suara tersebut disampaikan BR dengan suara terbata-bata, dan nafas yang tersengal-sengal.

 

Pertama Kali Ditemukan Suami

Jasad BR pertama kali ditemukan oleh suaminya, di kediamannya di Ancol Barat Lorong 1, Kelurahan Fakkie, Kecamatan Tiroang, Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan

Hal itu dikatakan saudara AS Aras saat ditemui di RSUD Lasinrang Pinrang.

"Pertama kali ditemukan sama suaminya. Sekitar pukul 10.00 Wita," kata Aras.

Sebelum kejadian, AS disuruh istrinya untuk pergi menagih utang.

Baca juga: Pemuda Pilih Akhiri Hidup Rebahan di Atas Rel Kebon Jeruk, Warga: Dia Linglung dan Putus Asa

Kapolres Pinrang, AKBP Moh Roni Mustofa mengatakan pada saat anggota polisi datang, korban BR sudah dalam kondisi tergantung.

Sementara MD dan MN terbaring di karpet lengkap dengan bantal dan sarung yang menutupi badan kedua anak tersebut.

"Kemungkinan anaknya minum racun. Tapi, masih kita dalami. Biarkan anggota melakukan olah TKP dan memeriksa saksi-saksi yang ada," tuturnya.

Ia mengatakan, barang bukti yang ditemukan yakni sebuah buku, lembaran-lembaran kertas dan handphone.

Ada pula botol dan gelas yang isinya air berwarna coklat yang diduga merupakan racun.

Barang bukti tersebut didapat di samping jasad MD dan MN.

Kontak bantuan

Bunuh diri bisa terjadi saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu.

Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup. Anda tidak sendiri.

Baca juga: Candu Judi Online Bikin Geram Istri, Pria di Ciledug Nekat Akhiri Nyawanya di Kusen Pintu

Baca juga: Dikemudikan Wanita, Honda Freed Nyaris Nyemplung dari Lantai 2 Gedung Parkir RS Polri

Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada.

Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling,

Anda bisa simak website Into the Light Indonesia.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved