Halte Transjakarta Bundaran HI Tutupi Patung Selamat Datang, PDIP Ingatkan Pemprov DKI soal Aturan

Bila nantinya memang harus dibongkar, ia mewanti-wanti Pemprov DKI Jakarta agar revitalisasi halte Transjakarta Tosari-Bundaran HI selanjutnya harus

Penulis: Nur Indah Farrah Audina | Editor: Acos Abdul Qodir
Kompas.com/Nirmala Maulana Achmad
Pembangunan atau revitalisasi halte Transjakarta Tosari-Bundaran HI, Jakarta Pusat, yang menuai polemik dan diprotes sejarawan JJ Rizal lantaran menghalangi pandangan ke Patung Selamat Datang. 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Nur Indah Farrah Audina

TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono ingatkan Pemprov DKI Jakarta mengikuti aturan dalam revitalisasi halte Transjakarta di kawasan bersejarah.

Hal ini disampaikan menyusul dugaan pelanggaran dalam revitalisasi halte Transjakarta Tosari-Bundaran HI lantaran menutupi pandangan ke arah Patung Selamat Datang yang berstatus Objek Diduga Cagar Budaya (ODCB).

Gembong mengingatkan, secara etika, pengerjaan revitalisasi halte tersebut seharusnya melalui persidangan bersama pihak Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) dan Tim Sidang Pemugaran (TSP) DKI Jakarta.

"Ada ketentuan kalau daerah cagar budaya kan ada ketentuannya itu. Jadi izin yang dikeluarkan pemprov harus melalui tim TSP dan TACB. Itu wajib karena area Menteng dan sebagainya udah harus seperti itu," katanya di Gedung DPRD DKI, Senin (3/10/2022).

Bila nantinya memang harus dibongkar, ia mewanti-wanti Pemprov DKI Jakarta agar revitalisasi halte Transjakarta Tosari-Bundaran HI selanjutnya harus mengikuti aturan yang ada.

Baca juga: Dirut TJ Buka Suara soal Halte Transjakarta Bundaran HI Halangi Patung Selamat Datang

"Perkara bongkar atau tidak itu tahapan berikutnya, tapi bahwa tahapan yang harus dilalui itu mesti mengikuti aturan yang ada. Soal membongkar soal berikutnya, tergantung rekomendasinya apa dari tim pemugaran itu. Kalau tim pemugaran merekomendasikan itu harus dibongkar, ya harus dibongkar," lanjutnya.

Bakal panggil Transjakarta

Penampakan Patung Selamat Datang di Bundaran Hotel Indonesia (HI), Jakarta Pusat, pada 18 Juli 2019, atau sebelum adanya halte Transjakarta Tosari-Bundaran HI.
Penampakan Patung Selamat Datang di Bundaran Hotel Indonesia (HI), Jakarta Pusat, pada 18 Juli 2019, atau sebelum adanya halte Transjakarta Tosari-Bundaran HI. (Kompas.com/Ryana Aryadita Umasugi)

Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi bakal panggil PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) imbas revitalisasi halte Transjakarta Tosari-Bundaran Hotel Indonesia (HI) yang disebut menutupi Patung Selamat Datang.

Melalui unggahan Instagram pribadinya, politisi PDI-Perjuangan ini menyampaikan hal tersebut.

"Cepat atau lambat, sebagai pimpinan DPRD Provinsi DKI Jakarta saya akan memanggil PT Transjakarta dan SKPD terkait untuk menjelaskan pelaksanaan revitalisasi halte Transjakarta yang nyatanya sudah banyak mengecewakan banyak pihak itu," ujarnya dikutip dari Instagram, Senin (3/10/2022).

Selain itu, Pras, sapaan akrabnya turut menyinggung pesan Presiden RI pertama, Soekarno mengenai sejarah.

Katanya, Bung Karno pernah berpesan, "Jangan sekali-kali meninggalkan sejarah!".

Baca juga: Jelang Anies Baswedan Lengser, PDIP DKI Sebut Banyak Program Kerja Belum Selesai Dikerjakan

Sehingga, seharusnya Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menjaga dengan baik wejangan tersebut dalam pelaksanaan pembangunan termasuk revitalisasi halte Transjakarta Bundaran Hotel Indonesia (HI).

"Bayangkan, betapa bangganya pemerintah dan rakyat Indonesia ketika Monumen Selamat Datang didirikan ketika itu. Patung sepasang manusia yang sedang menggenggam bunga dan melambaikan tangan itu bukan sekedar pajangan. Namun lebih kepada bahwa Indonesia pantas diperhitungkan di kancah dunia dengan kesiapannya menggelar perhelatan pesta olahraga se-Asia yang ke-4," lanjutnya.

Dengan gambaran sejarah tersebut, pihaknya kian bulat untuk memanggil Transjakarta.

"Apa sepadan jika arah tepat lambayan tangan sepasang manusia pada Monumen Selamat Datang sengaja dihalangi dengan alibi revitalisasi?," pungkasnya.

TACB dan TSP Bakal Panggil TJ juga

Direktur Utama PT Transjakarta Yana Aditya kala rapat bersama jajaran Komisi B DPRD DKI, Senin (6/12/2021)
Direktur Utama PT Transjakarta Yana Aditya kala rapat bersama jajaran Komisi B DPRD DKI, Senin (6/12/2021) (TRIBUNJAKARTA.COM/NUR INDAH FARRAH)

Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) dan Tim Sidang Pemugaran (TSP) DKI Jakarta bakal PT Transportasi Jakarta (TransJakarta) imbas revitalisasi halte Transjakarta Tosari-Bundaran Hotel Indonesia (HI) yang disebut menutupi Patung Selamat Datang.

Hal ini disampaikan anggota TACB DKI Jakarta, Candrian Attahiyyat.

"Itu sudah kita rapatkan internal TACB TSP untuk memanggil Transjakarta," ucapnya kepada wartawan, Kamis (29/8/2022).

Lebih lanjut, Candarian memastikan bila pihaknya memberikan sejumlah opsi untuk pihak Transjakarta.

Sebab, secara etika pengerjaan revitalisasi halte tersebut harus melalui persidangan bersama pihak TACB dan TSP.

"Ada opsi opsi yang disampaikan kepada pihak Transjakarta apa keputusannya, apakah ada kompromi direndahkan atau dibongkar, belum dapat kesimpulan yang pasti ya karena belum memanggil mereka," lanjutnya.

Menurutnya, permasalah ini bukanlah hal yang baru. Pasalnya, pembangunan revitalisasi di kawasan objek diduga cagar budaya (ODCB) juga terjadi di kawasan Jatinegara, Jakarta Timur.

"Ini kan masalahnya bukan yang di HI, kita juga melihat di Jatinegara yang tempatnya gereja di apa itu, saya ga tau persis tapi depan gereja koinonia (GPIB Koinonia). Itu kan menjulang dan salah satu di antara halte ikonik yang akan dibangun dan berarti persoalannya tidak hanya di Hotel Indonesia tetapi juga di Jatinegara," pungkasnya.

Baca juga: Lebih Tiga Bulan, Jakpro Baru Dapat Kantor Akuntan yang Mau Audit Laporan Keuangan Balap Formula E

Diwartakan sebelumnya, Sejarahwan JJ Rizal desak Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berhenti melanjutkan revitalisasi halte Bundaran HI, Jakarta Pusat.

Diungkapkan melalui Twitter pribadinya, JJ Rizal menyebut revitalisasi halte Transjakarta Tosari-Bundaran Hotel Indonesia (HI) tersebut merusak karena menutupi pandangan ke arah Patung Selamat Datang yang berstatus objek diduga cagar budaya (ODCB).

"Pak gubernur @aniesbaswedan mohon stop pembangunan halte @PT_Transjakarta tosari-bundaran hi yg merusak pandangan ke patung selamat datang en henk ngantung fontein warisan presiden sukarno dgn gubernur henk ngantung sbg poros penanda perubahan ibukota kolonial ke ibukota nasional," cuitnya dikutip dari Twitter @JJrizal, Jumat (30/9/2022).

Menurutnya, Patung Selamat Datang Heng Ngantung turut menjadi simbol keramahan bangsa, semangat bersahabat melaksanakan ketertiban dunia berdasar kemerdekaan, perdamaian abadi, keadilan sosial.

"Hotel Indonesia bukan hanya simbol awal pariwisata modern indonesia pasca kolonial, tapi arsitektur karya abel sorensen, arsitek markas besar PBB di New York bersama presiden sukarno dgn para maestro lukis en sastra indonesia yg oleh sukarno disebut "pembuka wajah muka indonesia"," lanjutnya.

Kata JJ Rizal, kawasan bersejarah warisan Sukarno sudah menjadi sasaran aksi vandalisme dalam 20 tahun terakhir.

Sehingga bila pembangunan revitalisasi ini tak dihentikan dinilainya Jakarta kaya infrastruktur namun miskin karakter.

"Sekali lagi mohon pak gubernur @aniesbaswedan stop pembangunan halte @PT_Transjakarta yang arogan di kawasan cagar budaya penanda sejarah perubahan kota kolonial jadi kota nasional warisan Sukarno, jangan biarkan halte-halte itu jadi noda di buku sejarah masa pemerintahan bapak yang kaya prestasi," ungkapnya.

"Semoga @PT_Transjakarta menemukan model arsitektural yg lebih pantas en menguatkan vista sejarah yg berharga, kaya nilai serta perlu dirayakan sebagai berkah dari pendiri bangsa," pungkasnya.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved