Yayasan Cakra Sehati Bantah Minta Rp 20 Juta ke Pasien Rehabilitasi Narkoba: Kami Bantu

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Annas Furqon Hakim

TRIBUNJAKARTA.COM, MAMPANG PRAPATAN - Lembaga rehabilitasi narkoba Yayasan Cakra Sehati, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, membantah tudingan telah mematok tarif hingga puluhan juta Rupiah kepada seorang pasien berinisial R.

Pasien tersebut sebelumnya membuat pengakuan sepihak bahwa pihak yayasan meminta uang Rp 20 juta.

Video berdurasi 1 menit 44 detik yang menampilkan pengakuan R dimuat di akun Instagram @jktnewss.

Ketua Yayasan Cakra Sehati membantah tudingan telah meminta uang sebesar Rp 20 juta kepada R sebagai biaya untuk menjalani rehabilitasi.

"Jadi yang beredar di media sosial itu sebenarnya nggak benar. Jadi memang orang tidak mampu kami bantu dengan (biaya) Rp 3 juta," kata Wilis saat dikonfirmasi, Rabu (19/10/2022).

Berdasarkan hasil pemeriksaan awal, pasien inisial R seharusnya menjalani rehabilitasi selama tiga bulan.

Biaya per bulannya, jelas Wilis, yaitu Rp 7,5 juta.

Namun, ia mengatakan tarif tersebut tidak lah mutlak.

"Tetapi itu bukan sesuatu hal yang mutlak. Kalau dia punya Rp 1.000 atau Rp 2.000 nggak apa-apa, kita bantu asal persyaratannya lengkap," tegas Wilis.

"Ini yang bersangkutan tidak ada klarifikasi. Dia koar-koar tapi tidak berani datang ke tempat saya," tambahnya.

Dalam video yang beredar di media sosial, R juga mengaku tidak mendapatkan makanan yang layak.

Akan tetapi, Wilis kembali membantah hal itu.

"Oh itu nggak benar, kita ada foto-fotonya. (Makanan) layak, kita kan juga ada dokter," ujar dia.

R sebelumnya terjerat kasus narkoba dan ditangkap polisi pada September 2022 lalu.