Kasus Gangguan Ginjal Akut
Ortu Pasien Gagal Ginjal Akut di RSCM Bikin Grup WA untuk Saling Menguatkan
Di sela-sela menunggu kabar dari dokter, mereka kerap berbincang bersama. Bertukar kisah gagal ginjal akut yang dialami sang buah hati.
Penulis: Satrio Sarwo Trengginas | Editor: Acos Abdul Qodir
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Satrio Sarwo Trengginas
TRIBUNJAKARTA.COM, TANAH ABANG - Dalam suasana berkabung, para orang tua pasien gagal ginjal akut saling menguatkan.
Kehangatan dan kebersamaan mereka begitu terasa saat TribunJakarta.com mengunjungi kamar keluarga pasien di Lantai Basement I, Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Kiara di Zona B, Jakarta Pusat pada Jumat (21/10/2022) sore.
Mereka meriung bersama-sama di satu ruangan itu.
Makan hingga tidur bersama beralaskan karpet.
Di sela-sela menunggu kabar dari dokter, mereka kerap berbincang bersama. Bertukar kisah gagal ginjal akut yang dialami sang buah hati.
Bahkan, mereka membuat sebuah grup WhatsApp.
Baca juga: 99 Nyawa Anak Melayang Akibat Gagal Ginjal Akut, Berikut 5 Merek Obat Sirup Ditarik BPOM
Tujuannya untuk mengetahui kabar terkait kondisi anak-anak mereka dan juga saling menguatkan.
"Kami di sini bikin grup Whatsapp. Tujuannya untuk komunikasi antar para keluarga pasien dan untuk saling menguatkan," kata salah satu ibu pasien penyakit ginjal akut, Dwy Septiana (32) kepada TribunJakarta.com pada Jumat (21/10/2022).
Suasana sendu di Basement I

Suasana sendu begitu terasa di lantai Basement I Rumah sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Kiara, Senen, Jakarta Pusat, Jumat (21/10/2022).
Di tengah hawa ac yang cukup dingin, para orang tua anak penderita penyakit ginjal akut waswas menanti kabar dari dokter di lantai 4.
Para orang tua meriung di sebuah ruangan beralaskan karpet.
Ruangan itu digunakan mereka untuk makan dan tidur bersama.
Saat TribunJakarta.com masuk ke lantai basement, terlihat para orang tua tengah berkumpul lesehan menyantap nasi padang.
Baca juga: Kasus Gagal Ginjal Akut Meningkat, Dinkes DKI Jakarta Minta Masyarakat Waspada Tapi Tak Panik
Pada saat bersantap bersama itu, terdengar suara tawa dari seorang ibu yang sedang berbincang dengan ibu lainnya.
Tawa itu seolah melupakan sejenak duka yang menyelimuti dirinya.
Ada juga seorang ibu yang terlelap di tengah menanti kabar sang buah hati.

Di sela aktivitas menunggu di lantai Basement I, beberapa di antara mereka tak lupa untuk menjalankan ibadah salat.
Mereka hilir mudik mengambil air wudhu lalu bergegas menunaikan salat di musala samping ruangan tunggu.
Sebuah pengeras suara di sudut ruangan kerap memanggil orang tua mereka untuk segera menuju lantai 4.
Kemudian, seorang ayah berjalan melangkah dari lantai basement I menuju lantai 4, tempat di mana anaknya dirawat.
Ayah tersebut terlihat kalut. Wajahnya sendu dan kepalanya terus menunduk.
"Jangan tanya saya ya mas, saya mau melihat anak saya dulu," katanya singkat kepada wartawan TribunJakarta.com pada Jumat (21/10/2022).
Baca juga: UPDATE Jakarta Islamic Centre Terbakar: Polisi Periksa Mandor, Total Ada 6 Saksi
Sementara itu, di tepi koridor Basement I, terlihat seorang ibu, suami dan dua saudaranya duduk lesehan beralaskan kasur tipis.
Ibu tersebut, Dwy Septiana (32), tengah duduk menanti kabar terkait kondisi anak perempuannya yang masih berusia 2 tahun 3 bulan tersebut.
"Saya tidur di lantai Basement I bersama suami. Hanya boleh dua orang khusus penunggu ICU," pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Cipto Mangunkusumo (RSCM) menyebut ada 49 kasus penyakit ginjal akut pada anak.
"Ada 49 anak gagal ginjak akut. 17 dirawat di PICU dan 1 yang dirawat UGD dan 11 dirawat dan 7 sudah dinyatakan sembuh ya," kata Direktur Utama RSCM dr Lies.