Penemuan Mayat Satu Keluarga
Dulu Terima Tamu ke Rumah, Satu Keluarga yang Tewas di Kalideres Berubah Tertutup Belakangan Ini
Tetangga bercerita, berubahnya keluarga yang tewas di Kalideres tersebut menjadi tertutup baru belakangan ini saja.
Penulis: Siti Nawiroh | Editor: Yogi Jakarta
TRIBUNJAKARTA.COM - Satu keluarga yang ditemukan tewas di Perumahan Citra Garden Satu Extension, Kalideres, Jakarta Barat disebut berubah menjadi tertutup baru belakangan ini.
Hal itu diceritakan tetangga sebelah rumah korban, Calvin (29) yang beberapa tahun lalu pernah bertamu ke rumah keluarga tersebut.
Calvin tinggal pas di sebelah rumah keluarga yang ditemukan tewas tersebut pada, Kamis (10/11/2022) malam.
Calvin bercerita, berubahnya keluarga tersebut menjadi tertutup baru belakangan ini saja.
Dulu, kata Calvin, dirinya dan keluarga pernah berbincang bahkan berkunjung ke rumah yang berisi 4 orang tersebut.
"Dia itu sebenarnya dibilang tertutup baru belakangan ya. Dulu, sama kami saja ada loh kontak," kata Calvin.
Baca juga: Profesi Dulu Pasutri yang Ditemukan Tewas Sekeluarga di Kalideres Terkuak, Punya Aset Miliaran
Empat orang itu antara lain Rudyanto Gunawan (71) berstatus sebagai suami; Reny Margarethan Gunawan (68) berstatus sebagai istri; Dian Febbyana (42) berstatus anak; dan Budyanto Gunawan (68) berstatus adik Rudyanto.
Pada tahun 2010, Calvin ia dirinya bersama ibu dan adik pernah masuk ke rumah Rudyanto karena diundang.
Ia pun mengaku pernah berbicara langsung kepada ibu dan anaknya.

Bahkan, Calvin mengatakan keluarga tersebut kerap menyapa saat keluar rumah menggunakan mobil.
"Kalau dia keluar pakai mobil say hello gitu ke saya," lanjutnya.
Sekitar 6 atau 7 bulan yang lalu, ibunda Calvin, Tio Siu Hoa mendengar sesekali aktivitas tetangganya itu.
"Tetapi belakangan ini, tidak ada sama sekali. Saya pikir sudah pindah. Yang ada cuma bapaknya saat itu," katanya.
Tio Siu Hoa pernah mendapati keanehan ketika melihat Rudyanto keluar dari rumah tiga bulan lalu.
Ia mengaku melihat Rudyanto berjalan kaki terbungkus plastik kresek saat keluar dari rumahnya.
Kala itu, Tio Siu Hoa merasa heran dengan apa yang dilakukan tetangganya tersebut.
"Sekitar dua atau tiga bulan lalu, enggak begitu ingat. Suaminya jalan keluar, kakinya terbungkus pakai plastik kresek hitam," kata Tio Siu Hoa kepada TribunJakarta.com, Minggu (13/11/2022).
Dari empat penghuni, Rudyanto lebih sering keluar rumah menurut pantauan Tio Siu Hoa.
"Saya tanya kakinya kenapa. Dia diam saja terus masuk," sambungnya.
Baca juga: Pengakuan Tetangga Cium Bau Bangkai 9 Bulan Sebelum Temuan Mayat Satu Keluarga di Kalideres
Sudah bau busuk sejak Februari 2022
Sementara itu, Tio Siu Hoa juga mengungkap soal bau busuk yang pernah ia cium beberapa bulan lalu.
Hal itu terjadi sebelum satu keluarga Rudyanto ditemukan tewas mengenaskan kemarin.

Bau busuk itu tercium Tio Siu Hoa tepatnya pada Februari 2022.
Alih-alih bereaksi menanyakan langsung ke penghuni rumah, Tio Siu Hoa memilih mendiamkannya.
Tio Siu Hoa kemudian memanggil seorang tukang untuk mencari-cari di setiap sudut rumah sumber bau bangkai tersebut.
"Bu, nanti kalau udah lama, (bangkainya) sudah hancur, hilang baunya," begitu ucap si tukang kepada Tio Siu Hoa waktu itu.
Soal terungkapnya penemuan empat mayat satu keluarga Rudyanto tak lepas dari laporan Tio Siu Hoa karena sudah tak tahan dengan bau busuknya.
Ia sampai harus lapor ke Asiung, Ketua RT 007/RW 015.
Sama sekali Tio Siu Hoa tak menyangka bau tersebut dari mayat satu keluarga tetangganya.
"Saya kaget pas tahu ada empat mayat," katanya.
Profesi Rudyanto dan Margaretha terungkap
Empat orang tersebut ditemukan tewas dengan kondisi lambung yang kosong.
Diduga sebelum meninggal, korban tidak makan selama beberapa hari hingga timbulah dugaan penyebab tewas karena kelaparan.
Namun, Ris Astuti (64), adik kandung dari Margaretha Gunawan menyebut, kecil kemungkinan penyebab tewas karena kelaparan.
Baca juga: Keluarga Tewas di Kalideres Pernah Jalan Kaki Dibungkus Plastik, Tak Sekali Tetangga Cium Bau Busuk
Ris menilai seandainya keluarga kakaknya itu kelaparan dan tak ada uang, maka mereka seharusnya bisa meminta bantuan.
"(Dugaan kelaparan) kecil menurut saya. Tapi enggak tahu juga. Misalnya benar, agak aneh juga, saya juga bingung," ungkap Ris di Polsek Kalideres, Sabtu (12/11/2022).
"Misalnya kalau dia lapar, enggak ada makanan atau kurang buat makan, kan dia bisa kontak ke saudara kan," sambungnya.

Meski begitu, selama ini kata Ris, korban belum pernah meminta bantuan makanan atau uang untuk membeli makan.
Ris kemudian mengingat dahulu, Margaretha Gunawan kerap mengiriminya makanan dan baju-baju.
"Sebelumnya enggak pernah minta. Malah dulu suka ngasih dia. Waktu di Gunung Sahari (20 tahun lalu) itu suka ngasih dia,"
"Baik itu makanan, baju-baju, kalau kita ultah dikirimin paket," ungkap Ris.
Ris pun menyebut, kondisi perekonomian keluarga Margaretha dan suaminya Rudyanto dulunya terbilang berkecukupan.
Bahkan dikatakan suami Ris, Handoyo (64), pasutri tersebut pernah memiliki penghasilan yang mampu menopang kehidupan sehari-hari.
Margaretha dulu jualan kue, sementara Rudyanto bekerja di kantoran.
"Yang saya tahu, ibunya (Margaretha) dulu jualan kue. Bapaknya (Rudyanto) bekerja di kantoran,"
"Tapi anaknya (Dian) saya enggak tahu kerjanya apa," ujar Handoyo.
Sementara itu Handoyo mengaku tak mengetahui bagaimana kondisi kakak iparnya tersebut saat ini.
Pasalnya Handoyo dan Ris terakhir berkomunikasi 5 tahun yang lalu.
Apa yang mereka ketahui tentang kondisi perekonomian Margaretha itu adalah informasi masa lalu yang mungkin saja bisa berubah.
Untuk itu Handoyo dan Ris tak tahu secara pasti bagaimana kondisi perekonomian mereka saat ini.
Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News