Kisah Pilu 2 Anak Terpaksa Tinggal di Musala Hotel Elit di Menteng, Orang Tua Tak Mampu Bayar Sewa

Gara-gara orang tua tak bisa membayar uang sewa hotel, mereka terpaksa dijadikan jaminan oleh orang tuanya.

Penulis: Satrio Sarwo Trengginas | Editor: Wahyu Septiana
ISTIMEWA
Ilustrasi - Gara-gara orang tua tak bisa membayar uang sewa hotel, mereka terpaksa dijadikan jaminan oleh orang tuanya. 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Satrio Sarwo Trengginas

TRIBUNJAKARTA.COM, MENTENG - Kisah hidup dua anak ini sungguh malang.

Gara-gara orang tua tak bisa membayar uang sewa hotel, mereka terpaksa dijadikan jaminan oleh orang tuanya.

Kedua anak ini pun sudah hampir sebulan tinggal di musala yang terletak di basement hotel tersebut.

Kisah pilu itu betul-betul terjadi di sebuah hotel di kawasan elit Menteng, Jakarta Pusat

Seorang manajer Hotel berinisial A bersedia menceritakan bagaimana kisah sedih itu bermula.

Sekitar tahun 2021, satu keluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan dua orang anak memesan kamar hotel untuk long stay selama setahun.

Sang ayah berinisial S rutin melakukan pembayaran sewa hotel per bulan selama satu tahun.

Baca juga: Bandel Aspek Keselamatan Kebakaran, Hotel Treva Menteng Pernah Diberi Pembinaan pada 2016

Tak ada masalah pembayaran selama setahun lantaran keluarga itu taat pembayaran sewa hotel.

Namun, masalah mulai timbul saat memasuki tahun kedua.

Pembayaran jadi mulai seret.

A bercerita sekitar bulan April dan Maret 2022 pembayarannya sudah tak berjalan mulus.

"Biasanya bayar sewa itu per bulan. Tapi di bulan itu bayarnya paling seminggu enggak sampai 30 hari. Lama-lama kan nunggak," kata A kepada TribunJakarta.com di hotel itu pada Selasa (11/10/2022).

A sempat menegur S yang telat membayar.

Karena ditegur S melunasinya untuk satu bulan.

Baca juga: Aksi Adu Sprint Pengamen Topeng Badut Saat Razia di Menteng, Kelabui Petugas Pakai Ini

"Setelah lunas, di bulan selanjutnya dia deposit lagi untuk satu minggu, tapi ketika mau habis 1 minggu eh mulai molor lagi cuma dua hari, tiga hari bayarnya," lanjutnya. 

Manajer hotel tersebut kemudian mengultimatum S agar membayar sewa langsung satu bulan bukan per minggu.

Namun S tak bisa membayar sewa per bulan lantaran sedang mengalami masalah finansial.

Ia pun hanya memberikan janji kepada A untuk segera melunasi tunggakan di hotel tersebut yang sudah mencapai Rp 20 juta.

Sampai suatu ketika, S dan istrinya pergi dari hotel tersebut dan tak balik-balik lagi pada bulan September.

"Awalnya bilang hanya dua hari sampai tiga hari perginya. Tapi sudah seminggu lebih enggak balik-balik lagi. Saya minta izin ke dia terpaksa harus mengeluarkan barang-barang dan dua anaknya dari kamar," ceritanya.

Pihak hotel melakukan hal seperti itu karena kamar yang digunakan keluarga tersebut akan diisi oleh orang lain.

Sementara bila tak dikeluarkan, tunggakan S itu akan terus bertambah.

Baca juga: Aksi Adu Sprint Pengamen Topeng Badut Saat Razia di Menteng, Kelabui Petugas Pakai Ini

"Saya keluarkan karena saya juga harus jual kamar ke yang lain," tambahnya.

Tinggal di Ruang Makan hingga Musala

Kedua anak S terpaksa dipindahkan ke luar kamar hotel.

Mereka masih belasan tahun. Anak perempuannya masih duduk di bangku SMP kelas 2 sedangkan adiknya duduk di bangku SD kelas 5.

Awalnya, mereka tinggal di ruang makan hotel.

Namun, pihak hotel akhirnya memindahkan mereka di musala lantai basement hotel lantaran takut mengganggu tamu lainnya.

Kendati demikian, pihak hotel tetap memperlakukan kedua anak S secara manusiawi.

Pihak hotel masih memberikan bantal dan selimut untuk mereka tidur di musala. 

A juga mengizinkan kedua anak itu di buffet hotel bersama para tamu lainnya.

Sementara untuk mandi, mereka menggunakan toilet dekat musala hotel.

"Kita pokoknya selayaknya memberikan fasilitas buat mereka. Karena masih kita anggap tamu tapi lama kelamaan orang tuanya enggak ada pedulinya," ujarnya.

Sudah tiga minggu mereka hidup di basement hotel itu.

Baca juga: Disergap Lagi Duduk, Manusia Gerobak Penuh Tato Kaget Diciduk Emak-emak Petugas Sosial di Menteng

Kedua orang tua mereka pun belum menjenguk atau menemuinya lagi.

Kendati tinggal di hotel tersebut, aktivitas sekolah kedua anak itu tak terganggu.

Anak perempuan masih bersekolah di sebuah SMP di kawasan Cikini sedangkan adiknya yang laki-laki mengaku masih menjalani pembelajaran secara online di sekolah.

"Seakan-akan dia (S) itu menjaminkan anaknya. Saya pikir seperti itu. Sekitar tiga mingguan lah kurang lebih hampir sebulan," pungkasnya.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved