Walkot Depok Siapkan Opsi Merger dan Pembangunan Gedung Baru untuk Atasi Polemik SDN Pondok Cina I

Lebih lanjut, Idris mengatakan pihaknya jugaakan membangun SMP Negeri di kawasan Pondok Cina, yang rencananya pembangunan akan berlangsung pada 2024

Penulis: Dwi Putra Kesuma | Editor: Acos Abdul Qodir
Dwi Putra Kesuma/TribunJakarta.com
Penampakan spanduk penolakan pengalih fungsian SDN Pondok Cina I menjadi Masjid Raya Depok, Rabu (9/11/2022). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dwi Putra Kesuma

TRIBUNJAKARTA.COM, DEPOK - Polemik pengalihfungsian SDN Pondok Cina I menjadi Masjid Margonda Raya di Kota Depok, tengah menjadi isu hangat saat ini.

Pasalnya, banyak orang tua siswa yang menolak anaknya dipindahkan sementara waktu ke SDN Pondok Cina III dan V, sebelum adanya gedung pengganti.

Menanggapi polemik tersebut, Wali Kota Depok Mohammad Idris, mengatakan  bahwa pihaknya tengah menyiapkan opsi merger atau pun pembangunan gedung baru SDN Pondok Cina I.

"Ya, itu juga nanti ada SDN Pondok Cina I akan kita buat (pembangunan gedung sekolah), nanti namanya SDN I atau ketika dimerger misalnya," jelas Idris usai meresmikan RSUD ASA di Kecamatan Tapos, Kota Depok, Selasa (15/11/2022).

"Sebab kan SDN Pondok Cina III ruang kelasnya masih banyak, muridnya kurang, kayak begitu jadi tidak efisien. Di SDN Pondok Cina V juga begitu," sambungnya lagi.

Baca juga: Polemik SDN Pondok Cina I Depok: Alih Fungsi Gedung, Penolakan Wali Murid Hingga Merembet ke Trotoar

Wali Kota Depok Mohammad Idris saat dijumpai awak media usai peresmian RSUD ASA, Selasa (15/11/2022). 
Wali Kota Depok Mohammad Idris saat dijumpai awak media usai peresmian RSUD ASA, Selasa (15/11/2022).  (TribunJakarta.com/Dwi Putra Kesuma)

Lebih lanjut, Idris mengatakan pihaknya jugaakan membangun SMP Negeri di kawasan Pondok Cina, yang rencananya pembangunan akan berlangsung pada 2024 mendatang.

"Nanti teman-teman yang ada di SDN Pondok Cina I, selama enggak kebagian zonasi bisa langsung ke SMP Negeri tapi memang pembangunannya baru ada di tahun 2024, selesai 2025 dan pembahasannya di awal tahun depan dan itu juga atas permintaan warga," tuturnya.

Terakhir, Idris meminta agar seluruh pihak bersabar dan menghindari segala tindakan provokasi.

"Jadi tolong sabar sebentar, hindari segala tindakan provokasi, dan lakukan klarifikasi pada kami khususnya Dinas Pendidikan, agar kita bisa sama-sama mendapat kenyamanan. Depok yang sudah harmoni dan sudah nyaman jangan diotak-atik apalagi dipolitisasi," pungkasnya.

 

 

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved