Learning Loss Akibat Pandemi Covid-19, Sekolah di Kota Tangeran g Mulai Diberi Pelatihan SDM
Dinas Pendidikan Kota Tangerang mengaku munculnya fenomena krisis tata krama alias sopan santun siswa Sekolah Dasar (SD) sejak pandemi Covid-19.
Penulis: Ega Alfreda | Editor: Jaisy Rahman Tohir
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Ega Alfreda
TRIBUNJAKARTA.COM, TANGERANG - Dinas Pendidikan Kota Tangerang mengaku munculnya fenomena krisis tata krama alias sopan santun siswa Sekolah Dasar (SD) sejak pandemi Covid-19.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Tangerang, Jamaluddin mengatakan, imbas dua tahun terpapar Covid-19 muncul krisis sopan santun dan etika bersosialisasi siswa SD di wilayahnya.
Sebab, pada tahun 2022 sampai 2022 awal semua siswa di Indonesia dipaksa untuk menuntut ilmu secara online tanpa bertemu guru.
"Dua tahun kemarin belajar secara virtual dan ini anak kemandiriannya selama dua tahun itu jadi lemah semua," ujar Jamaluddin di SDN 3 Tangerang, Kamis (22/9/2022).
Menurutnya, fenomena tersebut biasa dikenal dengan learning loss.
Di mana, para siswa kehilangan pengalaman pembelajarannya secara maksimal akibat tidak terawasi secara ketat.
Baca juga: Banyak Siswa Kelas 2 SD Belum Bisa Baca, Pemkot Tangsel Diminta Introspeksi
Hal itu, lanjut Jamaluddin, mengakibatkan minimnya sopan santun dan kemandirian siswa dalam menuntut ilmu.
"Learning loss selama dua tahun semoga puluh kembali dan anaka-anak sopan santunnya bisa bagus, kemandiriannya juga, dan ketiga kualitas pendidikan meningkat," tutur Jamaluddin.
Berangkat dari isu yang tidak hanya terjadi di Kota Tangerang, PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk pun menyambangi sekolah dasar (SD) untuk pembentukan kualitas sumber daya manusia (SDM).
PT Bank Mandiri membuat Program Mandiri Edukasi yang merupakan salah satu bentuk Corporate Social Responsibility (CSR).
"Program ini merupakan pengembangan sekolah rintisan pendidikan Karakter di 11 SDN pada sembilan Kabupaten/Kota terpilih di Indonesia," jelas Head of CSR Departemen Bank Mandiri, Diwangkoro Ratam di SDN 3 Tangerang.
SDN 3 Tangerang sendiri terpilih untuk mendapatkan pelatihan dan pendampingan tahap pertama
Nantinya dalam pelatihan itu akan meningkatkan kapasitas SDM pendidik dan peran serta orangtua siswa
"Nantinya pelatihan ini meningkatkan pendidikan karakter berwawasan kesehatan. Akan kita bantu selama tiga hari untuk pelatihan kepada guru-gurunya," papar Diwangkoro.
"Nantinya akan diturunkan kepada siswa dan juga orangtuanya," tambah dia lagi.
Tidak hanya masalah kepribadian yang dibentuk, program yang diadakan di SDN 3 Tangerang dan SDN 4 Sukasari juga akan melatih masalah kesehatan selama tiga hari ke depan