Gempa di Cianjur
Ibu di Cianjur Korek Reruntuhan Puing Demi Makanan untuk Anak: 'Sampai Tangan Sakit'
Dedeh (40), Salaeuri, Desa Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, rela mengorek-ngorek puing demi mendapatkan makanan untuk anaknya.
Penulis: Siti Nawiroh | Editor: Jaisy Rahman Tohir
TRIBUNJAKARTA.COM, CIANJUR - Di tengah situasi sulit pasca-gempa Cianjur, makanan menjadi hal yang begitu berharga.
Suplai makanan tidak tersedia setiap saat. Jikapun harus membeli, jaraknya terlalu jauh untuk dijangkau.
Hal itu membuat Dedeh (40), Salaeuri, Desa Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, rela mengorek-ngorek puing demi mendapatkan makanan untuk anaknya yang masih 3 tahun.
Bukan milik orang lain, makanan yang dicari merupakan dari warungnya sendiri yang terkubur puing akibbat hancur diguncang gempa pada Senin (21/11/2022) lalu.
Dedeh dan warga lainnya jika ingin membeli makanan atau mencari kebutuhan di warung, harus menempuh perjalanan kurang lebih 8 kilometer.
Biasanya, jarak 8 kilometer tak terlalu jauh saat kondisi normal sebelum gempa mengguncang.
Namun dalam kondisi saat ini, butuh waktu minimal satu jam untuk menempuh jarak 8 kilometer lantaran banyaknya kendaraan yang lalu lalang di jalan yang hanya cukup untuk satu kendaraan roda empat.
Saat ini kendaraan roda empat ataupun roda dua begitu membludak melintasi jalur tersebut.
Hal itu dikarenakan dalam kondisi seperti ini banyak kendaraan yang membawa bantuan logistik dan juga kendaraan untuk keperluan evakuasi.
Baca juga: Senyum Syukur Warga Pasirgombong Cianjur Meski Makan Telur Dibagi 2, Logistik di Pengungsian Menipis
Selain menunggu suplai makanan dari dapur umum, Dedeh tak jarang ngorek-ngorek puing reruntuhan warungnya berharap mendapatkan camilan untuk buah hatinya tersebut.
"Semuanya warung juga ancur, sekarang kalau pengen ngambilin makanan sampe harus dikerukin dulu, sampe tangan sakit," katanya.
Di sisi lain sejak gempa bumi mengguncang, masyarakat di daerah terdampak lebih memilih untuk tidur di tenda pengungsian.
Namun, tenda darurat itu dipasang tak jauh dari rumah, lebih tepatnya di depan rumah.

Tenda- tenda darurat tersebut hanya bermodalkan terpal yang dimiliki untuk dijadikan atap dan karpet untuk digunakan sebagai alasnya.
Wali Kota Depok Pakai Anggaran BTT Rp 700 Juta untuk Bantu Penanganan Gempa Cianjur |
![]() |
---|
Lelang Gitar Kesayangan Untuk Bantu Korban Cianjur, Kaka Slank: Buat Solidaritas |
![]() |
---|
Peduli Gempa Cianjur, Puluhan Musisi dan Seniman Indonesia Kolaborasi Bareng di Konser Kemanusiaan |
![]() |
---|
Pencarian Korban Gempa Cianjur Tinggal Satu Hari Lagi, Sri Nangis: Ibu dan Adik Saya Belum Ketemu |
![]() |
---|
Lukisan 'Gitu Ajah Kok Repot' Berwajah Gus Dur Dilelang untuk Bantu Korban Gempa Cianjur |
![]() |
---|