Gempa di Cianjur

Terdampak Gempa Cianjur, Banyak Warga Cibeureum Patah Tulang, Kepala Bocor, Makan Minum Ngutang

Banyak warga Kampung Cibeureum mengalami patah tulang, kepala bocor tertimpa reruntuhan bangunan akibat gempa Cianjur. Makan minum pun sampai ngutang.

Editor: Y Gustaman
Tribun Depok/Cahya Nugraha
Qidira Shanum bayi 3 bulan bersama ibunya Fitriyani, warga Desa Cibeureum, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, selamat dari gempa Cianjur berkekuatan magnitudo 5,6 pada Senin (21/11/2022). Foto diambil pada Selasa (22/11/2022). 

TRIBUNJAKARTA.COM, CIANJUR - Banyak warga Kampung Cibeureum mengalami patah tulang, kepala bocor tertimpa reruntuhan bangunan akibat gempa Cianjur.

Bahkan, untuk kebutuhan makan minum pun mereka terpaksa sampai ngutang ke warung terdekat.

Kesaksian itu disampaiakn Yani Suryani, Ketua RT 06/RW 01 Kampung Cibeureum, Desa Cibeureum kepada Tribun Depok pada Selasa (22/11/2022).

Di balik bencana alam yang meluluhlantakkan hampir semua rumah warganya, Yani masih bersyukur karena tak ada satupun korban jiwa.

Ia bercerita kondisi rumah warga RT 06/01 Kampung Cibeureum memprihatinkan, hampir semuanya rata dengan tanah.

"Banyak warga yang ketimpa, banyak yang patah tulang sama kepalanya bocor, untuk korban jiwa alhamdulillah enggak ada," jelas Yani.

Kampung Cibeureum masuk Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, yang masuk kategori kecamatan terparah terdampak gempa Cianjur.

Baca juga: Itu Anak Saya, Bajunya Merah, Ucap Deden Lalu Menangis Lihat Buah Hati Jadi Korban Gempa Cianjur

Ia memastikan banyak warganya harus mengutang ke warung terdekat untuk kebutuhan makan dan minum.

"Belum ada bantuan dari pemerintah, sampai kita harus ngutang ke warung buat makan minum warga sama anak-anak," beber dia.

Sampai hari kedua pasca-gempa, warga Cibeureum memilih mendirikan tenda seadanya

Warga Kampung Cibeureum trauma masuk ke rumahnya masing-masing, khawatir ada gempa susulan.

Menurut Yani, warga terdampak gempa Cianjur membutuhkan tenda, selimut, makanan dan kebutuhan bayi dan anak-anak.

Ia khawatir jika tenda darurat seadanya membuat para pengungsi, terutama bayi dan anak-anak kedinginan.

"Malam dingin ya, tenda kita seadanya. Selimut sama makanan bayi, susu, pampers kita enggak ada, juga makanan sehari-hari dan obat-obatan," ucap dia.

Bayi 3 Bulan Selamat

Sumber: Tribun depok
Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved