Ajudan Jenderal Ferdy Sambo Ditembak
Soroti Ferdy Sambo saat Minta Maaf ke Orangtua Brigadir J, Pakar Mikro Ekspresi: Luar Biasa
Pakar mikro ekspresi Kirdi Putra membaca wajah terdakwa Ferdy Sambo (FS) saat menyampaikan maaf pada keluarga Nofriansyah Yosua Hutabarat.
Menurutnya permohonan maaf yang tulus terdiri dari tiga unsur.
Yakni siapa yang memohon maaf, kepada siapa dan alasan ia minta maaf.
"Yang disampaikan FS ini substansi permohonan maafnya tidak disampaikan, bahwa dia menembak Yosua, membuat nyawa Yosua melayang."
"Tapi disampaikan alasan tidak bisa menahan emosi karena perbuatan Yosua. Itu alasan," ujar Kirdi.
Kirdi juga menilai tak ada raut penyesalan di wajah Ferdy Sambo.
Menurutnya, untuk melihat seseorang menyesal itu diketahui dari ada gabungan perasaan takut, sedih dan jijik yang menyatu menjadi satu.
"Sejauh saya melihat belum ada gabungan perasaan, sedih, takut dan jijik yang menyatu jadi satu. Dan kalau ini belum saya lihat, saya tidak melihat itu (penyesalahn) di FS," katanya.
Ferdy Sambo Minta Maaf
Terdakwa Ferdy Sambo akhirnya menyampaikan permohonan maafnya secara langsung kepada orang tua Brigadir J.
"Bapak dan Ibu Yoshua, saya sangat memahami perasaan Bapak dan Ibu, saya mohon maaf," kata Ferdy Sambo dalam persidangan, dilansir Tribunnews.
Ia mengatakan sangat menyesal telah melakukan tindakan tersebut.
Ferdy Sambo mengaku saat itu tidak dapat mengendalikan emosinya yang memuncak.
"Saya sangat menyesal, saya tidak mampu mengontrol emosi," jelas Ferdy Sambo.
Menurut Ferdy Sambo, peristiwa yang menewaskan ajudannya itu terjadi akibat kemarahannya atas perbuatan Brigadir J kepada istrinya, Putri Candrawathi.