Granat Meledak di Cilincing
Nemu di Dekat Kawasan KBN Cilincing, Rahmat Korban Ledakan Awalnya Ingin Jual Granat ke Pengepul
Rahmat (19) korban ledakan granat di gang sempit Semper Barat, Cilincing, Jakarta Utara, mengaku awalnya tak tahu barang yang dibawanya granat.
Penulis: Gerald Leonardo Agustino | Editor: Jaisy Rahman Tohir
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino
TRIBUNJAKARTA.COM, CILINCING - Rahmat (19) korban ledakan granat di gang sempit Semper Barat, Cilincing, Jakarta Utara, mengaku awalnya tak tahu barang yang dibawanya granat.
Ia mengaku menemukan pertama kali granat di tepi jalan di dekat tempatnya bekerja di KBN, Cilincing, saat membeli es. Granat tersebut masih terbungkus plastik.
Saat itu yang terlintas di pikirannya adalah ingin menjual granat tersebut ke pengepul.
Ia pun menaruh granat kejut tadi di dashboard motornya.
"Niat awalnya saya kiloin, mau saya timbang. Beratnya kan ada sekitar 2 kiloan," kata Rahmat di lokasi, Rabu (28/9/2022).
Baca juga: Ada Tulisan Indonesian National Police pada Granat yang Meledak di Cilincing, Milik Polri?
Nyatanya, ketika pagi tadi Rahmat mengutak-atik benda yang ditemukannya itu, tiba-tiba ledakan terjadi.
Pandangan Rahmat langsung buram ketika granat meledak. Pendengarannya langsung teredam, tangan dan kakinya pun terluka.
Di sisi lain, Rahmat merasa lega ledakan granat ini tidak sampai melukai anggota keluarganya meski terjadi di depan kontrakan.
"Yang kena saya doang, untungnya anak sama istri nggak kena lagi di rumah," ucap dia.

Adapun luka di tangan Rahmat berada pada telapak kirinya yang berdarah.
Kemudian, telapak kaki sebelah kanannya juga berdarah dan sudah dipasangi kapas.
Granat Milik Polri?
Dari penampakan granat tersebut, terlihat ada beberapa tulisan yang terpampang di cangkang besi bahan peledak tersebut.
Berdasarkan pengamatan TribunJakarta.com, pada cangkang granat kejut tersebut terdapat tulisan "Flash Bang CSB-1B" di bagian tengahnya.
Ada juga tulisan "The Indonesian National Police LOT No: CN017K-51-001" yang mengindikasikan granat tersebut milik Polri.
The Indonesian National Police adalah terjemahan bahasa Inggris dari Kepolisian Republik Indonesia (Polri).

Namun, hingga berita ini diturunkan belum terkonfirmasi apakah benar granat tersebut milik Polri.
Berdasarkan penelusuran lanjutan, bahan peledak ini diberi istilah granat kejut karena dapat menghasilkan cahaya membutakan (6-7 juta candela) dan ledakan yang keras (170-180 desible).
Namun, apabila granat ini meledak, bentuk granat tetap utuh tanpa adanya serpihan.
Adapun keberadaan granat ini untuk membingungkan atau mengalihkan perhatian musuh baik dalam medan perang maupun lokasi pertempuran selama beberapa detik.
Sebelumnya, aparat kepolisian dari Polsek Cilincing dibantu Tim Gegana beserta TNI dan Satpol PP langsung mendatangi lokasi untuk melakukan olah TKP.
Polisi menyisir titik ledakan terjadi, memintai keterangan orang yang menemukan granat, hingga penelusuran lokasi ditemukannya bahan peledak tersebut.
Namun sayangnya, ketika beberapa awak media mencoba memintai keterangan dari Kapolsek Cilincing Kompol Haris Akhmat Basuki di lokasi kejadian, yang bersangkutan enggan berkomentar.
"Nanti di kantor aja," ucap Haris singkat.
Kenyataan bahwa anggota kepolisian yang berwenang malah irit bicara di lokasi kejadian membuat kasus ledakan granat kejut ini belum menemui titik terang.
Awak media belum mendapatkan keterangan terkini soal penyebab keberadaan granat kejut bisa ditemukan warga di Kawasan Berikat Nusantara.