Penjabat Pengganti Anies Baswedan

Orangnya Anies Dicopot Heru Budi Hartono Meski Baru 3 Bulan Jadi Dirut MRT, Gerindra: Terlalu Dini

Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Rany Mauliani menyayangkan keputusan penjabat (Pj) Gubernur DKI Heru Budi mencopot Mohamad Aprindy

TribunJakarta.com/Nur Indah Farrah Audina
Ketua Fraksi Gerindra DPRD DKI Jakarta Rani Mauliani kala diwawancara awak media di kawasan Cengkareng, Jakarta Barat, Minggu (19/12/2021). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci

TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Rany Mauliani menyayangkan keputusan penjabat (Pj) Gubernur DKI Heru Budi mencopot Mohamad Aprindy dari jabatannya sebagai Dirut PT MRT Jakarta.

Politikus senior Gerindra ini pun mengaku kaget dengan keputusan penyegaran jajaran direksi dan komisaris di perusahaan pelat merah tersebut.

"Saya sebenarnya sih waktu pergantian kemarin Pak Aprindy di MRT juga cukup kaget, karena cepat sekali pergantiannya," ucapnya saat dikonfirmasi, Kamis (27/10/2022).

Sebagai informasi, Aprindy baru diangkat Gubernur Anies Baswedan sebagai Dirut MRT Jakarta pada 22 Juli 2022 lalu.

Waktu kurang lebih tiga bulan ini pun dinilai Rani terlalu singkat untuk mengevaluasi kinerja dari Aprindy.

Baca juga: Ternyata Ini Alasan Pj DKI Gubernur Heru Budi Copot Orangnya Anies Baswedan dari Kursi Dirut MRT

"Saya tahu Pak Aprindy kinerjanya cukup baik ya dan baru 97 hari di MRT. Jadi kalau diambil evaluasi terlalu dini," ujarnya.

Walau demikian, Rany menghargai keputusan yang diambil Pj Gubernur DKI Heru Budi Hartono ini.

Sebab, penyegaran direksi maupun komisaris di tubuh BUMD milik Pemprov DKI sepenuhnya berada di tangan Heru.

"Itu kebijakan ada di Pj Gubernur, saya  tidak bisa komentar terlalu jauh karena saya juga belum tahu alasannya seperti apa. Tapi saya yakin Pj Gubernur ini punya pertimbangan," tuturnya.

Alasan Pencopotan 

Plt Badan Pembinaan Badan Usaha Milik Daerah (BP BUMD) Fitria Rahadiani mengungkap alasan pencopotan Mohamad Aprindy dari jabatanya sebagai Direktur Utama PT MRT Jakarta.

Padahal, Aprindy baru sekira tiga bulan menjabat sebagai orang nomor satu di MRT setelah diangkat Gubernur Anies Baswedan pada 22 Juli 2022 lalu.

Mantan Dirut MRT Jakarta Mohamad Aprindy
Mantan Dirut MRT Jakarta Mohamad Aprindy (ISTIMEWA)

"Sebenarnya (pencopotan Aprindy) upaya untuk menyegarkan di jajaran pengurus direksi, itu memang untuk mendukung perkuatan pendanaan bagi perseroan," ucapnya saat dikonfirmasi, Kamis (27/10/2202).

Dengan alasan inilah kemudian Heru Budi Hartono mengangkat Tuhiyat sebagai Dirut baru MRT.

Terlebih, MRT Jakarta kini juga tengah melakukan pembangunan fase 2 yang akan menghubungkan Bundaran HI dengan kawasan Ancol Barat.

Belum lagi muncul wacana pembangunan MRT fase 3 dan 4 yang dilakukan guna memperluas jangkauan moda transportasi unggulan ibu kota ini.

"Dengan adanya pak Tuhiyat yang punya pengalaman di corporate financing harapannya dapat membantu memperkuat proses tersebut," ujarnya.

Beda dengan Tuhiyat, Aprindy diketahui tak punya latar belakang di dunia keuangan.

Aktivitas Moda Raya Terpadu (MRT) Jakarta saat akan berhenti di stasiun Blok M, Jakarta Selatan, Senin (20/4/2020).  Dinas Perhubungan DKI Jakarta lakukan rekayasa lalu lintas di Jalan Gajah Mada, Jalan Hayam Wuruk dan Jalan Pintu Besar Selatan, mulai dari depan LTC Glodok sampai dengan simpang Kota Tua.
Aktivitas Moda Raya Terpadu (MRT) Jakarta saat akan berhenti di stasiun Blok M, Jakarta Selatan, Senin (20/4/2020). Dinas Perhubungan DKI Jakarta lakukan rekayasa lalu lintas di Jalan Gajah Mada, Jalan Hayam Wuruk dan Jalan Pintu Besar Selatan, mulai dari depan LTC Glodok sampai dengan simpang Kota Tua. (Tribunnews/JEPRIMA)

Sebelum ditunjuk Gubernur Anies jadi Dirut MRT Jakarta, ia menjabat sebagai Direktur Teknik dan Pengembangan PT Jakarta Propertindo (Jakpro), serta Komisaris Utama LRT Jakarta.

Aprindy juga pernah menjabat sebagai Direktur Strategi Korporasi dan Human Capital Management PT Pembangunan Perumahan (Persero), Tbk.

Tak hanya mengangkat Tuhiyat, Pj Gubernur DKI Heru Budi juga memutuskan mengembalikan William Sabandar ke jajaran komisaris.

Pasalnya, William dinilai punya jaya besar dalam mengembangkan MRT Jakarta hingga seperti sekarang ini.

Sebagai informasi, William sebelumnya menjabat sebagai Dirut MRT sebelum dicopot Gubernur Anies Baswedan dan diganti oleh Aprindy.

"Pak William punya pengalaman yang cukup lama di MRT yang mungkin bisa membantu perkuat koordinasi pendanaan tersebut," kata dia.

Ia pun memastikan, seluruh keputusan perombakan jajaran direksi dan komisaris di tubuh MRT Jakarta sudah sesuai ketentuan yang berlaku.

Kebijakan ini diambil Pemprov DKI sesuai dengan keputusan yang dibuat oleh para pemegang saham.

"Penyegaran itu kan enggak butuh setahun dua tahun. Jadi ada pertimbangan yang dipikirkan oleh pemegang saham untuk melakukan penyegaran," tuturnya.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved