Penemuan Mayat Satu Keluarga

Polisi Selidiki Kematian 1 Keluarga di Kalideres Lewat Buku, Dugaan Soal Aliran Sekte Jelas Terjawab

Polisi kini menggunakan buku-buku untuk mencari petunjuk demimemecahkan misteri penemuan mayat satu keluarga di Kalideres.

Pixabay via Tribun Medan
Ilustrasi buku - Polisi kini menggunakan buku-buku untuk mencari petunjuk demimemecahkan misteri penemuan mayat satu keluarga di Perumahan Citra Garden Satu Ekstension, Kalideres, Jakarta Barat. 

TRIBUNJAKARTA.COM - Polisi kini menggunakan buku-buku untuk mencari petunjuk demimemecahkan misteri penemuan mayat satu keluarga di Perumahan Citra Garden Satu Ekstension, Kalideres, Jakarta Barat.

Aparat kembali menggelar olah tempat kejadian perkara (TKP) dan mengamankan sejumlah buku tentang berbagai agama di rumah tersebut.

Buku-buku itu diharapkan bisa menguak informasi soal penyebab kematian yang saat ini belum terungkap.

TONTON JUGA

Ketua Harian Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Benny Mamoto dalam program Sapa Indonesia Pagi, Selasa (15/11/2022) kemudian menyoroti penemukan buku berbagai agama tersebut.

Menurut Benny sejumlah bukti buku yang ditemukan tersebut penting untuk didalami.

Penyidik perlu memeriksa setiap coretan yang mungkin sengaja digariskan oleh anggota keluarga tersebut.

Setelah itu, penyidik dapat mencari dan memastikan apakah ada indikasi ajaran tertentu terkait dengan penyebab kematian keempat orang itu.

"Di TKP juga ditemukan buku-buku berbagai macam agama, kemudian buku-buku bacaan ini menurut kami penyidik perlu mendalami."

"Apakah dalam buku tersebut ada coretan-coretan, ada garis bawah kalimat dan sebagainnya."

"Ini menjadi penting sehingga jika nanti ditemukan bacaan yang menjurus (aliran tertentu)," kata Benny dikutip dari youTube KompasTv.

Benny juga mengatakan, penyidik perlu menyelidiki lebih lanjut jejak digital korban.

Selama sekali atau dua kali dalam sebulan keluarga yang ditemukan tewas di Perumahan Citra Garden Satu Extension, Kalideres, Jakarta Barat minta dikirim jamu ke rumahnya. Namun, hal itu tak lagi terjadi semenjak Indonesia dilanda pandemi Covid-19.
Selama sekali atau dua kali dalam sebulan keluarga yang ditemukan tewas di Perumahan Citra Garden Satu Extension, Kalideres, Jakarta Barat minta dikirim jamu ke rumahnya. Namun, hal itu tak lagi terjadi semenjak Indonesia dilanda pandemi Covid-19. (Kolase TribunJakarta)

Baca juga: Satu Keluarga Tewas di Kalideres, Lurah Wanti-wanti Para RT Jangan Cuma Say Hello ke Warganya

"Yang lebih penting lagi, jejak digital. Apakah mereka sebelum hpnya mati tidak ada listrik, apakah ada komunikasi-komunikasi lain, contoh komunikasi dengan kelompoknya atau pihak yang berafiliasi," tuturnya.

Benny menuturkan, pihaknya masih menunggu hasil dari laboratorium forensik untuk menyimpulkan motif tewasnya satu keluarga ini.

"Kami masih menunggu hasil dari labfor, hasil autopsi untuk menguatkan dan mecari motifnya apa," tutur Benny.


Polisi Jawab Soal Isu Sekte

Muncul isu yang menyebutkan bahwa satu keluarga tersebut menganut sekte tertentu.

Isu itu pun didukung oleh dugaan dari kriminolog Universitas Indonesia (UI), Adrianus Meliala.

Ia menduga satu keluarga yang tewas tersebut memiliki kepercayaan apokaliptik.

Keyakinan apokaliptik adalah keyakinan terhadap akhir dunia.

"Jangan-jangan dari keempatnya penganut paham akhir dunia atau apokaliptik dan mencabut nyawa dengan cara yang ekstrem," ujar Adrianus pada Sabtu (12/11/2022) sebagaimana dilansir Tribunnews.

Petugas mengotak atik pintu gerbang rumah Perumahan Citra Garden Satu Extension di Kalideres, Jakarta Barat pada (13/11/2022).
Petugas mengotak atik pintu gerbang rumah Perumahan Citra Garden Satu Extension di Kalideres, Jakarta Barat pada (13/11/2022). (Satrio Sarwo Trengginas/TribunJakrta.com)

Baca juga: H+5 Jasad Satu Keluarga di Kalideres Ditemukan, Makin Banyak Tetangga Bersuara, Terbaru Tukang Jamu

Adrianus juga menduga ada unsur kesengajaan dalam peristiwa ini.

"Saya bayangkan bunuh diri dengan melaparkan diri, tetapi saya tidak yakin orang mampu melakukan tindakan seperti itu," kata Adrianus.

Lebih lanjut, belakangan dugaan Adrianus itu juga disangkutpautkan dengan temuan buku-buku di TKP rumah mendiang.

Menjawab isu tersebut, pihak Polres Metro Jakarta Barat akhirnya bersuara.

Berbeda dari Kompolnas, Kanit Krimum Polres Metro Jakarta Barat AKP Avrilendi menegaskan semua buku yang ditemukan polisi tidak ada yang berkaitan dengan sekte tertentu.

Baca juga: Ragu Penyebab Satu Keluarga Tewas di Kalideres Karena Kepalaran, Dokter Forensik: Bisa Jadi Diracun

Adapun buku-buku yang disita dari TKP tersebut hanyalah buku biasa.

"Buku-buku ada, tapi enggak ada sekte-sekte. Masih dipelajari, bukan sekte kok, buku biasa," ungkap Avrilendi dilansir pada Selasa (15/11/2022).

Tak cuma buku, polisi juga mengamankan sejumlah barang bukti dari kamar mendiang.

"Kita sih secara garis besar hampir sebagian besar barang-barang yang ada di kamar, di ruangan kita keluarkan semua. Kita kumpulin dan data," ujar Avrilendi.


Salah Satu Korban Berubah

Di sisi lain, tukang jamu berinisial R sebelumnya sering meladeni pesanan jamu dari satu keluarga yang tewas di Kalideres, Jakarta Barat.

Anak dari Rudyanto Gunawan (71) dan K Margaretha Gunawan (69), Dian Febbyana (42) yang kerap memesan jamu itu kepada R.

Bahkan, R sempat diminta nomor Whatsappnya oleh Dian.

Dian kerap mengantarkan pesanan jamunya ke rumah menggunakan sepeda.

Korban memesan jamu tak setiap hari. Terkadang sebulan sekali atau dua minggu baru memesan. 

R bercerita sebelum pandemi Covid-19, Dian terlihat bugar.

Satu keluarga yang ditemukan tewas di Perumahan Citra Garden Satu Extension, Kalideres, Jakarta Barat disebut berubah menjadi tertutup baru belakangan ini. Hal itu diceritakan tetangga sebelah rumah korban, Calvin (29) yang beberapa tahun lalu pernah bertamu ke rumah keluarga tersebut.
Satu keluarga yang ditemukan tewas di Perumahan Citra Garden Satu Extension, Kalideres, Jakarta Barat disebut berubah menjadi tertutup baru belakangan ini. Hal itu diceritakan tetangga sebelah rumah korban, Calvin (29) yang beberapa tahun lalu pernah bertamu ke rumah keluarga tersebut. (Kolase TribunJakarta)

Baca juga: Polisi Keluarkan Barang dari Rumah Satu Keluarga Tewas di Kalideres, Ada Buku Sekte & Surat Wasiat?

"Dia itu tadinya gemuk, terus masih sehat, cantik, tinggi," katanya di kawasan Citra Garden Satu Extension, Kalideres, Jakarta Barat pada Selasa (15/11/2022).

Namun, semenjak Pandemi Covid-19, Dian tak lagi memesan jamu kepada R.

"Semenjak corona bu Dian enggak pernah mesen jamu lagi sama saya," katanya.

Setelah pandemi mereda, R sempat melihat Dian dan ayahnya, Rudyanto Gunawanberjalan kaki menenteng kresek hitam sekitar 2 bulan silam.

Dian berjalan di depan ayahnya. 

"Terus tukang bubur ini nanya ke saya, "itu Dian kan mba?" "Iya kata saya". "Kok, diam aja ya." Iya ya," cerita R saat berbincang dengan tukang bubur.

R merasa ada sesuatu yang janggal lantaran biasanya Dian menyapanya.

"Biasanya kan negor. Mba.., gitu," kata R lagi.

Baca juga: Polisi Keluarkan Barang dari Rumah Satu Keluarga Tewas di Kalideres, Ada Buku Sekte & Surat Wasiat?

R pangling melihat wajah Dian sudah pucat seperti orang sakit.

"Pucat, pak. Pokoknya beda lah. Kayak orang sakit, orang yang tadinya gemuk, gede, tinggi, putih, cantik, badannya sampai kecil banget. Turun," katanya.

Petugas mengotak atik pintu gerbang rumah Perumahan Citra Garden Satu Extension di Kalideres, Jakarta Barat pada (13/11/2022). (1) (Satrio Sarwo Trengginas/TribunJakrta.com)

Sebelumnya diberitakan, Satu keluarga di kompleks Citra Garden 1 Extension, Kalideres, Jakarta Barat, ditemukan tak bernyawa pada Kamis (10/11/2022) malam.

Polisi mengatakan penyebab kematian satu keluarga itu masih misterius. 

Para korban bernama Rudyanto Gunawan (71), K Margaretha Gunawan (68), Dian Febbyana (42) dan Budyanto Gunawan (69).

 

Baca artikel lainnya TribunJakarta.com di Google News

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved