Pejabat Pasar Bandel Kena Sindir Anies Baswedan, Ternyata Jumlahnya Banyak: Pelakunya Luar Biasa

Gubernur Anies Baswedan mengungkap jumlah oknum pejabat bandel di pasar Jakarta luar biasa banyak. Seharusnya mereka bisa memastikan harga terjangkau.

Penulis: Nur Indah Farrah Audina | Editor: Wahyu Septiana
Facebook Anies Baswedan
Gubernur Anies Baswedan mengungkap jumlah oknum pejabat bandel di pasar Jakarta luar biasa banyak. Seharusnya mereka bisa memastikan harga terjangkau. 

"Dan bagi semua yang bekerja dalam urusan perpasaran ini direksi dan seluruh manajemennya, jangan semata mata pandang ini sebagai cara untuk meningkatkan pundi-pundi di rumah, tetapi pandang ini untuk meningkatkan kesejahteraan seluruh warga di Jakarta," ucapnya di lokasi, Kamis (22/9/2022).

Anies pun mencontohkan kisah Mantan Wakil Presiden Indonesia, Bung Hatta.

Dengan kerendahan hati dan kebaikannya, Bung Hatta ikut berjuang pada kemerdekaan Indonesia dan memakmurkan rakyat.

Ia memangkas ego meskipun dengan jabatan dan relasi yang dimiliki bisa membawanya pada kehidupan yang lebih sejahtera.

"Kalau dia mikirin dirinya sendiri dia dididik sampai sarjana di saat kita semua masih belum sekolah, belum sekolah dan sekarang ini generasi kita udah pada sekolah. Di saat pada sekolah kita enggak bisa mengendalikan yang namanya kerakusan," tambahnya.

Baca juga: Anies Baswedan Sindir Pejabat Pasar Jakarta: Jangan Semata-Mata Ini Cara Tingkatkan Pundi-Pundi

"Kita enggak bisa namanya keserakahan apa yang terjadi segalanya dilihat sebagai peluang untuk memperkaya diri sendiri, peluang untuk memperkaya kelompok, peluang untuk memperkaya kelompok, peluang untuk memperkaya golongan macam-macam, hentikan praktik-praktik seperti itu dalam ekosistem perpasaran kita, hentikan," ungkapnya.

Berangkat dari hal ini, Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu mengingatkan mereka yang terlibat dalam kegiatan perpasaran untuk membuat pasar di Jakarta lebih efesien dan terjangkau.

"Tempatkan kepentingan umum di atas aspirasi pribadi, ini nampaknya klasik bapak ibu tetapi kira-kira begini kalau mau ambil yang gede-gede jangan ambil di urusan yang kepentingan hajat rakyat banyak karena yang hajat," pungkasnya.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved