Jasad Wanita Terbungkus Plastik
7 Tahun Dendam Kesumat, Pengakuan Rudolf Tobing Membunuh Icha di Apartemen dengan Senyuman
Rudolf Tobing (36) mengakui perbuatannya merencanakan pembunuhan Icha (36) beserta motifnya kepada aparat kepolisian.
Penulis: Rr Dewi Kartika H | Editor: Jaisy Rahman Tohir
TRIBUNJAKARTA.COM - Rudolf Tobing (36) mengakui perbuatannya merencanakan pembunuhan Icha (36) beserta motifnya kepada aparat kepolisian.
Dendam selama tujuh tahun menjadi motif pria yang juga pernah menjadi pendeta muda salah satu gereja di wilayah Bogor itu.
Perkara modus dan motif berdasarkan hasil penyidikan pun diungkap Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi, pada Senin (24/10/2022).
TONTON JUGA
Mulanya Hengki menjelaskan sebelum membunuh Icha lalu membuang jasadnya di kolong Tol Becakayu, Rudolf Tobing sudah menyusun rencana secara mendalam terlebih dahulu.
"Mencari apartemen yang sedikit CCTVnya, namun saat itu penuh, lalu berganti ke TKP yang sekarang (apartemen di kawasan Jakarta Timur)," ucap Hengki.
"Pelaku sudah mempersiapkan merencanaka membunuh korban, ada bukti-bukti,"
"Yang bersangkutan sudah mempersiapkan kabel ties untuk mengikat, bungkus plastik untuk korban setelah aksinya selesai," imbuhnya.
Karena perbuatannya tersebut, Rudolf Tobing dijerat dengan Pasal 340 terkait pembunuhan berencana.
"Kami konstruksikan dalam pasal pembunuhan berencana," ucap Hengki.

Baca juga: Rencana Jahat Rudolf Tobing Terbongkar, Cari Apartemen di Jakarta yang Minim CCTV Habisi Nyawa Icha
Pada proses membunuh dari mulai mendatangi apartemen, Rudolf dan icha sempat terekam saat memasuki lift.
Rudolf terlihat tersenyum dan cukup sering bergerak seperti gelisah.
Dari CCTV yang sama di dalam lift, setelahnya menangkap pergerakan Rudolf membawa troli penuh bungkusan dan tas yang diduga berisi jasad Icha.
Saat itu, Rudolf juga tersenyum lebar bahkan tak segan menyapa pengunjung apartemen lain yang naik lift sama.
Tak cuma membunuh Icha, Rudolf Tobing ternyata turut merampas sejumlah harta berharga milik korban.
Yang terparah, setelah mengikat kaki dan tangan Icha menggunakan kabel ties, Rudolf Tobing memaksa temannya itu untuk mentransfer sejumlah uang.
"Ada barang-barang korban yang juga diambil, pertama uang yang ditransfer," kata Rudolf.
"Setelah diikat kemudian dipaksa untuk mentransfer, bahkan meminta transfer dari keluarganya,"
"Kemudian barang-barang pribadi korban juga diambil, laptop, HP," imbuhnya.
Baca juga: Awalnya Berkilah Bilang Icha Tewas Karena Asma, Rudolf Akhirnya Ngaku Sudah Rencanakan Pembunuhan
Bukan hanya pasal pembunuhan berencana, Rudolf Tobing juga dijerat Pasal 365 terkait pencurian dengan kekerasan.
"Kami konstruksikan juga pasal 365 pencurian dengan kekerasan," imbuhnya.
Hengki lalu membeberkan motif Rudolf Tobing membunuh Icha.
Hengki awalnya menjelaskan, target utama pembunuhan Rudolf Tobing sebenarnya adalah kawan lamanya, H.
Rudolf Tobing ternyata mempunya dendam kesumat terhadap H sejak tahun 2015 yang dipicu permasalahan bisnis.
Baca juga: Ditampilkan ke Publik, Ini Tampang Rudolf Tobing Pembunuh Wanita Jasadnya Dibuang di Tol Becakayu
Lalu di tahun 2022, Rudolf Tobing melihat Icha dan temannnya yang lain, S masih berhubungan baik dengan H.
Darah Rudolf Tobing lantas mendidih, ia akhirnya merencanakan pembunuhan terhadap H, Icha, dan S.
"Yang bersangkutan ini sudah ada konflik dengan salah satu targert sejak tahun 2015," ucap Hengki.
"Dimana diantara keduanya, ada hubungan kerja sama bisnis HT, hingga terakumulasi dendamnya sampai 2022,"
"Sampai dendam kesumat, kemudian temannya yang dua orang ini (Icha dan S) juga tahu, yang bersangkutan dengan H ini, mereka tetap berteman, foto bersama di acara perkawinan, maka semakin dendam," imbuhnya.

Baca juga: Cengar-cengir Bawa Jasad Ica Pakai Troli, Rudolf Cuman Nunduk Pakai Baju Oranye Tangan Diborgol
Rudolf Tobing yang semula ingin membunuh H terlebih dahulu, mengganti rencanannya.
Pasalnya H sulit dihubungi dan tidak berada di Jakarta.
Rudolf Tobing akhirnya memutuskan untuk membunuh Icha, dengan modus berpura-pura mengajak membuat podcast.
"Target awal ini si H, namun yang bersangkutan tidak ada di jakarta, lalu dihubungi adiknya," ucap Rudolf Tobing.
"Rudolf lalu memprofiling mana yang paling gampang diadakan pembunuhan, korban I yang pertama, apa hobinya, podcast lalu jadi modusnya," imbuhnya.
Terkait psikologis Rudolf Tobing, Hengki mengaku sudah dilakukan pemeriksaan sementara.
Baca juga: Cengar-cengir Bawa Jasad Ica Pakai Troli, Rudolf Cuman Nunduk Pakai Baju Oranye Tangan Diborgol
Rudolf Tobing disebut memiliki trauma masa lalu, karena kerap menjadi korban kekerasan.
"Kita sudah pemeriksaan psikologis semantara namun dalam waktu dekat akan kita periksaan ke jiwaan ke psikiater," kata Hengki.
"Dengan hasil psikologis sementara, Rudolf ada trauma masa kecil sampai SMP, sering mendapatkan kekerasan," imbuhnya.
Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Indrawienny Panjiyoga mengatakan, Rudolf Tobing baru akan diperiksa kejiwaannya secara mendalam besok karena harus melewati proses observasi dari tim medis.
"Kemungkinan besar besok, karena tes kejiwaan enggak cukup satu hari ya. Nanti tergantung observasi dokter," kata Panjiyoga saat dikonfirmasi, Senin (24/10/2022).
Ekspresi Rudolf saat Ditangkap
Rudolf Tobing kini cuman bisa menunduk dihadirkan ke publik di Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Senin (24/10/2022).
Pakai baju oranye tangan diborgol kabel tis, Rudolf hanya menunduk dan menunjukan ekspresi datar sembari mendengarkan ucapan polisi.
Ekspresinya berbeda ketika tengah membawa jasad AYR alias Ica mengunakan troli di Apartemen Green Pramuka, Jakarta Pusat.
Kala itu tanpa rasa bersalah, Rudolf cengar-cengir bahkan sempat menyapa dengan ramah pengunjung apartemen di lift.
Padahal di troli yang dibawa Rudolf berisi jasad Ica yang baru saja ia habisi di salah satu kamar di apartemen tersebut.
Baca juga: Ical Langsung Kabur Usai Tusuk Bocah SD di Cimahi, Lalu Titipkan Barang Ini di Rumah Orangtua
Rudolf kini terancam hukuman mati atas tindakannya menghabisi nyawa rekan kerjanya.
Berdalih membuat podcast, Rudolf malah menghabisi Ica karena didasari sakit hati korban berkawan dengan musuhnya.
Rudolf mencekik Ica, membungkus jasadnya dengan plastik, lalu membuangnya di kolong Tol Becakayu, Kalimalang, Bekasi.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Endra Zulpan menyebut, motif Rudolf melakukan pembunuhan adalah karena rasa dendam dan sakit hati.
"Tersangka punya dendam dan sakit hati kepada korban," kata Endra Zulpan dikutip dari live Facebook TribunJakarta.com.