Gempa di Cianjur
"Itu Anak Saya, Bajunya Merah" Sang Ayah Tak Bisa Tahan Nangis, Anaknya Jadi Korban Gempa Cianjur
Seorang ayah bernama Deden tak bisa menahan tangis saat mengetahui anaknya menjadi korban gempa di Cianjur, Jawa Barat, Senin (20/11/2022).
TRIBUNJAKARTA.COM, CIANJUR - Seorang ayah bernama Deden tak bisa menahan tangis saat mengetahui anaknya menjadi korban gempa di Cianjur, Jawa Barat, Senin (20/11/2022).
Tangisan Deden pecah saat pertama kali melihat anak kesayangannya dibawa dan ditemukan oleh tim gabungan TNI, Polri, Basarnas, dan relawan.
Saat membuka kantung mayat, Deden meyakini bahwa itu merupakan anaknya.
Deden mengenali sang anak melalui baju yang dikenakannya.
"Itu anak saya, bajunya merah," kata Deden sambil menangis, Cugenang, Cianjur, Jawa Barat, Selasa (22/11/2022).
Sedari pagi, Deden menanti kepastian keberadaan sang buah hati.
Sekitar pukul 13.24 WIB, tim evakuasi berhasil menemukan mayat seorang anak.
Suara petugas ramai teriakan, "Bapaknya ikut, bapaknya ikut mobil ambulans".
Dengan berlahan Deden menuju mobil ambulans diiringi pelukan petugas.
"Kasih tahu keluarga ya pak," terdengar suara petugas.
Saat Deden masuki mobil ambulans untuk pastikan anak tersebut benar-benar buah hatinya. Terdengar terikakan keras dari dalam mobil ambulans.

"Ya Allah naaak," terdengar teriak histeris Deden saat pastikan jenazah tersebut merupakan anaknya.
Sambil menunduk dan menangis keras Deden seakan tidak menyangka mayat tersebut benar-benar buah hati tercintanya.
Kemudian sirine ambulan terdengar sangat kencang mengantarkan Deden dan jenazah anak tercintanya ke rumah rumah sakit terdekat.
Sebelumnya Komandan Korem (Danrem) 061 Surya Kencana Brigjen TNI Rudi Saladin mengatakan adapun proses evakuasi korban itu dilakukan secara bertahap pasca bencana gempa Senin kemarin.
Update Data Dampak Gempa Cianjur: Korban Meninggal 268 Jiwa
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) merilis data terbaru dampak gempa Cianjur per Selasa (22/11/2022) pukul 17.00 WIB.

Data dari BNPB menyebutkan, jumlah korban meninggal dunia akibat gempa di Cianjur bertambah menjadi 268 jiwa.
Dari jumlah 268 korban meninggal dunia, sebanyak 122 korban sudah berhasil diidentifikasi.
"Korban jiwa meninggal dunia ada 268. Dari 268 yang sudah teridentifikasi siapa-siapanya sebanyak 122 jenazah," ujar Kepala BNPB Letjen Suharyanto dalam konferensi pers, Selasa sore.
Suharyanto juga menyebut, jumlah korban hilang akibat gempa Cianjur mencapai 151 orang.
Hingga kini, BNPB dan sejumlah pihak terkait masih terus melakukan pencarian korban hilang.
"Apakah 151 orang ini bagian yang belum teridentifikasi, nanti kami dalami lebih lanjut," kata Suharyanto.
Baca juga: Mama Muda Terjebak di Reruntuhan Bangunan Gempa Cianjur, Kondisi Tragis Nyawa Tak Bisa Diselamatkan
Sementara korban luka-luka mencapai 1.083 orang dan 58.362 warga terpaksa harus mengungsi akibat gempa.
Untuk kerugian material, lanjut Suharyanto, sebanyak 22.198 rumah dinyatakan rusak.
Hampir sebagian besar di antaranya dalam kondisi rusak berat.
(TribunJakarta/TribunJabar)