Tragedi Kanjuruhan 1 Oktober 2022
Sudah Koordinasi dengan Host Broadcaster, Ini Surat PT LIB Minta Arema Vs Persebaya Pukul 20.00 WIB
Beredar bukti surat PT Liga Indonesia Baru atau PT LIB tetap meminta Panpel agar tetap menggelar Arema FC Vs Persebaya Surabaya sesuai jadwal.
TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Beredar bukti surat PT Liga Indonesia Baru atau PT LIB tetap meminta Panpel agar tetap menggelar Arema FC Vs Persebaya Surabaya sesuai jadwal.
Diketahui, Kapolda Jawa Timur Irjen Nico Afinta memastikan pihaknya sudah bersurat ke Panpel agar laga Arema Vs Persebaya pada Sabtu (1/10/2022) dimajukan ke pukul 15.30 WIB.
Surat tersebut diteken Kapolres Malang AKBP Ferli Hidayat perihal permohonan perubahan jadwal Liga 1 2022 antara Arema FC Vs Persebaya yang diteken pada 18 September 2022.
Kapolres Malang menulis surat di atas setelah menerima rujukan dari Panpel Arema FC Nomor:014/PANPEL/ARM/IX/2022 tanggal 12 September 2022 perihal rekomendasi pertandingan dan bantuan keamanan pertandingan sepakbola antara Arema FC vs Persebaya Surabaya.
"Sehubungan dengan rujukan di atas, bersama ini mohon bantuannya kepada Panpel Arema FC agar mengajukan surat permohonan perubahan jadwal pertandingan sepak bola BRI Liga 1 Tahun 2022 kepada PT. Liga Indonesia terkait rencana pertandingan sepak bola antara Arema FC vs Persebaya pada hari Sabtu tanggal 1 Oktober 2022 yang sedianya main pada pukul 20.00 WIB agar diajukan menjadi pada pukul 15.30 WIB dengan pertimbangan keamanan," demikian bunyi surat dari Kapolres Malang.
Baca juga: Daftar Rumah Sakit dan Puskesmas Tempat Suporter Meninggal dan Dirawat Pascalaga Arema Vs Persebaya
Sayangnya, permohonan Kapolres Malang ini diabaikan. Akhirnya, Panpel Stadion Kanjuruhan yang menghelat laga Arema Fc Vs Persebaya tetap melaksanakan kick off pukul 20.00 WIB.
Ketua Panpel Arema, Abdul Haris, setuju dengan permohonan Kapolres Malang. Pihaknya sudah mengirimkan surat perubahan jadwal ke PT LIB karena jam segitu kurang idel.
Salah satu yang menjadi sorotan Panpel Arema adalah dari sisi keamanan suporter. PT LIB menolak tanpa alasan jelas dengan tetap meminta Panpel Arema melaksanakan laga sesuai jadwal.
"Berdasarkan surat dari PT LIB, jawaban mereka ternyata kick off laga Arema Vs Persebaya tetap pukul 20.00 WB," begitu ujar Abdul Haris tempo hari.
Kini, sudah beredar jawaban PT LIB tertanggal 19 September yang menolak permohonan Panpel Arema atas masukan dari pihak Polres Malang terkait laga Arema FC Vs Persebaya.
Nomor : 497/LIB-KOM/IX/2022 Jakarta, 19 September 2022 Jakarta 1 Oktober 2022
Lampiran : -
Perihal : Re: Permohonan Perubahan Jam Kick Off Arema FC Vs Persebaya Surabaya
Kepada Yth,
Manajemen Klub Arema FC
di Tempat
Rujukan:
1. Surat klub Arema FC perihal Permohonan Perubahan Jam Kick Off Arema Fc Vs Persebaya Surabaya tertanggal 12 September 2022;
2. Surat Kapolres Malang nomor: B/2151/IX/PAM.3.3/2022 perihal Permohonan Perubahan Jadwal Pertandingan Liga 1 Tahun 2022;
3. Hasil koordinasi antara PSSI, PT Liga Indonesia Baru dan Host Broadcast
Sehubungan dengan rujukan tersebut di atas, maka perkenankanlah kami PT. Liga Indonesia Baru (PT LIB) menyampaikan bahwa meminta meminta kepada Klub Arema FC untuk berkoordinasi secara optimal kepada pihak keamanan dalam hal ini khususnya denga Kapolres Malang untuk tetap melaksanakan pertandingan BRI Liga 1-2022/2023 Np 96 antara Arema FC Vs Persebaya Surabaya DILAKSANAKAN SESUAI DENGAN JADWAL YANG TELAH DITENTUKAN.
Demikian hal ini disampaikan atas perhatian dan kerjasamanya kami ucapkan banyak terima kasih.
PT. Liga Indonesia Baru
Direktur Utama
Ir. Akhmad Hadian Lukita., MBA., QWP
Tembusan
1. Yth., Dewan Komisaris PT. LIB
2. Yth., Host Broadcaster
3. Yth., Dirut PT. LIB
4. Arsip
Penjelasan Kapolda Jawa Timur
Sementara itu Kapolda Jawa Timur Irjen Nico Afinta menjelaskan kronologi kerusuhan di Stadion Kanjuruhan di mana korban meninggal bertambah.
Nico menjelaskan, biang kericuhan diduga dipicu rasa kekecewaan sejumlah suporter Aremania terhadap hasil kekalahan Arema FC melawan Persebaya dengan skor 2-3.
"Selama pertandingan tidak ada masalah. Masalah terjadi ketika usai pertandingan. Penonton kecewa melihat tim Arema FC kalah," ucap Nico Afinta pada Minggu (2/10/2022) dini hari WIB.
"Apalagi ini sebelumnya Arema FC tidak pernah kalah di kandang sendiri melawan Persebaya dalam beberapa tahun terakhir," ia menambahkan.
Menurut dia, motif para suporter Arema FC turun ke lapangan juga dengan maksud berusaha mencari pemain dan official Arema FC.
"Mereka bermaksud menanyakan ke pemain dan official kenapa sampai kalah (melawan Persebaya)," tuturnya.
Tak ingin kejadian kericuhan menjadi runyam, Nico menerangkan jika petugas pengamanan kemudian melakukan upaya-upaya pencegahan dan pengalihan supaya mereka tidak masuk ke lapangan. Salah satunya dengan menembakkan gas air mata.
"Upaya-upaya pencegahan dilakukan hingga akhirnya dilakukan pelepasan gas air mata. Karena sudah tragis dan sudah mulai menyerang petugas dan merusak mobil," papar Nico.
Penumpukan suporter kemudian memicu berdesakan hingga membuat tragedi maut tersebut terjadi.
"Suporter keluar di satu titik. Kalau gak salah di pintu 10 atau pintu 12. Di saat proses penumpukan itu terjadi berdesakan sesak napas dan kekurangan oksigen. Tim gabungan sudah melakukan upaya penolongan dan evakuasi ke rumah sakit," kata Nico.
Peristiwa berdesakannya para suporter ditambah dengan adanya gas air mata harus dibayar mahal. Jumlah korban meninggal terbaru mencapai 129 orang. Dua korban tewas di antaranya anggota Polri.
Nico menduga kuat salah satu penyebab jatuhnya korban lantaran kehabisan oksigen akibat berdesakan. Mereka keluar dari satu titik.
"Kalau gak salah di pintu 10 atau pintu 12. Di saat proses penumpukan itu terjadi berdesakan sesak napas dan kekurangan oksigen. Tim gabungan sudah melakukan upaya penolongan dan evakuasi ke rumah sakit," jelasnya.
Sementara itu kerusakan juga menyasar kendaraan yang ada di Stadion Kanjuruhan. Paling banyak menyasar kendaraan dinas Polisi.
"Kendaraan yang rusak diserang berjumlah 13 mobil rusak, 10 di antaranya mobil dinas Polri. Sisanya mobil pribadi," ucap Nico.
Menurut Nico, dari 40 ribu penonton yang hadir, tidak semuanya anarkis dan kecewa.
"Hanya sebagian 3000-an yang turun ke lapangan sedangkan yang lain tetap di tribun stadion. Ini saya mau menyampaikan kalau semuanya taat mengikuti aturan maka kami akan melaksanakannya dengan baik," jelas Nico.
Nico juga menyakini tindakan yang dilakukan petugas termasuk penembakan gas air mata dilakukan karena adanya respon terhadap kelakuan suporter.
"Semua ini ada sebab akibatnya, kami akan menindaklanjuti dan sekali lagi kami mengucapkan belasungkawa kita akan melakukan langkah-langkah agar tidak terjadi tragedi lagi," bebernya.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jakarta/foto/bank/originals/Foto-surat-PT-LIB.jpg)