Gempa di Cianjur
''Itu Anak Saya, Bajunya Merah,'' Ucap Deden Lalu Menangis Lihat Buah Hati Jadi Korban Gempa Cianjur
Deden menangis saat petugas gabungan mengevakuasi anaknya dari reruntuhan akibat gempa Cianjur. Ia mengucap, "Itu anak saya, bajunya merah."
TRIBUNJAKARTA.COM, CIANJUR - "Itu anak saya, bajunya merah," ucap Deden pendek diikuti tangisan saat mayat anaknya korban gempa Cianjur berhasil dievakuasi petugas evakuasi gabungan.
Sudah sejak Selasa (22/11/2022) pagi Deden menunggu dengan cemas puing rumahnya di pinggir Jalan Raya Cugenang, Kecamatan Cugenang, Cianjur, Jawa Barat, diangkat sedikit demi sedikit petugas gabungan dari TNI, Polri dan Basarnas.
Barulah pada pukul 13.24 WIB petugas evakuasi gabungan menemukan mayat anak Deden.
Ia begitu terpukul, tangisnya semakin keras. Petugas lalu mendekati dan memeluk untuk menenangkan Deden yang sedang berduka anaknya jadi korban gempa Cianjur diikuti longsor.
Tak lama, petugas berteriak ke petugas ambulans untuk menyertakan Deden ikut saat mayat anaknya dievakuasi ke rumah sakit terdekat.
"Bapaknya ikut mobil ambulans," begitu teriak petugas evakuasi gabungan.
Langkah Deden lemas menuju mobil ambulans sambil dipeluk petugas untuk meredakan dukanya.
Baca juga: Korban Luka Gempa Cianjur: Rumahnya Hancur, Kandang Kambing Justru Aman, Kini Trauma dengan Bata
"Kasih tahu keluarga ya pak," petugas evakuasi gempa Cianjur lainnya menimpali.
Belum sampai ambulans melaju, tangis diiringi teriakan Deden semakin menjadi-jadi.
"Ya Allah nak," teriak Deden histeris, kepalanya menundudk, seolah tak percaya buah hatinya sudah meninggal.
Suara sirine ambulans pecah, terdengar sangat kencang, membelah kerumunan orang-orang di sana.
Ibu Hamil Tertimbun saat Salat Zuhur
Hari kedua pasca-gempa Cianjur, ditaksir masih banyak korban tertimpa reruntuhan bangunan roboh di kawasan Cugenang.
Salah satunya Dede Sumiati, ibu hamil sembilan bulan. Sudah sejak pagi petugas evakuasi gabungan mengangkat puing reruntuhan rumah mertuanya di Desa Benjot.
Dedi, salah satu anggota keluarga menyebut Dede terjebak di antara reruntuhan saat sedang salat Zuhur di lantai satu.