Penjabat Pengganti Anies Baswedan
Program Warisan Anies Baswedan Terbengkalai, Pj Gubernur Heru Budi Heran: Masa Iya?
Layanan sewa berbagi sepeda atau bike sharing warisan Gubernur Anies Baswedan terbengkalai. heru Budi akan mengecek langsung program tersebut.
Penulis: Dionisius Arya Bima Suci | Editor: Wahyu Septiana
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci
TRIBUNJAKARTA.COM, KEBAYORAN BARU - Layanan sewa berbagi sepeda atau bike sharing warisan Gubernur Anies Baswedan terbengkalai.
Kondisi sejumlah sepeda yang ada di sejumlah titik, seperti di sepanjang Jalan Sudirman-Thamrin hingga Taman Menteng pun kini tak terawat lagi.
Walau kini kondisinya sangat memprihatinkan, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengaku tak mengetahuinya.
"Masa iya? Saya belum tahu," ucapnya saat ditemui di Kelurahan Petogogan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (25/11/2022).
Lantaran belum mengetahui hal tersebut, Heru mengaku bakal menanyakan hal ini kepada pihak Dinas Perhubungan (Dishub).
"Nanti saya cek," ujarnya.
Dilansir dari Kompas.com, sepeda untuk layanan sewa berbagi sepeda atau bike sharing di sejumlah titik di Jakarta kini terbengkalai.
Baca juga: Dukung Aher Dampingi Anies Baswedan di Pilpres 2024, Hidayat Nur Wahid: Jangan Cawapres yang Sepuh
Salah satunya bike sharing di kawasan Taman Menteng, Jakarta Pusat. Sebanyak 12 unit sepeda diparkir dengan kondisi tak terawat.
Cat berwarna merah beberapa sepeda itu telah memudar akibat paparan sinar matahari hingga guyuran hujan.
Selain itu, bodi besi dari beberapa unit sepeda terlihat berkarat, semakin menandakan layanan bike sharing itu tidak terawat. Kulit jok sepeda juga terlihat telah robek.

Masyarakat yang berlalu lalang di kawasan Taman Menteng terlihat tidak tertarik menggunakan layanan bike sharing untuk bermobilitas di Ibu Kota.
Pengamat tata kota Universitas Trisakti Yayat Supriatna mengatakan, perlu adanya evaluasi dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta atau dinas yang bertanggung jawab mengenai turunnya minat masyarakat pada layanan bike sharing.
"Harusnya dievaluasi kembali, kenapa dia tidak digunakan lagi atau penurunan fungsi atau fenomenanya saat ini telah berubah," kata Yayat saat dikonfirmasi, Jumat (25/11/2022).
Menurut Yayat, saat pandemi Covid-19 pertengahan 2022, layanan bike sharing diminati masyarakat untuk bermobilitas atau sekadar berolahraga.
"Dulu waktu tinggi-tingginya Covid-19, orang-orang bike to work, orang-orang menggunakan sepeda untuk berolahraga agar sehat. Sekarang tekanan itu sudah enggak ada, jadi orang merasa itu sudah tidak penting lagi," ungkap dia.
Yayat berujar, perlu peningkatan promosi layanan bike sharing agar masyarakat dapat kembali menggunakan sepeda sebagai sarana dalam bertransportasi.
"Evaluasinya atau juga motifnya diubah, jangan seperti itu-itu lagi, dibuat yang baru. Orang Indonesia kan mudah bosan," ujar dia.
Tak hanya itu, Yayat menyarankan perlunya anggaran yang jelas dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk memperbaiki sepeda yang terbengkalai hingga sistem operasional bike sharing.

"Jadi anggarannya perlu dicermati, seharusnya dicek sumber masalahnya, misalnya karena kondisi sudah berubah," ucap Yayat.
"Tapi pengalaman saya, kalau sudah di tingkat pelayanan dilaksanakan satuan kerja perangkat daerah (SKPD), biasa kendala ada di dana operasional. Jadi tidak terpelihara lagi, biasanya begitu banyak pelayanan yang tidak berjalan karena tidak ada pos penganggarannya," sambung dia.
Untuk diketahui, masyarakat yang ingin menggunakan layanan bike sharing cukup mengunduh aplikasi GOWES di Play Store atau App Store.
Pengguna kemudian bisa mendaftar untuk menemukan titik parkir sepeda.
Dari aplikasi, pengguna bisa memindai QR code yang terletak di bagian belakang sepeda agar kuncinya terbuka dan sepeda bisa digunakan.
Baca artikel menarik lainnya dari TribunJakarta.com di Google News