Pengerjaan Terhambat, Pembangunan Turap di Makasar Terkendala Curah Hujan
Proses pembangunan turap permanen pada bantaran Kali Cipinang di Jalan Kerja Bakti VII, Kelurahan/Kecamatan Makasar, Jakarta Timur terkendala cuaca.
Penulis: Bima Putra | Editor: Wahyu Septiana
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra
TRIBUNJAKARTA.COM, MAKASAR - Proses pembangunan turap permanen pada bantaran Kali Cipinang di Jalan Kerja Bakti VII, Kelurahan/Kecamatan Makasar, Jakarta Timur terkendala cuaca.
Kasi Pemeliharaan Sudin Sumber Daya (SDA) Air Jakarta Timur, Puryanto mengatakan pengerjaan turap terkendala curah hujan yang mengakibatkan debit air Kali Cipinang naik.
"Hujan deras sehingga menyebabkan debit air Kali Cipinang tinggi. Ini membuat lahan yang telah digali untuk pemasangan plat lantai jadi tergenang," kata Puryanto di Jakarta Timur, Senin (31/10/2022).
Saat hujan deras dan tinggi muka air aliran Kali Cipinang naik pun maka proses pengerjaan terpaksa dihentikan sementara, mengingat kontur tebing cukup terjal dan tinggi.
Hingga kini proses pembangunan turap dengan panjang sekitar 47 meter dan tinggi 11,5 meter tersebut baru mencapai sekitar 5 persen, pengerjaan ini ditarget rampung pada Desember 2022.
"Pemasangan pelat dan pengecoran harus dilakukan saat cuaca cerah. Rencananya, proyek perbaikan ini ditargetkan tunas pada 15 Desember mendatang," ujarnya.
Baca juga: Pemkot Jakarta Timur Surati BBWSCC untuk Bangun Turap di Kali Cipinang
Sebelumnya, pada Selasa (4/10/2022) sore lalu ruas Jalan Kerja Bakti VII, Kecamatan Makasar longsor akibat bagian tebing yang belum dibuat turap tergerus aliran Kali Cipinang.
Tidak ada korban dalam kejadian, namun warga harus memindahkan mobilnya ke GOR Makasar karena akses Jalan Kerja Bakti VII yang merupakan akses utama tidak dapat dilintasi.
Wali Kota Jakarta Timur M. Anwar mengatakan pembangunan turap permanen tersebut dilakukan dengan sistem dua tingkat, sehingga air hujan langsung dialirkan di Kali Cipinang.

Selama pengerjaan turap dan perbaikan akses Jalan Kerja Bakti VII yang terdampak longsor, akses kendaraan bermotor warga dialihkan menggunakan rute alternatif lain.
"Ini adalah akses warga gunakan jalan. Jangan sampai gara-gara longsor ada korban. Saya minta pengerjaan dipercepat dan pekerjaan berkualitas sesuai dengan kontrak," ujar Anwar, Jumat (14/10/2022).