Cerita Kriminal
Polisi Masih Selidiki Penadah Ratusan Gram Emas yang Dicuri dari 3 Lokasi di Tangerang
Polres Tangerang Selatan dan Polda Metro Jaya masih menyelidiki penadah ratusan gram emas yang dicuri dari toko emas Sinar Mas, ITC BSD, Tangsel.
Penulis: Ega Alfreda | Editor: Wahyu Septiana
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Ega Alfreda
TRIBUNJAKARTA.COM, TANGERANG - Polres Tangerang Selatan dan Polda Metro Jaya masih menyelidiki penadah ratusan gram emas yang dicuri dari toko emas Sinar Mas, ITC BSD, Tangerang Selatan.
Bukan hanya BSD, penadah dari pencurian toko emas di Pasar Kemis dan Cikupa, Kabupaten Tangerang, juga masih dicari polisi.
Sebagaimana diketahui, ketiga toko emas di atas dicuri oleh komplotan yang sama.
Komplotan tersebut terdiri dari empat orang yakni SU (37), TH (37), MK (33) dan K (34) yang beraksi menggunakan senjata api pabrikan.
"Emas dijual ke toko emas, diecer di tiga lokasi. Ini masih penyelidikan," ujar Kapolres Tangsel, AKBP Sarly Sollu, Minggu (9/10/2022).
Baca juga: Video Detik-detik Perampokan di Toko Emas ITC BSD, Pengunjung Berlari Ketakutan: Ada yang Ditembak?
Dirinya memastikan bahwa aksi perampokan di tiga lokasi toko emas itu dilatarbelakangi motif ekonomi.
Sambil menunggu penyelidikan tim Densus 88 terkait dugaan keterlibatan para pelaku perampokan dengan kegiatan terorisme.

"Motifnya ekonomi, untuk teroris ini sedang didalami densus 88, karena salah satu pendanaan dari aksi teror ini terjadi perampokan emas dan bank dan ini akan didalami Densus 88," jelas Sarly.
Sebab, keempatnya melakukan tindak pidana yang sama secara berulang kali di Tangerang dalam kurun waktu enam bulan ke belakang.
Bahkan dalam beraksi, pelaku PH selalu menggunakan senjata api pabrikan.
"Salah satu alat bukti senjata api adalah pabrikan dan akan ditelusuri motifnya sehingga bekerja sama dengan Densus 88," ungkap Sarly.
Baca juga: 2 Pekan Diburu Polisi, Komplotan Perampok Toko Emas ITC BSD Akhirnya Tertangkap di Tiga Lokasi
Polres Tangerang Selatan pun melakukan penelusuran lebih lanjut terkait asal kepemilikan dari senjata api tersebut.
Hal ini karena, salah satu senjata api yang didapatkan dari tangan para pelaku, dan yang digunakan saat beraksi merupakan senjata api pabrikan.
"Ada dua senpi yang kita amankan, pertama senpi jenis G2 Combat Kaliber 9 mm dan jenis FN merk Colt type MK IV Kaliber 9 mm. Untuk yang pabrikan itu, senpi jenis FN, dan ini akan kita telusuri motifnya, sehingga kita juga bekerja sama dengan Densus 88," beber Sarly.