Festival Berdendang Bergoyang
Cerita Penyewa Tenant Tekor di Konser Berdendang Bergoyang, Rugi Lebih Rp 10 Juta
Kisah penyewa tenant di acara Berdendang Bergoyang rugi lebih Rp 10 juta imbas acara dihentikan polisi pada Sabtu (29/10/2022).
Penulis: Satrio Sarwo Trengginas | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Satrio Sarwo Trengginas
TRIBUNJAKARTA.COM, TANAH ABANG - Penyewa tenant Ayam Gepuk Pak Gembus, Prama, mengaku tekor alias rugi saat berjualan di Acara Berdendang Bergoyang di Istora Senayan, Jakarta Pusat.
Sebab, acara itu dihentikan polisi pada hari kedua penyelenggaraan, Sabtu (29/10/2022).
Acara dihentikan lantaran jumlah pengunjung melebihi kapasitas area.
"Dampak udah pasti merugi lah ya. Stok makanan masih banyak. Dikasih tahu panitia tadi diminta bubar jam 4 subuh. Disuruh bongkar," kata Prama kepada TribunJakarta.com di lokasi acara pada Minggu (30/10/2022).
Ia menyewa tenant di acara tersebut seharga Rp 10 juta.
Di hari pertama acara, Prama mengaku sudah balik modal sewa tempat.
Baca juga: Seorang Kru Festival Berdendang Bergoyang Meninggal Dunia, Polisi: Bukan Karena Berdesakan
Namun, ia mengaku tetap merugi.
"Balik modal tapi rugi. Kan balik modalnya biaya sewa tenda. Balik modal bahan baku enggak. Rugi malah. Biasanya, misalkan event bayar tenda Rp 5 juta, kita minimal harus dapat Rp 10 juta," jelasnya.

Prama menaksir kerugian akibat dihentikannya acara tersebut mencapai lebih dari Rp 10 juta.
Hal yang sama juga dikatakan oleh Boy.
Pedagang Bakso Malang itu mengaku rugi sekitar Rp 10 juta-an.

"Modal sewanya mah udah balik, tapi modal produknya belum. Rugi mas," keluhnya.
Rencananya, pihak panitia akan memberikan pengembalian dana atau refund kepada pihak tenant.