Ajudan Jenderal Ferdy Sambo Ditembak

Bharada E di Sidang Akui Pertahankan Skenario Ferdy Sambo Selama 1 Bulan, Orangtuanya Pun Didoktrin

Sebulan pertahankan skenario atasan, Bharada E rupanya juga ikut mendoktrin orangtuanya untuk percaya.

Penulis: Siti Nawiroh | Editor: Yogi Jakarta
Kolase TribunJakarta
Bharada E alias Richard Eliezer mengaku di persidangan mempertahankan skenario Ferdy Sambo selama satu bulan. Ferdy Sambo membuat skenario seolah-olah Brigadir J alias Yosua tewas setelah tembak menembak dengan Bharada E. 

TRIBUNJAKARTA.COM - Bharada E alias Richard Eliezer mengaku di persidangan mempertahankan skenario Ferdy Sambo selama satu bulan.

Ferdy Sambo membuat skenario seolah-olah Brigadir J alias Yosua tewas setelah tembak menembak dengan Bharada E.

Rupanya, Bharada E juga mendoktrin orangtuanya untuk percaya padanya soal kejadian tembak menembak di rumah dinas Ferdy Sambo tersebut.

Mulanya, Bharada E mengaku tunduk dengan skenario Ferdy Sambo soal tembak menembak selama satu bulan pada pemeriksaan awal.

Bharada E selama menjalani pemeriksaan awal oleh Provost dan Paminal tidak didampingi penasihat hukum.

Kemudian pada Agustus 2022, Bharada E barulah didampingi penasihat hukum.

"Berapa lama skenario (Ferdy Sambo) kamu pertahankan?" tanya majelis hakim dikutip dari YouTube Kompastv.

"Kurang lebih satu bulan, dari tanggal 8 itu skenario terus," jelas Bharada E.

Sebulan pertahankan skenario atasan, Bharada E rupanya juga ikut mendoktrin orangtuanya untuk percaya.

Hal itu disampaikan langsung oleh orangtua Bharada E, Junus dan Ine saat menjadi bintang tamu di acara Rosy Kompas TV.

Dijelaskan orangtua, di awal-awal Bharada E bersikukuh kejadian di rumah dinas Ferdy Sambo merupakan baku tembak hingga menewaskan Brigadir J.

Baca juga: Susi Nangis Lalu Update Status WA Sebelum Brigadir J Tewas, Bharada E Heran: Ih Kenapa Manusia Ini?

Meski begitu, orangtua tak begitu saja percaya dengan anaknya.

Ine mengatakan saat masih bertahan dengan skenario Ferdy Sambo, ada hal yang tidak biasa terlihat jelas pada diri Bharada E.

"Tidak seperti Ichad (panggilan karib Bharada E) yang sebenarnya," kata Ine dikutip Jumat (2/12/2022).

Presenter Rosiana Silalahi (Rosi) awalnya bertanya kepada orang tua Bharada E, seperti apa tanggapan mereka berdua di awal saat Bharada E masih mempertahankan skenario Sambo.

Orang Tua Bharada E Akui Sempat Didoktrin sang Anak dengan Skenario Sambo: Matanya Kosong
Orang Tua Bharada E Akui Sempat Didoktrin sang Anak dengan Skenario Sambo: Matanya Kosong (YouTube Kompas TV)

Meski Ine tak percaya kepada Bharada E kala itu, tapi Junus rupanya percaya.

"Kalau saya tidak percaya, karena waktu itu kita ibadah bersama pagi malam, setiap ibadah selesai saya hanya berdoa minta kepada Tuhan kalau bisa dibuka sejelas-jelasnya semua masalah ini," jawab Ine.

"Karena waktu itu saya masih meragukan apa yang Ichad katakan," sambungnya.

Namun Bharada E akhirnya jujur juga setelah beberapa kali bertemu dengan orangtua.

Selain bertemu orangtua, Bharada E langsung berkata jujur setelah bertemu seorang pendeta.

Hingga kini akhirnya Bharada E berstatus Justice Collaborator (JC), mengungkap skenario bohong Ferdy Sambo.

Ada wanita yang keluar dari rumah Ferdy Sambo sambil menangis

Terdakwa Richard Eliezer atau Bharada E mengaku sempat melihat seorang perempuan menangis keluar dari rumah pribadi Ferdy Sambo di kawasan Bangka, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan.

Bharada E mengatakan, peristiwa itu terjadi pada Juni 2022 ketika sedang piket di rumah Saguling.

Pengakuan itu disampaikan Bharada E saat dihadirkan sebagai saksi dalam sidang pembunuhan berencana Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu (30/11/2022).

Hakim mulanya bertanya kepada Bharada E apakah ia pernah melihat Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi bertengkar.

Bharada E kemudian mulai bercerita soal peristiwa pada Juni 2022.

Ketika itu ia melihat Brigadir J turun dari lantai dua di rumah Saguling dan menaruh senjata api di mobil. Putri Candrawathi lalu menyusul turun dari lantai dua.

Baca juga: Susi Kembali Buat Peserta Sidang Ketawa, Kini Soal Status WA Cukup Tau Aja yang Diungkap Bharada E

"Ibu PC panggil kita bertiga, saya, almarhum (Brigadir J), bang Matheus. Abis itu bilang, nanti dek Matheus naik mobil ibu dan dek Richard naik mobil sendiri yah di belakang," kata Bharada E dalam kesaksiannya.

Menurut Bharada E, saat itu mereka berkendara menuju ke arah Kemang.

Bharada E lalu bertanya kepada Brigadir J melalui HT soal lokasi yang dituju. Pasalnya, ketika itu mereka hanya berputar-putar di kawasan Kemang.

"Akhirnya kita balik ke kediaman Bangka, ibu turun. Saya lihat ibu kaya lagi marah. Ada anaknya ibu. Masuk semua turun," ujar dia.

Di persidangan Rabu (30/11/2022), Bharada E mengaku sebulan mempertahankan skenario Ferdy Sambo.
Di persidangan Rabu (30/11/2022), Bharada E mengaku sebulan mempertahankan skenario Ferdy Sambo. (Youtube Kompas TV)

"Setengah jam kemudian Pak FS pulang diantar Saddam, Pak FS kayak marah-marah juga langsung masuk ke dalam rumah. Almarhum bilang 'Chad nanti ada pak Elben yang datang rekannya bapak, pas pak Elben datang saya gak lihat karena di belakang," tambahnya.

Bharada E mengaku tidak mengetahui peristiwa yang terjadi di dalam rumah. Tak lama, ia melihat seorang perempuan tak dikenal keluar rumah sambil menangis.

"Setengah jam kemudian ada orang keluar dari rumah, karena pagar ditutup saya bilang 'Fon ada orang keluar itu'. Alfon buka pagar dalam. Ada perempuan, saya gak kenal, nangis dia, saya bertanya-tanya ini siapa, saya lihat ke dalam," tutur Bharada E.

Perempuan tersebut sempat berbicara kepada Bharada E, di mana ia mencari keberadaan sopirnya.

Bharada E lalu menemui sopir perempuan tersebut yang ada di mobil Pajero berwarna hitam.

"Perempuan itu naik langsung pulang. Semenjak kejadian itu, Pak FS sudah lebih sering di Saguling," ungkap Bharada E.


Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News

 

 

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved