Gempa di Cianjur
Kondisi Memprihatinkan Korban Gempa Cianjur, Bantuan Nihil Terpaksa Harus Utang Demi Bertahan Hidup
Para korban gempa di Cianjur, berusaha bertahan hidup meski kondisnya sudah tak menentu, mereka terpaksa berhutang ke warung demi bertahan hidup.
Namun, kata dia, gempa susulan tersebut tidak perlu dicemaskan karena gempa susulan itu sebagian besar tidak dirasakan. Yang bisa mencatat adalah alat.
Baca juga: Terdampak Gempa Cianjur, Banyak Warga Cibeureum Patah Tulang, Kepala Bocor, Makan Minum Ngutang
"Gempa susulan yang paling besar tercatat itu berkekuatab 4.2 magnitudo, dan paling kecil 1.2 magnitudo."
"BMKG memperhitungkan selama 4 hari gempa tersebut makin berkurang dan berhenti," katanya.
Diberitakan sebelumnya, sebanyak 151 orang warga Kabupaten Cianjur dinyatakan hilang akibat bencana gempa bumi, dan 268 meninggal dunia, 122 di antaranya berhasil teridentifikasi.
Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto mengatakan hingga saat ini petugas gabungan bersama intansi terkait masih memaksimalkan penanganan dan penanggulangan dampak gempa bumi Cianjur.
"Per hari ini sementara tercatat ada sebanyak 268 orang meninggal dunia, 122 di antaranya berhasil terindetifikasi, dan dan 151 orang dinyatakan hilang," katanya.

Pihaknya mengatakan, tercatat ada sebanyak 12 kecamatan di Kabupaten Cianjur yang terdampak, di antaranya Kecamatan Cianjur, Karangtengah, Warungkondang, Cugenang, Cilaku, Cibeber, Sukaresmi, Bojongpicung, Cikalongkulon, Sukaluyu, dan Pacet.
"Dari 12 kecamatan yang terdampak itu, sebanyak 58.352 orang mengungsi, 6.570 unit rumah rusak berat, 2.071 rusak sedang, dan 12.641 rusak ringan," kata dia.
Kapolri tinjau lokasi gempa
Sementara itu, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menjenguk pasien korban bencana alam gempa bumi Cianjur di rumah sakit, posko pengungsian dan dapur umum.
Kapolri memastikan masyarakat yang terdampak gempa bumi telah mendapatkan bantuan dari pihak terkait.
Polri bersama pihak terkait langsung bergerak memberikan bantuan yang dibutuhkan masyarakat terdampak bencana alam tersebut.
"Saya cek langsung supaya kerjasama semuanya berjalan baik antara rumah sakit daerah dan personel kedokteran Polri," kata Kapolri dalam siaran persnya, Selasa (22/11/2022).
Saat itu Kapolri baru saja meninjau pasien korban gempa di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sayang, Cianjur, Jawa Barat.
Kapolri juga memastikan bantuan seperti makanan, dapur umum, air bersih, posko pengungsian dan fasilitas kesehatan berjalan baik dan maksimal untuk korban gempa bumi.