Gempa di Cianjur

Orang Tua Peluk Anak Saat Gempa Cianjur, Di Balik Timbunan Tanah Masih Mendekap Hingga Akhir Hayat

Temuan korban jiwa gempa Cianjur mengungkap betapa besar cinta orang tua terhadap anak.

Penulis: Siti Nawiroh | Editor: Jaisy Rahman Tohir
Tribun Jabar/Fauzi Noviandi
Tim SAR gabungan melakukan pencarian untuk mencari korban gampa Cianjur yang tertimbun longsor di Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. 

TRIBUNJAKARTA.COM - Temuan korban jiwa gempa Cianjur mengungkap betapa besar cinta orang tua terhadap anak.

Sudah dua kali Tim SAR gabungan mendapati orang tua yang sedang memeluk anaknya di balik timbunan longsor imbas gempa.

Ayah dan ibu seperti hendak melindungi buah hatinya dari musibah besar agar tak merasakan sakit.

Namun apa daya, mereka justru menghembuskan napas terakhir bersama.

Di antaranya adalah pada Senin (28/11/2022), ditemukan dua jenazah, seorang ayah yang memeluk anaknya, di kawasan Jalan Raya Cipanas-Puncak, Kabupaten Cianjur.

Koordinator lapangan Tim Bravo Basarnas, Ikhsan Alwi mengatakan penemuan ayah dan anak itu terjadi sekira pukul 10.11 WIB.

"Korban pertama ditemukan pukul 10.10 WIB berjenis kelamin laki laki dewasa menggunakan jaket kulit hitam dan celana jeans. Sedangkan korban kedua ditemukan pukul 10.11 WIB seorang anak perempuan menggunakan baju warna ungu dan celana training warna hitam," ucapnya dikutip dari TribunJabar.

Baca juga: Deretan Foto Kendaraan yang Rusak Akibat Gempa Cianjur, Ada Angkot Hancur Lebur Pembawa Pelajar

Alwi mengatakan, dua jenazah yang ditemukan merupakan ayah dan anak.

Saat pertama ditemukan korban yang laki-laki dewasa dalam posisi tengkurap dan korban anak berada tepat di sebelah kirinya.

"Posisi ayahnya itu tengkurap, si anak ada di sebelah kirinya dan dalam posisi berpelukan," ujarnya.

Proses pencarian korban, kata Alwin, terkendala dengan ketebalan lumpur dan aroma tidak sedap yang tercium di sekitar pencarian.

Setelah ditemukan dua lagi jenazah, kini tersisa 9 orang yang masih dinyatakan hilang.

Bu Yayah dan Anaknya

Beberapa hari sebelumnya, Tim SAR menemukan jasad seorang ibu dalam posisi memeluk anaknya sampai detik-detik terakhir hidupnya.

Identitas seorang ibu tersebut bernama Yayah yang merupakan guru KB-TK Islam Al-Azhar 18 Cianjur.

Sementara jasad yang dipeluk Yayah merupakan anaknya.

Yayah menjadi korban longsor Cianjur setelah menghadiri kegiatan tanam pohon, Senin (21/11/2022).

Keduanya bersama rombongan KB-TK Islam Al-Azhar 18 Cianjur lainnya berangkat menumpangi mobil milik yayasan.

Selain Yayah dan anaknya, kepala sekolah hingga karyawan ikut dalam kegiatan ini.

Sembilan orang rombongan Yayah ini pergi ke lokasi acara di Wilayah Sarongge, Kecamatan Pacet, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.

Baca juga: 2 Jasad Korban Gempa Cianjur Tertimbun Sepekan, Sang Ayah Lindungi Anaknya Sampai Akhir Hayat

Acara tersebut juga ternyata dihadiri oleh Bupati Cianjur, Herman Suherman.

Namun nasib nahas menimpa Yayah dan rombongan melewati Jalan Raya Cipanas-Cianjur di Desa Cugenang, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur.

Longsor terjadi tepat di tempat mobil Yayah dan rombongan melaju setelah gempa magnitudo 5,6 mengguncang.

Mobil yang ditumpangi Yayah dan anaknya ikut tersapu longsoran bersamaan dengan restoran, warung kopi, dan bangunan di sekitarnya.

Lima hari menghilang Yayah dan anaknya ditemukan pada Jumat (25/11/2022) sekitar pukul 08.00 WIB.

Tim SAR Gabungan mencari korba longsor di kawasan Warung Sate Sintha, Jalan Raya Cipanas-Puncak, Jawa Barat, Senin (28/11/2022).
Tim SAR Gabungan mencari korba longsor di kawasan Warung Sate Sintha, Jalan Raya Cipanas-Puncak, Jawa Barat, Senin (28/11/2022). (Dwi Putra Kesuma/TribunJakarta.com)

Tim yang diterjunkan mendapati jenazah keduanya dalam kondisi berpelukan.

Guru SMP Al Azhar Cianjur 18, Hadi, yang berada di lokasi kejadian memberikan kesaksiannya detik-detik penemuan Yayah dan anaknya.

Ia menyebut korban sudah dalam kondisi terlempar keluar mobil.

Jenazah kedunya ditemukan tertimbun longsor di dekat aliran sungai.

"Yang pertama ditemukan adalah Bu Yayah sama anaknya lagi mendekap," ucap Hadi, dikutip dari TribunnewsBogor.com.

Baca juga: Pilu 8 Hari Ade Menunggu Ibu dan Adik di Timbunan Longsor Cianjur: Keluarga Sudah Ikhlas

Hadi menambahkan, korban lain dari rombongan KB-TK Islam Al-Azhar 18 Cianjur juga ditemukan.

Mereka berada tidak jauh dari posisi penemuan Yayah dan anaknya, yaitu Kepala Sekolah TK Al Azhar, Yeni Siti Rubaeni, dan TU sekolah, Andika Sulaiman.

"Sementara untuk bangkai mobilnya (yang ditumpangi korban) masih belum ditemukan," tutup Hadi.

Setelah itu ditemukan pria yang mendekap anaknya

Baru hari ini polisi berhasil menemukan jasad seorang pria sembari mendekap anaknya berjenis kelamin perempuan.

 

Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News

 

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved