Tragedi Kanjuruhan 1 Oktober 2022
'Di Dalam Ditembaki, Celakanya di Luar Sama' Kata Suporter Arema FC Sampai Berlindung di Kios Orang
Seorang suporter Arema FC yang selamat dalam kerusuhan di Stadion Kanjuruhan menceritakan perjuangannya dapat lolos dari maut.
Penulis: Rr Dewi Kartika H | Editor: Yogi Jakarta
Bahkan sampai dia tua dan berkeluarga nanti.
"Setelah akhirnya nribun 11 tahun, saya selesai dengan Arema," kata dia.
"Mungkin lebay. Tapi pulang dengan selamat, lebih penting daripada sekadar tiga poin," tandasnya.
Korban Meninggal 174 Jiwa
Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak menyampaikan update terbaru terkait jumlah korban Tragedi Stadion Kanjuruhan.
Jumlah korban meninggal dunia setelah laga Arema FC vs Persebaya Surabaya itu meningkat menjadi 174 jiwa.
Menurut Emil Dardak, data tersebut merupakan update data yang dihimpun oleh BPBD Jawa Timur hingga siang hari pukul 10.30 WIB.
"Kami mendapatkan data dari Data BPPD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Jatim bahwa per pukul 09.30 tadi masih 158 orang yang dinyatakan sebagai korban meninggal dunia."
"Namun pada pukul 10.30 jumlah korban meninggal dunia bertambah menjadi 174 orang," kata Emil, Minggu (2/10/2022).
Merujuk data BPBD Jatim, setidaknya telah terdata sebanyak 298 orang menjadi korban tragedi Kanjuruhan. Sejumlah 11 orang dilaporkan luka berat. Dan ada sebanyak 174 orang korban meninggal dunia.
"Menurut data yang terhimpun BPBD Provinsi Jawa Timur per pukul 10.30, tadi 174 korban meninggal dunia," ulang Emil Dardak.
Dikatakan mantan Bupati Trenggalek tersebut, korban meninggal dunia itu berada di delapan rumah sakit yang berbeda-beda di Malang.
Pihak pemerintah provinsi maupun kabupaten terus melakukan sinergi dan update data untuk memastikan tidak ada data ganda ataupun misalnya ada korban yang belum terdata.
"Pemprov berencana memberikan santunan bagi korban meninggal dan lukan berat, ini nanti juga ditambah dengan santunan yang diberikan pemerintah kabupaten. Yang paling penting pengobatan tidak boleh ada kendala biaya," tegas Emil Dardak.
Beberapa rumah sakit yang menjadi rujukan para korban insiden Kanjuruhan yaitu Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang, Rumah Sakit Wava Husada, RSUD Kanjuruhan, Rumah Sakit Hasta, Rumas Sakit Gondanglegi, Rumah Sakit Teja Husada, Rumah Sakit Mitra Delima.