Penemuan Mayat Satu Keluarga
Simpang Siur Waktu Kematian Satu Keluarga Membususuk di Kalideres, Beda Dugaan Para Tetangga
Selain penyebab kematian, yang masih jadi misteri di kasus satu keluarga tewas membusuk di Kalideres adalah kapan waktu kematian mereka.
"Lalu saya lapor RT, 'Pak RT tolong yah berunding sama RW, ini rumahnya (korban) bau nih’, begitu saya bilang. Saya minta dicek, karena suami saya sakit, tidur di ranjang pakai selang," ujar Tio.
Baca juga: Misteri 1 Keluarga Tewas di Kalideres, Apa Benar Jadi Pengabdi Sekte? Polisi Mau Ungkap Penyebabnya
Ketika dilakukan pengecekan, Tio terkejut sebab didapati empat mayat sekaligus dalam satu rumah.
Pasalnya, ia mengira seluruh keluarga tersebut sudah pindah, hanya sisa sang anak saja.
Selain itu, kata Tio, pada lebaran China, sang anak yang bernama Dian, menegaskan jika ibunya sudah pindah rumah.
"Ya itu, sama anak perempuannya, saya tanya ‘kemana mamanya?’ Bapaknya jawabin ‘pindah’" ujar Tio.
Masih Berkomunikasi September 2022

Sementara itu, Dessi yang juga tetangga korban menyebut bahwa penghuni rumah itu masih mengirim pesan kepada warga pada 19 September 2022.
Kala itu, sang penghuni rumah, Margaretha tak memperkenankan kader jumantik untuk datang dan masuk ke rumahnya.
Kata Dessi, ucapan dari Margaretha itu disampaikan melalui whatsapp kepada kader jumantik pada pertengahan September 2022 atau dua bulan sebelum satu keluarga di Kalideres itu ditemukan tewas membusuk.
"Tanggal 19 September kader jumantik dapat whatsapp dari istrinya (Margaretha) kirim foto lagi periksa air (kamar mandi).
Dia bilang kamu gausah datang lagi ke sini karena sudah kirim foto, selanjutnya cukup tanda tangan aja," ujar Dessi.
Menurut Dessi, satu keluarga di Kalideres itu baru terlihat gelagat anehnya sejak Agustus 2022 lalu.
"Terakhir interaksi dengan kaer jumantik sekitar awal Agustus.
Kader jumantik datang ke rumahnya dan ditemui suaminya ga boleh masuk," kata Dessi.
Saat melarang kader jumantik untuk masuk ke rumahnya, Dessi menyebut berdasarkan informasi dari kader jumantik bahwa suami Margaretha raut wajahnya begitu murung.
"Ketemu suaminya awal Agustus seperti orang murung dan stres," kata Dessi.
Sebagian artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Tetangga Duga Satu Keluarga Tewas Membusuk di Kalideres Sudah Meninggal Sejak Maret 2022