Tukang Jamu Ungkap

Kesaksian Tukang Jamu Langganan Keluarga yang Tewas di Kalideres: Rudyanto Pesan Jamu Penyakit Liver

Tukang jamu, R, mengaku sering bersepeda memasuki kompleks perumahan tersebut untuk mengantarkan jamu ke rumah korban.

Kolase TribunJakarta.com/Ist
Petugas PMI dan kepolisian menyemprot disinfektan dan menabur kopi di beberapa sudut rumah tempat penemuan satu keluarga tewas di Kalideres, tepatnya di Perumahan Citra Garden I, Jakarta Barat disemprot cairan disinfektan pada Sabtu (12/11/2022) malam.  

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Satrio Sarwo Trengginas

TRIBUNJAKARTA.COM, KALIDERES - Satu keluarga yang tewas di Perumahan Citra Garden Satu Extension, Kalideres, Jakarta Barat, ternyata pernah langganan jamu.

Tukang jamu, R, mengaku sering bersepeda memasuki kompleks perumahan tersebut untuk mengantarkan jamu ke rumah korban.

Pemilik rumah memesan jamu tak setiap hari. Terkadang sebulan sekali atau dua minggu baru memesan. 

Ia memesannya via nomor Whatsapp tukang jamu.

"Dia (Dian) minta nomor telepon karena dia males jalan ke sini mungkin. Jadi saya suruh nganter ke sana," ujarnya.

Baca juga: Cerita Tukang Jamu Langganan Keluarga yang Tewas di Kalideres: Pernah Pinjam Rp 50 Juta Buat Operasi

Semenjak pandemi Covid-19, mereka tak lagi memesan jamu kepada R.

"Semenjak corona bu Dian enggak pernah mesen jamu lagi sama saya," katanya.

R bercerita bahwa ayahnya pernah menanyakan jamu untuk penyakit liver dan diabetes. 

"Ayahnya (Rudyanto) pernah minum jamu bilangnya, 'Kalau penyakit liver apa ya obatnya?' Waduh saya kurang tahu lho Pak. Mending bapak ke dokter aja gitu. Sama diabetes gula katanya. Kalau itu mending ke dokter aja pak". Saya kan bukan dokter," ujarnya.

Pinjam Duit Saat Pandemi Covid-19

R mengatakan salah satu keluarga di rumah itu pernah meminjam uang kepadanya saat pandemi Covid-19.

"Katanya, 'Mbak, aku minta tolong dong, minjem uang Rp 50 juta.' Waduh kata saya, duit segitu mana punya saya Bu. Saya ini tukang jamu. 'Kali kerabat Mbak punya.'"

"Saya enggak punya saya enggak berani ngomong-ngomong sama saudara saya minjem duit segitu. Buat apa emang bu? "Buat operasi saudara saya"," cerita R menirukan percakapannya dengan salah satu keluarga.

Sejumlah petugas dari Labfor Polda Metro Jaya berada di dalam rumah penemuan mayat satu keluarga di Perumahan Citra Garden Satu Extension di Kalideres, Jakarta Barat pada Minggu (13/11/2022).
Sejumlah petugas dari Labfor Polda Metro Jaya berada di dalam rumah penemuan mayat satu keluarga di Perumahan Citra Garden Satu Extension di Kalideres, Jakarta Barat pada Minggu (13/11/2022). (TRIBUNJAKARTA.COM/Satrio Sarwo Trengginas)

Sebelumnya diberitakan, Satu keluarga di kompleks Citra Garden 1 Extension, Kalideres, Jakarta Barat, ditemukan tak bernyawa pada Kamis (10/11/2022) malam.

Polisi mengatakan penyebab kematian satu keluarga itu masih misterius. 

Para korban bernama Rudyanto Gunawan (71), K Margaretha Gunawan (68), Dian Febbyana (42) dan Budyanto Gunawan (69).

Masih di RS Polri Kramat Jati

Jenazah satu keluarga warga Kalideres, Jakarta Barat dijadwalkan diambil pihak keluarga dari RS Polri Kramat Jati pada Senin (14/11/2022).

Kasubag Humas RS Polri Kramat Jati AKBP Wulan mengatakan keempat jenazah meliputi pasangan suami istri, anak perempuan, dan ipar tersebut sudah dalam kondisi siap diserahkan.

"Masih ada (jenazah di RS Polri) belum diambil keluarga, rencana hari ini (diambil)," kata Wulan saat dikonfirmasi di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin (14/11/2022).

Namun dia belum dapat memastikan kapan waktu pengembalian jenazah karena masih menunggu koordinasi dengan penyidik Satreskrim Polres Metro Jakarta Barat.

Nantinya jenazah keempat korban akan terlebih dahulu diserahkan kepada penyidik yang menangani perkara, lalu selanjutnya diserahkan ke pihak keluarga inti.

Baca juga: Krematorium Cilincing Belum Terima Pendaftaran Kremasi Jenazah 1 Keluarga yang Tewas di Kalideres

"Kita tunggu dari penyidik Polres (waktu pengambilan). Untuk Visum sudah Jumat, tinggal ambil saja (jenazahnya)," ujar Wulan.

Pantauan di ruang Instalasi Forensik RS Polri Kramat Jati hingga Senin pukul 11.35 WIB belum tampak pihak keluarga korban yang datang untuk mengurus proses pengambilan jenazah.

Sebelumnya, keempat jenazah korban dibawa ke RS Polri Kramat Jati pada Kamis (10/11/2022) malam untuk proses autopsi memastikan sebab kematian keperluan penyelidikan.

Dari hasil pemeriksaan, keempat jenazah tidak ditemukan luka penganiayaan.

Sementara, Kapolsek Kalideres, AKP Syafri Wasdar, mengatakan pihaknya masih menunggu hasil otopsi keempat jenazah dari Pusat Laboratorium Forensik Mabes Polri.

"Hasil otopsi belum keluar. Masih menunggu laboratorium forensik. Surat pengambilan jenazah belum di tangan keluarga, karena belum selesai semua rangkaian itu," katanya saat dihubungi TribunJakarta.com pada Senin (14/11/2022). 

Polisi melanjutkan, pihak keluarga sepakat menunggu hasil penyelidikan dari kepolisian baru kemudian jenazah diserahkan untuk dikremasi. 

"Keluarga juga belum ngasih info kapannya dikremasi. Belum ada penyampaian itu," pungkasnya.

Berdasarkan hasil pemeriksaan sementara tim forensik, tak ditemukan sisa makanan di lambung korban.

Serta otot-otot korban mengecil karena kekurangan cairan atau dehidrasi.

Kapolres Metro Jakarta Barat, Kombes Pasma Royce menyebut diduga kematian sudah terjadi tiga minggu yang lalu.

Petugas PMI dan kepolisian menyemprot disinfektan dan menabur kopi di beberapa sudut rumah tempat penemuan satu keluarga tewas di Kalideres, tepatnya di Perumahan Citra Garden I, Jakarta Barat disemprot cairan disinfektan pada Sabtu (12/11/2022) malam. 
Petugas PMI dan kepolisian menyemprot disinfektan dan menabur kopi di beberapa sudut rumah tempat penemuan satu keluarga tewas di Kalideres, tepatnya di Perumahan Citra Garden I, Jakarta Barat disemprot cairan disinfektan pada Sabtu (12/11/2022) malam.  (Kolase TribunJakarta.com/Ist)

Kemudian muncul kabar satu keluarga yang tewas itu disebabkan karena kelaparan lantaran diketahui tidak makan dalam waktu yang lama.

Banyak orang kemudian ikut menduga-duga kabar satu keluarga tersebut tak mampu membeli makanan. 

Padahal, kabar itu belum tentu benar.

Sebab, tetangganya sendiri, Tio Siu Hoa mengaku keluarga korban tergolong mampu.

"Lebih mampuan mereka dibanding saya. Dia lebih mampu," katanya kepada TribunJakarta.com Minggu (13/11/2022).

Hal itu juga dibuktikan dengan kepemilikan aset rumah mencapai milyaran.

Lapar Belum Tentu Penyebab Kematian

Dari hasil penyelidikan polisi, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan dalam tubuh korban.

Tim Forensik menemukan tidak ada sisa makanan di lambung di tubuh korban yang diperiksa.

Bahkan, otot-otot korban menciut karena kekurangan cairan atau dehidrasi.

Kapolsek Kalideres, AKP Syafri Wasdar mengatakan belum bisa dipastikan kematian para korban karena tidak ada sisa makanan dalam tubuh mereka.

"Perlu kami sampaikan, tidak ada sisa atau bekas makanan itu keterangan sementara belum tentu menjadi penyebab kematian," katanya kepada wartawan pada Sabtu (12/11/2022).

Selain itu tidak ditemukan sisa makanan di dalam tubuh korban bukan berarti kelaparan.

"Bisa saja orang tersebut tidak mau makan atau tidak berusaha mencari makan. Tapi keluarga itu memang tertutup dan tidak bersosialisasi," tambahnya.
 

 

Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved