Tragedi Kanjuruhan 1 Oktober 2022
Tiga Bersaudara Meninggal di Kerusuhan Kanjuruhan, Ayah Korban Ungkap Luka-luka yang Diderita Korban
Tragedi Stadion Kanjuruhan Malang pasca-laga Arema vs Persebaya menyisakan duka mendalam bagi keluarga para korban.
Korban sebelumnya berangkat bersama adik kandungnya Adik kandungnya, M. Yaziid Novel Al Bastommy (15) mengendarai motor Vario dari Jombang menuju Malang, pada Sabtu pagi sekitar pukul 07.30 WIB
Setibanya di Malang, Irsyad bersama dua saudaranya sebaya yakni satu pria dan satu wanita menuju ke Stadion Kanjuruhan.
Nahas ketiga korban yang merupakan satu kerabat ini meninggal akibat kekurangan oksigen sesak napas karena gas air mata, desakkan-desakan hingga terinjak-injak saat hendak keluar stadion.
"Ya masih satu keluarga yang meninggal kakaknya dari Tulungagung namanya Haikal kelas 1 SMA dan di Malang Astrid kelas 2 SMA kalau Irsyad kelas 3 SMA," ucap Arif.
Kondisi korban mengalami luka lebam di bagian kaki, dada bahkan wajahnya membiru seperti gosong.
"Kondisinya luka di kaki, memar di dada dan wajahnya seperti gosong, membiru karena terkena gas air mata, ya ketiganya meninggal yang satu cewek lebam di dada dan pipi kiri," bebernya.
Arif sempat mendapat firasat buruk sebelumnya sebelum anaknya pamit untuk menonton pertandingan bola di Stadion Kanjuruhan.
Pihak keluarga sempat melarang Irsyad berangkat ke stadion saat magrib untuk menonton laga derbi Jatim antara Arema FC vs Persebaya Surabaya.
"Firasat ada daun hijau menempel di baju malam itu saya posisinya kerja di Ngunut Kabupaten Tulungagung tidak lama saya dapat kabar ini," katanya. (TribunJatim/*)
Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Firasat Janggal Ayah Korban Tragedi Kanjuruhan, Larang Berangkat Magrib serta Daun Hijau di Baju
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Ayah Korban Tragedi Kanjuruhan Punya Firasat Aneh Sebelum Musibah, Larang Putra Berangkat Maghrib, https://www.tribunnews.com/superskor/2022/10/03/ayah-korban-tragedi-kanjuruhan-punya-firasat-aneh-sebelum-musibah-larang-putra-berangkat-maghrib?page=all.
Editor: Hasiolan Eko P Gultom