Viral di Medsos
2 Anak Jadi Saksi Kekejaman Ayah, Terbaru Anak di Tangsel Sampai Teriak Lihat Ibu Diinjak: Udah Pak!
Awal bulan November 2022 lalu, sempat terjadi kasus penganiayaan yang dilakukan suami kepada istrinya di depan anak di Cinere, Depok.
Penulis: Siti Nawiroh | Editor: Yogi Jakarta
Atas hal tersebut, MS kini sudah ditangkap pihak kepolisian untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Depok, AKBP Yogen Heroes Batu mengatakan mulanya, MS mengajak istrinya untuk bertemu membahas utang di salah satu bank.
Karena istrinya enggan menuruti keinginan pria bertato tersebut sehingga terjadilah cekcok.
"(Korban) dijemput di kosan, pelaku berbicara masalah utang dan mengajak makan dulu kepada korban,"
"Tapi korban tidak berkenan karena utamanya untuk membahas masalah utang yang harus segera dibayar," kata Yogen saat konferensi pers di Mapolrestro Depok, Senin (7/11/2022).
Baca juga: Korban Dugaan Kekerasan di Kemenkop UKM Ajukan Permohonan Perlindungan ke LPSK
MS yang emosi langsung membanting motor tersebut di tengah jalan.
"Pelaku kemudian membanting motor di jalan tersebut, lalu menurunkan korban dan anaknya," kata Yogen.
Aksi yang dilakukan MS ini viral di media sosial lewat sebuah video.

MS terlihat sangat emosi setelah membanting motornya di tengah jalan.
Aksi yang dilakukan MS memancing perhatian warga di sekitar tempat tersebut.
Bahkan ada beberapa warga yang langsung berusaha menahan MS ketika melakukan pemukulan kepada istrinya.
"Karena memang masih emosi pelaku melakukan pemukulan sebanyak tiga kali ke arah wajah korban," ucap Yogen.
Akibat pemukulan tersebut, korban menderita luka robek di bibirnya kurang lebih 10 cm.
"Kondisi korban sudah dilakukan visum, hasil visum sudah keluar jadi ada luka robek di bibir kurang lebih 10 sentimeter," kata Yogen
Lebih lanjut, Yogen memastikan korban dan anaknya dipastikan akan mendapat pendampingan psikologis.
Yogen menyebut, pendampingan itu diberikan kepada korban dan anaknya untuk memulihkan trauma mereka.
Pasalnya, aksi kekerasan yang dialami korban membuat sang anak menangis histeris.
"Untuk korban dan anak juga kami mintakan bantuan secara psikologis untuk trauma healing-nya, karena saat itu anaknya terlihat menangis sekali melihat kejadian tersebut," kata Yogen sambungnya.