Santri di Kota Tangerang Tewas Dianiaya Kakak Kelas, Pemkot Buka Jasa Konsultasi Masalah Psikis
Santrinya meninggal karena dianiaya teman satu pesantrennya, Pemerintah Kota Tangerang menggelar pendidikan untuk tenaga pengajar.
Penulis: Ega Alfreda | Editor: Jaisy Rahman Tohir
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Ega Alfreda
TRIBUNJAKARTA.COM, TANGERANG - Santrinya meninggal karena dianiaya teman satu pesantrennya, Pemerintah Kota Tangerang menggelar pendidikan untuk tenaga pengajar.
Beberapa hari lalu pun, Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Tangerang sudah melakukan pembinaan dan pengembangan pada sekolah berbasis keagamaan.
"Pembinaan dan sekaligus sosialisasi tentang kekerasan terhadap anak di lingkungan pondok pesantren," kata Kepala DP3AP2KB Kota Tangerang, Jatmiko, Senin (26/9/2022).
"Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mengantisipasi supaya tidak ada lagi kasus-kasus kekerasan yang terjadi di lingkungan pendidikan kita," sambungnya.
Menurut dia, jika para santri juga memiliki masalah secara psikologis, DP3AP2KB siap memberikan pendampingan.
Baca juga: Kasus Santri Tewas Dianiaya Temannya, Wali Kota Tangerang Sebut Karena Faktor Stres Kurang Healing
Yakni konseling melalui Pusat Pembelajaran Keluarga (Puspaga) secara gratis.
"Jika para santri atau anak-anak di Kota Tangerang memiliki masalah psikologis, kami menyediakan layanan konseling melalui Puspaga dan juga P2TP2A apabila menjadi atau melihat korban kekerasan. Kami berikan semua secara gratis," papar Jatmiko.
Sementara itu, Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Tangerang, Samsudin mengatakan, seluruh pihak pesantren harus terlibat dalam pencegahan kekerasan ini.
Ia juga berharap, pesantren di Kota Tangerang dapat menghasilkan lulusan-lulusannya sebagai pendidik, pendakwah, dan penggerak ekonomi masyarakat.
"Untuk mencegah kekerasan terhadap anak, khususnya di lingkungan pesantren adalah peran para kyai dan juga seluruh pihak pesantren harus terlibat. Saya juga berharap, agar para santri-santriwati di Kota Tangerang dapat menjadi pendidik, pendakwah, dan penggerak ekonomi masyarakat," harapnya.
Sebagaimana diketahui, beberapa waktu lalu disebuah pondok presantren di kawasan Kecamatan Cipondoh, Kota Tangerang tewas dianiaya kakak kelasnya sendiri.
Atas kejadian tersebut, sang kakak kelas sudah dijadikan tersangka oleh Polres Metro Tangerang Kota.