Butuh 90.000 Vial Per Tahun, Pelayanan Vaksin Meningitis di KKP Soekarno-Hatta Buka Lagi Oktober

Kepala KKP Kelas 1 Soekarno-Hatta, Naning Nugrahini memastikan kalau stok vaksin meningitis akan tersedia kembali pada bulan Oktober 2022.

Penulis: Ega Alfreda | Editor: Jaisy Rahman Tohir
TribunJakarta.com/Ega Alfreda
Lokasi pemeriksaan dokumen kesehatan di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta oleh Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP), Sabtu (1/5/2021). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Ega Alfreda

TRIBUNJAKARTA.COM, TANGERANG - Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas I Soekarno-Hatta akan kembali menerima stok vaksin meningitis untuk calon jemaah umrah.

Seperti diketahui, stok vaksin meningitis di KKP Kelas I Soekarno-Hatta sudah kosong melompong akibat kelangkaan dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

Hal tersebut membuat KKP Kelas I Soekarno-Hatta terpaksa menghentikan pelayanan vaksin meningitis sejak 22 September 2022.

Namun, Kepala KKP Kelas 1 Soekarno-Hatta, Naning Nugrahini memastikan kalau stok vaksin meningitis akan tersedia kembali pada bulan Oktober 2022.

"Sementara setahu saya, akan datang vaksin meningitis yang dibeli oleh Kemenkes sekitar bulan Oktober," ujar Naning kepada TribunJakarta.com, Selasa (27/9/2022).

Baca juga: Stok Vaksin Meningitis di KKP Soekarno-Hatta Kosong, Pelayanan Calon Jemaah Umrah Dihentikan

Walau tidak dapat dipastikan, Naning memprediksi vaksin akan masuk ke Bandara Soekarno-Hatta pada medio Oktober.

Menurutnya, KKP Kelas I Soekarno-Hatta akan butuh banyak stok vaksin meningitis berkaca dari tahun-tahun sebelumnya pada periode umrah.

Dari catatan yang didapat TribunJakarta.com, dalam sehari KKP kelas 1 Soekarno-Hatta dapat melayani sekira 300 calon jemaah umrah untuk disuntik vaksin meningitis.

"Berarti hitungan kita dalam satu tahun butuh 90 ribu vial. Satu hari itu 300 orang, berarti butuh 300 vial. Tinggal dikalikan saja," papar Naning.

Ia menjelaskan, pihaknya sudah memberhentikan pelayanan vaksin meningitis untuk calon jemaah umrah sejak 22 September 2022.

"Jadi di Soekarno-Hatta sejak 22 September tutup, soalnya vaksinnya habis. Terus kami berusaha minta realokasi kemana-mana, nanti kalau sudah ada (vaksin meningitis) kami buka lagi," kata Naning.

Pemeriksaan tiga lapis yang dilakukan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Bandara Soekarno-Hatts untuk mencekal Virus Corona di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Rabu (4/3/2020).
Pemeriksaan tiga lapis yang dilakukan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Bandara Soekarno-Hatts untuk mencekal Virus Corona di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Rabu (4/3/2020). (TribunJakarta.com/Ega Alfreda)

Pasalnya, KKP Kelas I Soekarno-Hatta tengah meminta stok vaksin meningitis kepada Dinas Kesehatan Kota/Kabupaten Tangerang.

Nantinya, bila sudah ada beberapa vaksin yang sudah terkumpul, pihaknya akan membuka secara terbatas untuk calon jemaah umrah.

"Kalau sudah ada beberapa terkumpul misal 200 vial nanti kita akan buka sehari sampai dua hari saja tergantun stok yang ada," jelas Naning.

"Tapi tentu terbatas dan ada syarat khusus untuk penerimanya ya supaya tepat sasaran," sambungnya.

Bila sudah ada stok vaksin darurat, salah satu syarat penerima adalah calon jemaah umrah yang 14 hari lagi berangkat ditunjukan dengan tiket pesawat terbang.

Kemudian, lanjut Naning, harus mendaftar secara online terlebih dahulu.

"Karena kalau tidak diatur seperti khawatir yang segera akan berangkat malah enggak dapat vaksin karena keduluan yang berangkatnya Desember. Karena paling enggak vaksin efektif itu peraturan Indonesia 14 hari sebelum keberangkatan," terang Naning.

Dilain kesempatan, Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes, Siti Nadia Tarmidzi mengakui ada beberapa KKP yang menutup sementara layanan vaksinasi meningitis.

Dia menjelaskan, Kemenkes sudah melakukan pemesanan vaksinasi meningitis untuk mengembalikan ketersediaan stok.

"Tapi, penyedia vaksinnya, baik Bio Farma, Sanofi, maupun Mersi, belum dapat mengirimkan ke Indonesia. Karena pabriknya baru mulai beroperasi,” terangnya.

Dari kondisi tersebut, penyedia vaksin belum bisa memenuhi kuota yang dipesan pemerintah.

Untuk mengatasi kondisi darurat di lapangan, papar Nadia, Kemenkes sudah melakukan upaya realokasi stok vaksin meningitis

 

 

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved