6 Jam Dibentangkan, Teknologi Ini Angkat 100 Ton Sampah di Sungai Cisadane
TIDAR bekerja sama dengan RIO lakukan aksi pembersihan Sungai Cisadane menggunakan teknologi baru. Ini kata Ketum TIDAR Rahayu Saraswati.
Penulis: Ega Alfreda | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
TribunJakarta.com/Ega Alfreda
Jaring raksasa yang berukuran 120 x 20 x 280 meter untuk menguruk sampah di Sungai Cisadane inisiasi Tunas Indonesia Raya (TIDAR) bekerja sama dengan Ocean's Integrity (RIO), lakukan aksi pembersihan Sungai Cisadane menggunakan teknologi baru, Minggu (6/11/2022).
Tujuannya adalah untuk menangkap sebanyak-banyaknya Microplastic guna mengurangi kematian plankton.
Baca juga: Sungai Cisadane Tercemar Berat, Sampah Kiriman dari Bogor dan Daerah Lain Menumpuk
"Paru-paru dunia yang sebenarnya bukan hanya pohon, tapi justru peran plankton lebih besar di situ. Riset menunjukkan banyak plankton mati akibat mengonsumsi plastik micro dan nano, MPED saya buat untuk mengurangi jumlah sampah plastik di laut maupun yang menuju ke laut," tutur Kieran Kelly selaku Pendiri dan Pemimpin RIO.
Alat MPED telah dimasukkan ke Sungai Cisadane pada hari Minggu (6/11/2022) pagi selama 6 jam.
Dari upaya ini, TIDAR Peduli dan Ocean's Integrity berhasil mengumpulkan dan mencegah 100 ton sampah mengalir ke laut.