9 Wilayah di Pesisir Jakarta Ini Berpotensi Banjir Rob pada 22-28 November 2022

Potensi banjir rob di pesisir Jakarta secara umum dapat mengganggu aktivitas keseharian masyarakat di sekitar pelabuhan dan pesisir.

Penulis: Gerald Leonardo Agustino | Editor: Acos Abdul Qodir
TRIBUNJAKARTA.COM/GERALD LEONARDO AGUSTINO
Banjir rob yang melanda kawasan Pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta Utara, dan sekitarnya makin parah pada hari ini, Selasa (7/12/2021). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino

TRIBUNJAKARTA.COM, PENJARINGAN - Potensi banjir rob menghantui sembilan wilayah di pesisir Jakarta, 22 November sampai 28 November 2022 ini.

Kepala Pusat Data dan Informasi Kebencanaan BPBD DKI Jakarta Moh. Insaf menyatakan, sebelumnya Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) merilis potensi rob pada waktu tersebut.

Banjir pesisir disebabkan adanya aktivitas pasang air laut bersamaan dengan fase bulan baru. 

Kedua faktor itu memengaruhi dinamika  pesisir di wilayah utara Jakarta berupa  peningkatan ketinggian pasang air laut.

Berdasarkan rilis BMKG, Insaf menyatakan bahwa potensi rob bisa terjadi di sembilan wilayah pesisir Jakarta Utara dan Jakarta Barat. 

"Wilayah pesisir yang berpotensi terdampak banjir rob meliputi Kamal Muara, Kapuk Muara, Penjaringan, Pluit, Ancol, Kamal, Marunda, Cilincing, dan Kalibaru," kata Insaf, Selasa (22/11/2022). 

Baca juga: Dermaga Ditinggikan 1,5 Meter, Pelabuhan Muara Angke Diklaim Tahan Banjir Rob Sampai 20 Tahun

Potensi banjir rob di pesisir Jakarta secara umum dapat mengganggu aktivitas keseharian masyarakat di sekitar pelabuhan dan pesisir.

Aktivitas yang dimaksud antara lain bongkar muat pelabuhan, aktivitas di pemukiman pesisir, serta tambak garam dan perikanan darat.

Peningkatan ketinggian pasang air laut maksimum terjadi pada pukul 9.00-13.00 WIB.

"BPBD terus memantau segala prediksi potensi bencana banjir yang dikeluarkan BMKG dan memonitor ketinggian muka Air yang dikeluarkan oleh Dinas Sumber Daya Air untuk disampaikan melalui media sosial," kata Insaf. 

"Sehingga masyarakat yang tinggal di wilayah tersebut dapat mewaspadai lebih awal akan adanya potensi bencana," sambungnya. 

Baca juga: Evakuasi Nenek Korban Gempa Cianjur Tertimpa Bangunan: Badan Tak Bisa Bergerak, Terus Ucap Istighfar

BPBD DKI Jakarta mengimbau masyarakat menyiapkan langkah antisipasi, di antaranya memantau peringatan dini gelombang pasang melalui kanal-kanal media sosial BPBD dan mengunduh buku panduan kesiapsiagaan bencana.

Selain itu, melaporkan bila terjadi potensi genangan atau banjir melalui aplikasi JAKI atau dalam keadaan darurat bisa menghubungi call center Jakarta Siaga di nomor 112.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved