6 Jam Dibentangkan, Teknologi Ini Angkat 100 Ton Sampah di Sungai Cisadane
TIDAR bekerja sama dengan RIO lakukan aksi pembersihan Sungai Cisadane menggunakan teknologi baru. Ini kata Ketum TIDAR Rahayu Saraswati.
Penulis: Ega Alfreda | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Ega Alfreda
TRIBUNJAKARTA.COM, TANGERANG - Tunas Indonesia Raya (TIDAR) bekerja sama dengan Ocean's Integrity (RIO), lakukan aksi pembersihan Sungai Cisadane menggunakan teknologi baru.
Jaring raksasa yang berukuran 120 x 20 x 280 meter dihubungkan dari satu sisi sungai ke sebuah perahu di sisi seberangnya.
Tujuannya menangkap 95 persen sampah yang terhanyut di Sungai Cisadane.
"Ini merupakan inisiatif dari Kieran Kelly, pendiri dan pemimpin RIO yang juga pemilik hak paten internasional teknologi yang digunakan," kata Ketua Umum TIDAR, Rahayu Saraswati Djojohadikusumo, Senin (7/11/2022).
"Saya bersama kawan-kawan TIDAR, ikut membantu proses pengangkutan sampah-sampah ini," sambungnya.
Baca juga: Sungai Cisadane Penuh Lumpur Karena Banjir di Bogor, Layanan Air Bersih di Tangerang Mandek
Menurutnya, Indonesia menjadi satu diantara beberapa negara kontributor limbah maritim terbesar di dunia.
Dia melihat fenomena ini sejak lama, terlebih pada saat maju di Pilwalkot Tangerang Selatan.
Ia melihat betapa kotornya sungai terpanjang dan terlebar di Tangerang itu.

"Saya sudah sangat greget mau melakukan sesuatu untuk membersihkan Sungai Cisadane, mengingat tragedi lingkungan TPA Cipeucang yang terjadi beberapa tahun lalu," ujar Rahayu.
TIDAR bergerak melalui TIDAR Peduli sebagai kerja nyata generasi muda Gerindra yang peduli akan lingkungan hidup.
Harapannya, ini menjadi salah satu solusi nyata untuk mengatasi permasalahan plastik mikro.
Direncanakan, Ocean's Integrity akan menggandakan MPED dengan puluhan versi kecilnya untuk memberikan pemasukan bagi para nelayan.
"Lalu, mereka akan dapat mendapatkan pemasukan dari mengoleksi sampah di perairan. Artinya ini juga menjadi sumber dana masuk ke Indonesia dan para nelayan yang juga akan membantu menjaga lingkungan di mana mereka mencari nafkah," tuturnya.
Sementara, hal ini pun didukung oleh visi dan misi RIO, yang telah memilih Indonesia sebagai pilot project untuk MPED atau Micro-Plaatic Micro-Plastic Elimination Device.