Gempa di Cianjur
Pilu, Warga Korban Gempa Cianjur Bermalam di Tenda Darurat Bersama Sejumlah Mayat
Sampai hari ini Rabu (23/11/2022), proses evakuasi dan pencarian korban gempa Cianjur masih terus dilakukan.
Penulis: Elga Hikari Putra | Editor: Yogi Jakarta
TRIBUNJAKARTA.COM - Sampai hari ini Rabu (23/11/2022), proses evakuasi dan pencarian korban gempa Cianjur masih terus dilakukan.
Berdasarkan data terbaru dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sampai Selasa (22/11/2022) sore tercatat korban jiwa dalam musibah gempa Cianjur mencapai 268 jiwa, dimana yang sudah teridentifikasi ada 122 jenazah.
Sedangkan untuk korban yang masih hilang ada 151 orang, korban luka 1.083 orang dan 58.282 warga harus mengungsi karena rumahnya yang rusak diguncang gempa pada Senin (21/11/2022).
Korban Bermalam Bersama Mayat
Sementara itu, berdasarkan rekaman video yang beredar, terlihat para korban gempa Cianjur yang berada di tenda darurat harus bermalam dengan beberapa mayat.
Baca juga: Tertimpa Plafon Rumah di Hadapan Menantu Saat Gempa Cianjur, Mertua Sempat Hilang Ingatan
Dalam video yang beredar nampak para korban berada di tenda darurat yang beratap terpal dan bertiang bambu sedang duduk menghadap empat sampai lima mayat yang sudah ditutup dengan kain jarik.
Belum diketahui pasti dimana lokasi dari peristiwa memilukan itu terjadi.
Diketahui, hingga saat ini memang masih banyak korban gempa Cianjur yang berada di tenda darurat yang dibangun swadaya oleh masyarakat.

Petugas Medis Trauma
Banyaknya korban berjatuhan akibat gempa dahsyat yang terjadi di Cianjur, Jawa Barat, petugas medis RSUD Sayang Cianjur sampai trauma.
Para petugas medis trauma karena mobil ambulans terus hilir mudik mengantarkan korban ke RSUD Sayang Cianjur.
Hal itu diakui Dian relawan petugas medis yang berjaga di tenda korban gempa Cianjur, Selasa (22/11/2022) malam.
“Saya trauma setiap dengar suara ambulans datang karena saking banyaknya pasien,” ucapnya dikutip dari Tribunnews.
Sejak pagi hari ke malam hari, pasien korban gempa yang ditangani jumlahnya mencapai ratusan.
Namun para pasien yang membutuhkan penanganan lebih lanjut di rujuk ke sejumlah rumah sakit dari Bandung hingga ke Sukabumi.