Viral di Media Sosial
Kepsek Sebut Siswa SMP yang Dibully sedang Main Tebak-tebakan, Nyatanya Korban Kerap Diludahi Pelaku
Viral video yang merekam aksi bully sejumlah siswa terhadap temannya di SMP Plus Baiturrahman, Kota Bandung. Kepsek sebut sedang main tebak-tebakan.
Penulis: Rr Dewi Kartika H | Editor: Yogi Jakarta
Nyatanya Korban Sering Dibully
Yudarmi, orang tua siswa korban bullying, menyebut jika anaknya sudah sering dirundung teman-teman kelasnya.
Ia menjelaskan anaknya kerap diludahi bahkan seragamnya dicoret-coret dengan pulpen.
"Kalau yang sudah membahayakan, baru ini saja. Kalau biasa-biasa diludahi, dicoret bajunya penuh tinta, sudah sering, teman-temannya ngomong juga," ujar Yudarmi saat dihubungi melalui sambungan telepon, Sabtu (19/11/2022).
Menurut Yudarmi, anaknya memang pendiam dan tidak bicara jika mendapat perundungan dari teman-temannya.
"Anak saya memang pendiam tidak ngomong, seperti di video dia diam saja tidak melawan sama sekali," katanya.
Korban kini mengalami trauma dan menjadi malas bersekolah karena takut.

Baca juga: Siswa SMP Ditendang-tendang Kepalanya Sampai Jatuh di Kelas, Kepsek: Itu Anak-anak Lagi Bermain
"Sekarang masih ada pusing-pusing dan trauma, tadi pagi dia malas sekolah karena takut," ujar Yudarmi.
Yudarmi mengaku sudah membawa anaknya ke Rumah Sakit untuk dilakukan pemeriksaan.
Ia pun memastikan selama proses itu, pihak sekolah tidak memberikan pendampingan atapun datang untuk menjenguk anaknya.
"Tidak ada sama sekali (pendampingan pihak sekolah) cuma saya, orang tua saja," katanya.
Saat ini, pihaknya memutuskan untuk menempuh jalur hukum dengan membuat laporan ke Polsek Ujungberung.
"Tetap jalur hukum," katanya.
Baca juga: Tanpa Beban Bully Anak Disabilitas, Begini Nasib Pelajar di Cirebon, 2 Pelaku Lain Tunggu Giliran
Selain itu, pihaknya pun sudah meminta kepada pihak sekolah agar mengeluarkan pelaku perundungan dari sekolah.
"Tadi saya sudah ngomong kepada Kepala Sekolah, saya mengajukan dua pilihan, pertama anak ini (pelaku) di keluarkan, atau anak saya (korban) saya tarik dan saya akan lanjut (proses hukum) dan tadi pihak sekolah sudah membuat keputusan, anak ini (pelaku) di rumahkan saja, jadi belajarnya di rumah saja sampai selesai karena paling kelas tiga cuma beberapa bulan lagi," ucapnya.