Gempa di Cianjur

Dini Hari Mencekam di Koleberes, Warga Tak Bisa Tidur Antisipasi Gempa Susulan di Tengah Kegelapan

Suasana mencekam terasa di sepanjang Jalan Koleberes, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.

Gerald Leonardo Agustino/TribunJakarta.com
Suasana mencekam terasa di sepanjang Jalan Koleberes, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat yang memanjang melintasi desa-desa terdampak gempa bumi 5,6 M pada Senin (21/11/2022) silam. 

Sepanjang jalan, raut wajah kecemasan tak bisa disembunyikan dari setiap pengungsi, tua atau muda, laki-laki maupun perempuan, anak-anak juga orang dewasa.

Masih di Jalan Koleberes, ada sekitar 10 orang ibu-ibu dan anak-anak yang bertahan di depan salah satu minimarket.

Guncangan gempa yang terjadi beberapa kali membuat rombongan pengungsi yang setiapnya berbalut selimut itu berdzikir.

Mereka merendahkan diri layaknya hamba, memohon perlindungan dari Sang Ilahi.

Suasana mencekam terasa di sepanjang Jalan Koleberes, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur. (1)
Suasana mencekam terasa di sepanjang Jalan Koleberes, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat yang memanjang melintasi desa-desa terdampak gempa bumi 5,6 M pada Senin (21/11/2022) silam. (1)

Beberapa kali kalimat zikir mereka lantunkan cukup keras, bahkan menembus kaca mobil tempat TribunJakarta.com menumpang dalam perjalanan mengirimkan bantuan.

"La Ilaha Illallah, la ilaha illallah, la ilaha illallah," lantun para pengungsi itu.

Perjalanan berlanjut sampai ke Desa Mangunkerta.

Namun, belum sampai jauh melewati pengungsian, ada salah seorang warga yang memberhentikan laju mobil.

"Nggak bisa, putar balik, putar balik, ada gempa!," ucap si pria mengingatkan ada gempa susulan kepada pengendara yang melintas.

Pengiriman bantuan dari Jurnalis Jakarta Utara akhirnya berjalan aman dan lancar di Desa Mangunkerta.

Warga sangat senang menerima banyak bantuan berupa makanan, perlengkapan bayi, dan lainnya.

Kendati begitu, di sela-sela kebahagiaan menerima bantuan, tetap saja kepanikan warga jelas terekam.

Warga hanya bisa berdiri di jalanan, menjauhi rumah-rumah dan tenda karena takut tertimpa reruntuhan akibat gempa susulan.

Mereka sudah tak lagi memikirkan untuk tidur, meski tubuh sudah lelah dan hari semakin larut.

"Kami begadang karena takut gempa susulan, karena sehari bisa sampai empat kali," kata Angga (31), warga RT 02 RW 03 Desa Mangunkerta.

Suasana mencekam terasa di sepanjang Jalan Koleberes, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur. (2)
Suasana mencekam terasa di sepanjang Jalan Koleberes, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat yang memanjang melintasi desa-desa terdampak gempa bumi 5,6 M pada Senin (21/11/2022) silam. (2)
Halaman
123
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved