Polemik Dugaan Nepotisme oleh 'Si Cantik', Jakpro Berdalih Sedang Lakukan Transformasi Korporasi
Jakpro menerangkan bahwa di tahun 2022 ini perusahaan pelat merah itu tengah melakukan proses transformasi korporasi.
Penulis: Dionisius Arya Bima Suci | Editor: Jaisy Rahman Tohir
Untuk itu, ia menilai, Jakpro perlu menyesuaikan diri dengan kebutuhan dan tanggung jawab tersebut.

Penempatan karyawan di posisi-posisi tertentu pun perlu dievaluasi kembali sesuai kompetensi masing-masing.
Dengan evaluasi organisasi dan penempatan karyawan sesuai kompetensinya diharapkan dapat memberikan kontribusi terbaik untuk pertumbuhan Jakpro dan memberikan benefit bagi seluruh pemangku kepentingan Jakpro.
"Sehingga Jakpro bisa menjadi perusahaan yang unggul dan terus berkontribusi bagi pembangunan kota Jakarta yang berkelanjutan," kata dia.
Sebelumnya, tiga karangan bunga misterius yang ditujukan kepada penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono dan Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi sempat menghiasi halaman Balai Kota.
Karangan bunga misterius itu berisi permohonan agar Heru dan Prasetyo segera menyelamatkan BUMD PT Jakarta Propertindo (Jakpro).
Pada salah satu karangan bunga, tertera bahwa pengirimnya itu mengatasnamakan para kepala divisi (Kadiv) baru di Jakpro.
"Kami 20 Kadiv baru Jakpro mohon maaf telah menjadi bagian dari nepotisme," demikian isi salah satu karangan bunga itu dikutip TribunJakarta.com, Selasa (1/11/2022).
Kemudian, pada karangan bunga yang lainnya menyebutkan bahwa Direktur SDM jakpro M Taufiq jadi pihak yang paling bertanggung jawab atas kisruh yang terjadi di internal Jakpro.
Dalam karangan bunga itu, si pengirim menjelaskan bahwa mereka butuh pemimpin yang berjuang untuk Jakpro, bukan malah bekerja untuk 'si cantik'.
Walau demikian, tak ada keterangan lebih rinci terkait sosok 'si cantik' yang dimaksud tersebut.
"Direktur SDM Jakpro biang keladi," ucapnya.
Pada karangan bunga ketiga pun disebutkan bahwa kondisi internal Jakpro saat ini sudah sangat mengkhawatirkan.
Mereka pun menuntut agar Pj Gubernur Heru dan Prasetyo bisa segera menyelamatkan perusahaan pelat merah itu.
"Tolong selamatkan Jakpro," ujarnya.
Pantauan TribunJakarta.com di lokasi, ketiga karangan misterius itu kini sudah tak ada lagi di halaman Balai Kota.
Menurut keterangan petugas pengamanan dalam (pamdal) Balai Kota, ketiga karangan bunga itu langsung diamankan.