Cerita Kriminal
Kasus Santri Tewas Dianiaya Temannya, Wali Kota Tangerang Sebut Karena Faktor Stres Kurang Healing
Pemerintah Kota Tangerang berupaya untuk mencegah terjadinya kekerasan di kawasan pondok pesantren. Penyebab terjadinya tindak kekerasan karena stress
Penulis: Ega Alfreda | Editor: Wahyu Septiana
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Ega Alfreda
TRIBUNJAKARTA.COM, TANGERANG - Pemerintah Kota Tangerang berupaya untuk mencegah terjadinya kekerasan di kawasan pondok pesantren.
Sebagaimana diketahui beberapa bulan lalu ada santri di Cipondoh, Kota Tangerang yang tewas karena dianiaya teman satu pesantrennya.
Wali Kota Tangerang, Arief R Wismansyah mengungkapkan, penyebab terjadinya tindak kekerasan yang terjadi baik di lingkungan sekolah umum maupun pondok pesantren disinyalir karena tingkat stres.
Baik dari tenaga pendidik ataupun santri di pondok pesantren itu sendiri.
"Dan stres itu muncul karena jenuh, dan obatnya kalau kata anak jaman sekarang mah healing," ujar Arief dalam keterangannya, Jumat (23/9/2022).
Baca juga: Babak Baru Kasus Santri Bunuh Santri di Tangerang, Kini Pelaku Tunggu Jadwal Sidang
"Kita punya Bus Jawara kalau mau keliling wisata di Kota Tangerang, gratis," ungkapnya.
Arief menjelaskan pemkot siap untuk memfasilitasi kebutuhan pondok pesantren yang ada di Kota Tangerang.

Tentu demi terciptanya kondisi lingkungan pondok pesantren yang aman dan nyaman hingga terbentuknya generasi yang berakhlakul karimah.
"Termasuk layanan kesehatan di pondok, kalau perlu petugas Puskesmas yang datang ke pondok. Tinggal kirim surat ke dinas yang diperlukan, nanti akan difasilitasi," terang Wali Kota.