Disergap Lagi Duduk, Manusia Gerobak Penuh Tato Kaget Diciduk Emak-emak Petugas Sosial di Menteng
Manusia gerobak yang lagi duduk di tepi Jalan Sutan Syahrir, Menteng, Jakarta Pusat, mendadak disergap emak-emak petugas sosial, Rabu (7/9/2022).
Penulis: Satrio Sarwo Trengginas | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Satrio Sarwo Trengginas
TRIBUNJAKARTA.COM, MENTENG - Seorang manusia gerobak yang lagi duduk di tepi Jalan Sutan Syahrir, Menteng, Jakarta Pusat, mendadak disergap emak-emak petugas sosial pada Rabu (7/9/2022).
Emak-emak bernama Riza itu langsung turun dari motor yang diboncengnya dan seketika memegang tubuh pemulung itu agar tidak kabur.
Manusia gerobak sekaligus pemulung yang lagi duduk itu tiba-tiba kaget ketika tangannya dipegang.
Perempuan yang menjabat sebagai Kepala Satuan Pelaksana (Kasatpel) Sosial Kecamatan Menteng itu kemudian menariknya perlahan ke pinggir jalan untuk dibawa ke mobil operasional dinas sosial.
"Iya-iya nanti dijelasinnya nanti aja ya," kata Riza kepada pemulung yang tubuhnya dipenuhi tato itu.
Baca juga: Operasi Pekat Jaring 138 PMKS di Jaksel Selama Ramadan, Mayoritas Manusia Gerobak
Riza kemudian membawa pemulung yang mengenakan baju barong itu ke mobil.
Pemulung bertato itu manut alias nurut saja tanpa melawan kepada Riza.

"Dia memang pekerjaannya mulung, tapi nyambi mangkal kalau ada yang ngasih-ngasih (sumbangan). Tadi dia sempat menolak naik mobil, ingin didata di tempat tapi tidak bisa," katanya.
Riza sengaja mengenakan pakaian biasa agar pemulung itu tidak menyadari kehadiran petugas sosial.
"Kalau pakai seragam terus pakai rompi yang tulisan dinsos (Dinas Sosial), dari jauh udah kabur dia," tambahnya.
Baca juga: Masih Berkeliaran saat Ramadan, Manusia Gerobak hingga Pak Ogah Terjaring Razia di Pademangan
Sementara itu Wakil Camat Menteng, Agung, mengatakan penindakan ini rutin dilaksanakan untuk menjaga keamanan di sekitar wilayah Menteng.
Sebanyak lima kelurahan di Kecamatan Menteng dilakukan penertiban dari Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) yang berkeliaran dan mengganggu kenyamanan.

"Kegiatan ini sudah jadi kewajiban kita untuk menjaga kondisi wilayah biar warga nyaman," tambahnya.
Sekitar 50-an personel gabungan terlibat dalam penertiban itu.
Agus mengimbau kepada masyarakat sebaiknya menyisihkan uang ke Badan Amil Zakat Nasional Provinsi DKI Jakarta karena bantuannya lebih bermanfaat.