Pilpres 2024
Nilai Ganjar Pranowo Tak Cocok Jadi Pendamping Anies Baswedan, Pengamat: Enggak Bisa Akur
Pengamat komunikasi politik Hendri Satrio menilai, sosok Ganjar Pranowo tak bisa dipasangkan dengan Anies Baswedan. Ini alasannya.
Penulis: Dionisius Arya Bima Suci | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci
TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Pengamat komunikasi politik Hendri Satrio menilai, sosok Ganjar Pranowo tak bisa dipasangkan dengan Anies Baswedan.
Hal ini diungkapkan Hendri menanggapi wacana Partai NasDem yang ingin menjadikan Gubernur Jawa Tengah itu sebagai cawapres mendampingi Anies di Pilpres 2024.
"Keduanya punya panggung sendiri. Jadi akan sulit kerja samanya," ucapnya saat dikonfirmasi, Sabtu (22/10/2022).
Menurutnya, Ganjar tak bisa menjalankan tugas dengan baik bila diplot sebagai wakil presiden.
Sebab, politikus PDIP ini punya ambisi jadi nomor satu dan bisa selalu tampil di hadapan masyarakat.
"Tugas wapres kan menerima tugas dari presiden dan menggantikan presiden bila berhalangan. Nah, kalau wapresnya sibuk tampil juga, jalan sendiri, enggak bisa akur itu," ujarnya.
Baca juga: Niat Bertemu Sejak Lama, Akhirnya Anies Baswedan Pamitan ke Jokowi di Istana
Dilansir dari Kompas.com, Wakil Ketua Umum Partai Nasdem Ahmad Ali mengatakan, Nasdem menunggu keputusan PDI-P untuk mengusung Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai calon presiden (capres) atau tidak.
Ia merespons pernyataan Ganjar yang siap maju sebagai calon presiden.
"Iya, kita sudah menunggu, pernah menominasikan Beliau kan waktu itu. Kan Beliau tidak bisa berkomunikasi karena persoalan dia sebagai kader partai," kata Ali saat dihubungi, Rabu (19/10/2022).

Kendati demikian, Ali menegaskan bahwa Nasdem sudah menetapkan Anies Baswedan sebagai capres.
Namun, hal ini tidak menutup kemungkinan Ganjar dicalonkan sebagai wakil presiden oleh Nasdem.
"Semua kemungkinan itu ada. Pak Ganjar, Pak Anies, dan Pak Andika ini kan menjadi rekomendasi oleh rakernas. Artinya bahwa tiga figur ini paling layak kemarin oleh Nasdem. Ini juga sejalan dengan hasil survei," kata dia.
Di sisi lain, Ali membahas soal pentingnya menjaga fatsun dan etika dalam berpolitik.
"Jadi, seorang kader partai seharusnya harus memiliki etika, begitu juga dalam mencalonkan orang juga harus memiliki etika," kata dia.
Baca juga: Anies Baswedan Tak Mampu Selesaikan, Heru Budi Hartono Harus Atasi 3 Masalah Mendesak Ini di Jakarta
Ia mengakui bahwa Nasdem terus membuka komunikasi dengan partai politik lain, termasuk PDI-P terkait pencapresan dalam Pemilu 2024.
Sebelumnya diberitakan, Ganjar Pranowo menyatakan kesanggupannya jika diusung PDI-P sebagai capres.
"Ketika partai kemudian sudah membahas secara keseluruhan dan dia akan mencari anak-anak bangsa yang menurut mereka terbaik, menurut saya, semua orang musti siap akan hal itu," kata Ganjar dikutip dalam wawancara yang diunggah YouTube BeritaSatu, Selasa.
Hal tersebut disampaikan Ganjar setelah ditanya soal kesiapannya jika menjadi presiden Republik Indonesia.
Kendati demikian, Ganjar mengaku tetap menghormati etika politik di internal PDI-P. Mekanisme pengumuman capres dilakukan oleh Ketum PDI-P Megawati Soekarnoputri.
Namun, di sisi lain Ganjar juga menilai hasil survei juga mesti dilihat partai dalam mengusung capres maupun cawapres.