Gempa di Cianjur
Pilu 8 Hari Ade Menunggu Ibu dan Adik di Timbunan Longsor Cianjur: Keluarga Sudah Ikhlas
Ade (25) nampak putus asa dapat berjumpa kembali dengan ibu dan adiknya dalam keadaan hidup yag diduga tertimbu longsor.
Penulis: Dwi Putra Kesuma | Editor: Jaisy Rahman Tohir
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dwi Putra Kesuma
TRIBUNJAKARTA.COM, CIANJUR - Ade (25) nampak putus asa dapat berjumpa kembali dengan ibu dan adiknya dalam keadaan hidup.
Delapan hari sudah pencarian sejak ibu dan adiknya hilang saat gempa mengguncang kawasa Cianjur Senin (21/11/2022).
Mau tak mau, ia mengatakan harus mengikhlaskan bilamana ibu dan adiknya ditemukan dalam keadaan wafat oleh Tim SAR Gabungan.
Ibu dan adik Ade, diduga masih tertimbun longsor di kawasan Warung Sate Shinta, Jalan Raya Cipanas-Puncak, Cianjur, Jaw Barat,.
"Ibu dan adik saya masih di bawah sini (timbunan longsor) a, belum ketemu," ujar Ade seakan pasrah ketika dijumpai TribunJakarta di lokasi kejadian, Senin (28/11/2022).
Pasca kejadian gempa bumi Cianjur yang menelan ratusan korban jiwa, Ade terus menunggu Tim SAR Gabungan di kawasan Warung Sate Shinta sejak pagi hingga pencarian selesai.
Baca juga: Dekorasi Pernikahan Hancur Dihantam Gempa Cianjur, Calon Pengantin Tewas di Balik Reruntuhan Puing
Setiap ada jasad yang ditemukan oleh petugas dari dalam longsor, ia pun segera mengeceknya untuk memastikan apakah jasad tersebut anggota keluarganya atau bukan.
"Iya, kemarin-kemarin kalau ada jenazah saya pasti lihat satu-satu siapa tahu ibu sama adik saya," ucap Ade.
"Saya sudah cek juga ke RSUD Cimacan, RSUD Sayang, gak ada di sana," timpalnya.
Dikatakan oleh Ade, ketika gempa bumi ini mengguncang bumi Cianjur, ibunya yang bernama Kalimah (70), adiknya, dan neneknya sedang berada di dalam warung.
Namun kini, warung milik ibunya tersebut sudah rata dengan tanah akibat tergerus longsoran tanah yang menerjang dari atas bukit.

Nenek Ade telah lebih dulu ditemukan dalam kondisi meninggal dunia, dan sudah dimakamkan pada Kamis (24/11/2022) lalu.
"Kalau nenek sudah ditemuin duluan, sudah dimakamin juga Kamis kemarin," ungkapnya.
Lanjut Ade, ia telah memiliki firasat buruk ketika gempa itu terjadi.
"Rumah saya saja hancur bang, selang dua jam saya langsung kepikir gimana ibu saya di warung," beber Ade.
"Nah selang dua jam itu saya langsung ke sini (lokasi longsor Warung Sate Shinta)," sambungnya lagi.
Selama perjalanan menuju warung ibunya, pikiran Ade terus berkecamuk.
Ia hanya bisa terus berdoa dan berharap dapat melihat langsung ibu dan adiknya dalam keadaan selamat.
Namun semua harapan itu sirna, ketika Ade menyaksikan warung milik ibunya sudah rata dengan longsoran tanah tersebut.
"Pas saya sampai sini ternyata sudah begini longsornya, warung ibu juga sudah gak ada. Langsung pasrah saya, mau gak mau harus ikhlas," ucapnya tertunduk lesu.
Terakhir, Ade mengatakan harapannya kini jasad ibu dan adiknya bisa ditemukan secepatnya oleh Tim SAR Gabungan.
"Sekarang mau biar cepat-cepat ketemu saja (jasad ibu dan adiknya), soalnya sudah semingu lebih kan. Biar langsung dimakamin, Insya Allah saya sama keluarga sudah ikhlas," pungkasnya.
Wali Kota Depok Pakai Anggaran BTT Rp 700 Juta untuk Bantu Penanganan Gempa Cianjur |
![]() |
---|
Lelang Gitar Kesayangan Untuk Bantu Korban Cianjur, Kaka Slank: Buat Solidaritas |
![]() |
---|
Peduli Gempa Cianjur, Puluhan Musisi dan Seniman Indonesia Kolaborasi Bareng di Konser Kemanusiaan |
![]() |
---|
Pencarian Korban Gempa Cianjur Tinggal Satu Hari Lagi, Sri Nangis: Ibu dan Adik Saya Belum Ketemu |
![]() |
---|
Lukisan 'Gitu Ajah Kok Repot' Berwajah Gus Dur Dilelang untuk Bantu Korban Gempa Cianjur |
![]() |
---|