Wanita Misterius Todong Paspampres
Siti Elina Wanita Penodong Paspampres Sering Paksa Tetangga Ngaji, Gelagatnya Diungkap Orang Dekat
Siti Elina (24), wanita penodong Paspampres sering memaksa tetangga ikut mengaji di rumahnya di Jalan Syawal Raya. tetangga dekat ungkap gelagatnya.
Penulis: Gerald Leonardo Agustino | Editor: Wahyu Septiana
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino
TRIBUNJAKARTA.COM, KOJA - Siti Elina (24), wanita penodong Paspampres di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, diketahui sering memaksa tetangga ikut mengaji di rumahnya di Jalan Syawal Raya, RT 13 RW 03 Kelurahan Tugu Selatan, Koja, Jakarta Utara.
Tetangga depan rumah Elina, Indah Widiarti, merupakan salah satu yang sering diajak pelaku penodongan itu untuk ikut mengaji.
Diungkapkan Indah, Elina kerap kali memaksa apabila dirinya enggan diajak mengaji.
Hal itu pun membuat Indah resah. Setelah pernah beberapa kali ikut pengajian, akhirnya Indah sudah tak mau lagi diajak.
"Kayak memaksa ikut, padahal kan saya lagi nggak bisa. Sering dipaksa, kadang-kadang nelfonin via WA," kata Indah di lokasi, Selasa sore.
Baca juga: Siti Elina Wanita yang Hendak Terobos Istana Merdeka Lone Wolf? Moeldoko Bahas Identitas Beda-beda
Indah mengatakan, biasanya Siti Elina sering mengadakan pengajian di rumahnya setiap Kamis atau Jumat malam.
Kata Indah, Siti Elina biasanya menggelar pengajian bersama komunitas agama Islam tertentu dipimpin oleh seorang ustaz dari Kalibaru, Cilincing, Jakarta Utara.

"Kalo Lina nggak ceramah, manggil ustaz lagi dari Kalibaru, dia manggil ke sini. Kayak ikut satu komunitas sama para-para ustaz gitu, makanya ikut pengajian di sini," ucap Indah.
Hal serupa dinyatakan salah seorang ibu-ibu warga setempat yang enggan disebut namanya.
Ibu tersebut menuturkan, dirinya juga pernah dipaksa ikut mengaji oleh Siti Elina.
Baca juga: Begini Keponya Tante-tante Tahu Siti Elina Diciduk saat Todongkan Pistol FN Rakitan ke Paspampres
Ketika Siti Elina tak bisa memaksanya, yang bersangkutan mencoba mengajak anak ibu tersebut.
"Dia pernah ajak aku, terus ajak anak aku, ayo ikut. Nggak mau ah, saya kan udah punya pengajian sendiri. Terus dia marah gitu kalo kita nggak mau diajak pengajian," ucap ibu-ibu tersebut.
Sosok Tertutup
Ketua RT 13 RW 03 Kelurahan Tugu Selatan, Nurjanah mengatakan, Siti Elina yang akrab disapa Lina itu merupakan ibu anak dua yang rutin menggelar pengajian di rumahnya di Jalan Syawal Raya, Tugu Selatan.
"Kata tetangga yang dekat rumahnya, setiap malam Sabtu ada pengajian, tapi engga tahu pengajian seperti apa," kata Nurjanah di lokasi, Selasa siang.

Menurut Nurjanah, Lina sudah sejak lahir tinggal di rumahnya di Jalan Syawal Raya.
Semenjak kedua orang tuanya pisah, Lina tinggal di rumah tersebut bersama ibunya, suaminya, dan kedua anaknya.
Lina selama ini dikenal sebagai sosok yang tertutup dan jarang bersosialisasi dengan tetangga.
"Hari-hari biasa aja, sama tetangga jarang ngobrol, orangnya tertutup. Paling sama saya kalau lewat sekedar nyapa," kata Nurjanah di lokasi, Jalan Syawal Raya, Tugu Selatan, Koja, Jakarta Utara, Selasa siang.
Tak hanya Lina yang dikenal tertutup, warga juga menilai suami dari wanita misterius tersebut juga jarang sosialisasi dengan tetangga.
Baca juga: Sosok Siti Elina, Wanita Penodong Paspampres Dikenal Tertutup dan Jarang Ngobrol dengan Tetangga
Palingan hanya Lina yang sekadar menyapa apabila sedang berpapasan dengan warga di sekitar kediamannya.
"Tertutup juga suaminya, jarang sosialisasi sama orang. Jadi kaya enggak kenal. Saya aja ketemu di jalan engga ini, kalau istrinya ketemu pasti negor," ucap Nurjanah.
Selaku pengurus wilayah, Nurjanah mengaku kaget bukan main saat tahu warganya ternyata melakukan hal yang di luar nalar.
Setelah kejadian di Istana Negara pagi tadi, banyak warga yang mendatangi rumah Nurjanah menanyakan kebenaran identitas wanita misterius itu.
"Kaget juga, ada tante ini datang kasih tau berita, setelah itu tante ini bawa berita dateng lagi tiga orang. Nanya ini benar warga sini, saya jawab benar warga sini," ucap Nurjanah.
Sebelumnya, Komandan Pasukan Pengamanan Presiden atau Paspampres Marsda TNI Wahju Hidajat Soedjatmiko angkat bicara terkait dengan adanya seorang perempuan yang kedapatan membawa senjata di depan Istana Kepresidenan Jakarta, Jalan Medan Merdeka Utara, Selasa pagi, (25/10/2022).
Ia mengatakan perempuan tersebut telah ditangkap anggotanya dan diserahkan kepada pihak kepolisian untuk penanganan lebih lanjut.
“Sudah diserahkan,” katanya.

Wahju mengatakan perempuan tersebut kedapatan membawa senjata api jenis FN pada sekitar pukul 07.00 WIB.
Ia meluruskan bahwa perempuan tersebut tidak ditangkap karena berupaya menerobos ke Istana Kepresidenan.
Perempuan tersebut ditangkap Paspampres karena tingkah lakunya yang mencurigakan.
Perempuan tersebut berdiri di dekat pos utama Paspampres di depan Istana Merdeka, berada dekat lampu lalu lintas.
“Jadi perempuan tersebut tidak menerobos Istana. Tapi justru berawal dari kewaspadaan anggota kami (Paspampres) yang langsung menghampiri perempuan tersebut dan perempuan tersebut langsung mengacungkan senjata ke arah anggota (Paspampres),” katanya.