Hari Pertama Ujicoba TMII, Warga Keluhkan Shuttle Bus: Naik Berebut, Cuma Sebentar Langsung Selesai

TMII bisa dinikmati masyarakat dalam masa ujicoba terbatas mulai hari ini, Minggu (20/11/2022). Warga keluhkan shuttle bus.

TribunJakarta.com/Pebby Adhe Liana
TMII kini mengoperasikan shuttle bus berupa kendaraan bebas emisi karbon sebagai transportasi utama di area kawasan wisata. 

Laporan wartawan TribunJakarta.com, Pebby Adhe Liana

TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Wajah baru Taman Mini Indonesia Indah (TMII) kini bisa dinikmati masyarakat dalam masa ujicoba terbatas mulai hari ini, Minggu (20/11/2022).

Tampil dengan konsep barunya usai direvitalisasi, wajah baru TMII saat ini mendapat pujian dari masyarakat.

Seperti Suharti misalnya. Warga Kramatjati Jakarta Timur ini mengaku sengaja datang bersama dengan anak dan cucunya untuk melihat secara langsung TMII setelah rampung direvitalisasi.

"Sekarang, lebih bagus. Lebih rapih ya. Contohnya kayak area danau ya, sekarang lebih bagus. Ada ubinnya, jogging treknya, kaya taman lah. Kalau dulu, kita dipinggiran aja gitu (duduk)," kata Suharti, Minggu (20/11/2022).

Menurut Suharti, wajah baru TMII saat ini lebih rapih dan tertata.

Baca juga: Hari Pertama Uji Coba Terbatas TMII, Banyak Warga Terpaksa Putar Balik Karena Tak Dapat Tiket

Seperti pada area Danau Archipelago yang memiliki pesona pemandangan pulau-pulau di Indonesia misalnya.

Kata Suharti, area sekitaran danau ini kini terlihat lebih cantik dan rapih jika dibandingkan dengan sebelum direvitalisasi.

TMII kini mengoperasikan shuttle bus berupa kendaraan bebas emisi karbon sebagai transportasi utama di area kawasan wisata.
TMII kini mengoperasikan shuttle bus berupa kendaraan bebas emisi karbon sebagai transportasi utama di area kawasan wisata. (TribunJakarta.com/Pebby Adhe Liana)

Kalau dulu hanya ada rumput-rumput di pinggiran sekitar danau ini, kini Danau Archipelago dipercantik dengan adanya area pedestarian.

Sehingga, masyarakat bisa berjalan-jalan atau berolahraga dengan mengelilingi danau tersebut.

Walau begitu, Suharti menilai ada beberapa hal yang perlu dievaluasi oleh pengelola Taman Mini Indonesia Indah.

Diantaranya terkait dengan fasilitas shuttle bus yang dinilai sangat sedikit.

"Jadi kalau mau ke sini, ya itu naik mobil kelilingnya itu berebut. Udah gitu cuma sebentar naiknya. Kirain agak jauh, keliling gitu. Ternyata baru naik langsung selesai. Kan lumayan jalan kakinya, apalagi bawa anak kecil," kata Suharti.

Perlu diketahui, TMII kini mengoperasikan shuttle bus berupa kendaraan bebas emisi karbon sebagai transportasi utama di area kawasan wisata.

Meski begitu, kata Suharti jumlah shuttle bus yang tersedia saat ini belum sebanding dengan banyaknya wisatawan yang datang.

Bahkan, Suharti mengaku sampai harus mengantre ketika ingin naik shuttle tersebut.

Baca juga: Usai Direvitalisasi, Wajah Baru TMII Dibuka Secara Terbatas Mulai Hari Ini: Simak Cara Beli Tiketnya

Walau sudah mengantre, namun ia menyebut dirinya tetap harus berebut dengan penumpang lain ketika hendak menaiki bus ini.

"Jadi kalau bisa tambah shuttle bus lah. Kalau berebut gitu, gak bisa. Apalagi ibu-ibu kayak saya, itu gak bisa," tuturnya.

Sebelumnya, proses revitalisasi Taman Mini Indonesia Indah (TMII) sudah dimulai sejak bulan Januari 2022.

Proyek revitalisasi ini dilaksanakan, berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 116 Tahun 2021 dengan melibatkan beberapa stakeholder.

Diantaranya Kementerian Sekretariat Negara, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, serta Kementerian BUMN.

TMII, kini tampil dengan konsep dan juga wajah barunya.

Suharti, warga Kramatjati Jakarta Timur sengaja datang bersama dengan anak dan cucunya untuk melihat secara langsung TMII setelah rampung direvitalisasi.
Suharti, warga Kramatjati Jakarta Timur sengaja datang bersama dengan anak dan cucunya untuk melihat secara langsung TMII setelah rampung direvitalisasi. (TribunJakarta.com/Pebby Adhe Liana)

Dimana area TMII, kini disulap menjadi 70 persen zona hijau dan 30 persen bangunan.

Direktur Utama PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko (PT TWC) Edy Setijono, selaku pengelola TMII menuturkan, revitalisasi wajah baru TMII menjadi wujud dari kebersamaan dalam Kebhinekaan Bangsa Indonesia.

Dimana wajah baru TMII, direalisasikan untuk mengembalikan ruh dan spirit pembangunan TMII sebagai miniatur Indonesia.

"TMII memiliki peran sebagai contoh bagi dunia tentang cara melestarikan sekaligus merepresentasikan Kebudayaan Bangsa Indonesia, sehingga budaya-budaya daerah di Indonesia dapat semakin dikenal dan memberikan nilai edukasi kepada masyarakat," kata Edy.

Edy menjelaskan, wajah baru TMII kini mengusung empat konsep pengelolaan, yaitu meliputi Inclusive, Green, Smart and Culture.

Pilar Inclusive artinya ialah keterbukaan TMII untuk seluruh lapisan masyarakat serta ramah terhadap para difabel. Sementara untuk konsep Green, meliputi komitmen TMII untuk menghadirkan destinasi yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.

Hal ini diwujudkan dengan penggunaan kendaraan bebas emisi karbon sebagai transportasi utama di kawasan.

Tak hanya itu, TMII juga menyiapkan tram mover Garuda Kencana, sebagai salah satu transportasi utama wisatawan.

Untuk konsep Smart sendiri, kata Edy, TMII juga akan mengedepankan agenda digitalisasi sebagai representasi Indonesia Masa Depan.

Wujud implementasinya, juga tertuang lewat dibukanya platform online dalam pembelian tiket masuk kawasan, serta penerapan pembayaran non-tunai (cashless).

TMII juga mendorong digitalisasi museum di kawasannya agar menarik bagi wisatawan di masa depan.

Sedangkan konsep Culture TMII, merepresentasikan ragam budaya Indonesia melalui visinya sebagai The Ultimate Showcase of Indonesian Beauty.

TMII mengorkestrasi atraksi seni budaya di kawasan melalui anjungan daerah dan komunitas seni budaya di kawasan.

Adapun revitalisasi TMII meliputi penataan area gedung utama, renovasi joglo (Sasono Utomo, Sasono Langen Budoyo, dan Sasono Adiguno), renovasi museum, penataan lanskap anjungan dan pedestrian, penataan outer ring (halte), area parkir, dan gedung pengelola.

Selain itu revitalisasi juga meliputi penataan lanskap pulau-pulau di danau Archipelago (pedestrian anjungan, Amphitheater, dan promenade), renovasi eks Theater Garuda, eks Museum Telkom dan Keong Emas, Penataan Lanskap Pedestrian Anjungan, Viewing Tower, Pembangunan Community Center dan Struktur Parkir (Elevated).

Setelah dibuka kembali pasca revitalisasi ini, pengunjung diwajibkan untuk melakukan pembelian tiket secara online melalui website tamanmini.com.


Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News

 

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved