Ajudan Jenderal Ferdy Sambo Ditembak

''Cuma Masalah Sedikit'' Bharada E ke Orang Tua di Awal Kematian Brigadir J, Tunangan Beri Kesaksian

Di saat awal kematian Brigadir J mencuat, Richard Eliezer Pudihang Lumiu alias Bharada E tak mau membuat kedua orang tuanya di Manado jadi tertekan.

Penulis: Elga Hikari Putra | Editor: Yogi Jakarta
Youtube Kompas TV
Kedua orang tua Bharada E, Rynecke Alma Pudihang dan Sunandang Junus Lumiu menjadi narasumber di acara Rosi Kompas TV. Mereka berbicara mengenai kasus yang menjerat anaknya di kasus pembunuhan Brigadir J. 

TRIBUNJAKARTA.COM - Di saat awal kematian Brigadir J mencuat, Richard Eliezer Pudihang Lumiu alias Bharada E tak mau membuat kedua orang tuanya di Manado, Sulawesi Utara jadi tertekan.

Dia pun berusaha menenangkan kedua orang tuanya yang mengetahui kematian Brigadir J melalui pemberitaan.

Ibunda Bharada E, Rynecke Alma Pudihang menuturkan, dirinya tahu perihal kematian Brigadir J yang merupakan ajudan Ferdy Sambo pada Selasa (12/7/2022) atau empat hari setelah kejadian.

Saat itu, Alma yang tahu jika anaknya juga merupakan ajudan Ferdy Sambo langsung mengirim pesan WhatsApp kepada Bharada E tentang apa yang terjadi di Duren Tiga.

"Tanggal 12 hari Selasa tahunya dari berita terus saya WA Ichad, dia bilang "Mama cuma ada masalah sedikit" gausah khawatir," kata Alma saat menjadi narasumber di acara Rosi Kompas TV, Kamis (3/12/2022).

Baca juga: Dengar Bharada E Jadi Pelaku Pembunuhan Brigadir J, Orangtuanya: Tuhan Kenapa Harus Seperti Ini?

Alma kemudian kala itu kian cemas kala foto Bharada E sebagai sosok yang disebut terlibat adu tembak dengan Brigadir J muncul di media.

Diketahui, di awal kasus ini mencuat disebutkan bahwa Brigadir J tewas karena adu tembak dengan Bharada E usai dipergoki melakukan pelecehan seksual kepada istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi.

Belakangan akhirnya terbongkar bahwa itu semua hanyalah skenario dari Ferdy Sambo untuk menghilangkan jejak kejahatannya.

Rynecke Alma Pudihang dan Sunandang Junus Lumiu
Kedua orang tua Bharada E, Rynecke Alma Pudihang dan Sunandang Junus Lumiu menjadi narasumber di acara Rosi Kompas TV.

"Kita tahu jelas pas fotonya keluar di media ternyata bukan masalah kecil, masalah yang sangat besar," ujar Alma.

Lantaran Bharada E masih menyebut bahwa ini adalah masalah kecil, Alma kemudian menghubungi tunangan anaknya yang juga di Jakarta.

"Ada tunangannya di jakarta kan, jadi saya tanya tunangannya ada masalah apa setelah tanggal 12 itu," ujar Alma.

Penuturan senada disampaikan oleh ayah Bharada E, Sunandang Junus Lumiu.

"Saya kaget lihat di televisi. Kita pulang kerja sore hari jam 5, saya tanya sama mamanya Ichad, 'Itu kejadiannya Adik di rumah dinasnya Pak Sambo'," tutur Junus yang juga di acara yang sa,a.

"Langsung menangis, langsung WA sama dia, dia cuma jawab 'Ini cuma masalah kecil tidak apa-apa'. Mungkin dia tidak mau sampaikan (agar tak) menjadi beban kita berdua," lanjut dia.

Kedua orangtua Bharada E mengaku tak dapat membayangkan konsekuensi yang harus dihadapi Bharada E akibat kasus tersebut.

Saat itu skenario Ferdy Sambo belum terungkap dan masih disebut sebagai insiden tembak-menembak.

"Kan sudah kebayang kalau dia melakukan perbuatan seperti itu kan hukumannya tidak bisa dibayangkan," timpal Rynecke.

"Waktu itu kita sudah berdua cuma bisa menangis, 'Tuhan kenapa harus terjadi seperti ini?'. Jadi rasa takut, sudah segala macam rasa waktu itu. Kita enggak bisa apa-apa selain menangis." ujar Junus.

Minta Sambo Tanggungjawab

Baca juga: Bharada E Sebut Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi Pisah Rumah, Kuasa Hukum: Tidak Benar

Dalam kesempatan itu, kedua orang tua Bharada E juga meminta Ferdy Sambo untuk secara jantan bertanggungjawab atas apa yang dia perbuat.

"Untuk Pak Sambo harus jantanlah. Harus bertanggung jawab lah dalam permasalahan ini, jangan dikorbankan anak saya,” ucap Junus Lumiu dengan terisak-isak.

“Anak saya hanya pangkat paling rendah, pangkat paling rendah. Jadi saya selaku orangtua daripada anak kami Icad (Bharada E) minta kepada Pak Sambo, jantanlah harus bertanggung jawab dalam permasalahan ini, jangan anak saya menjadi korban,” ujarnya.

Alma juga meminta meminta agar Ferdy Sambo yang juga sebagai orangtua memiliki hati nurani.

“Untuk Pak Sambo, kalau bisa punya hatilah sebagai orangtua.

Ayah Bharada E, Sunandang Junus Lumiu meminta a
Ayah Bharada E, Sunandang Junus Lumiu meminta agar Ferdy Sambo jantan bertanggungjawab atas kasus yang turut menyeret nasib anaknya.

Bapak juga punya anak kan? Seandainya anak Bapak juga dikorbankan seperti itu, menjadi korban seperti ini, bagaimana hancurnya hati seorang ayah, anak laki-laki yang menjadi kebanggaan
dalam keluarga,” ucap Rynecke.

Alma mengaku didalam keluarganya tidak punya uang berlimpah seperti halnya Ferdy Sambo.

Namun dia menegaskan bahwa keluarganya memiliki hati.

“Yang ada sama kita hanya hati, nggak ada apa-apa.

Jadi kami merasa Richard ini adalah kebanggaan yang mengangkat derajat keluarga,” katanya.

Untuk itu dia meminta agar suami Putri Candrawati itu mengungkapkan hal yang terjadi dalam pembunuhan berencana Brigadir J.

Baca juga: Bharada E di Sidang Akui Pertahankan Skenario Ferdy Sambo Selama 1 Bulan, Orangtuanya Pun Didoktrin

“Jadi tolong kepada Pak Sambo. Kalau bisa ini kesempatan kami berdua hadir disini meminta dengan sangat kepada Pak Sambo untuk bisa mengakui apa yang telah terjadi,” ungkapnya.

Diketahui Richard Eliezer merupakan satu dari lima tersangka dalam kasus pembunuhan berencana Brigadir J yang terjadi di rumah dinas Kadiv Propam Polri di Duren Tiga, Jakarta Selatan.

Dimana hanya Bharada E yang telah berstatus sebagai justice collabolator untuk mengungkap fakta yang sebenarnya dalam kasus pembunuhan Brigadir J.

Baca artikel lainnya dari TribunJakarta.com di Google News

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved