Tambah 300 Orang Sejak Pandemi Covid-19, 15 Ribu Warga Banten Mengidap HIV/AIDS karena Seks Bebas
Penderita HIV/AIDS di Provinsi Banten, mengalami peningkatan dalam kurun dua tahun terakhir. Ini penjelasan Wakil Ketua PAPDI Banten.
Penulis: Ega Alfreda | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Guna menyuarakan pencegahan penularan HIV/AIDS dan juga kesetaraan ODHA dalam kehidupan sosial, Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) mengadakan kegiatan peringatan Hari HIV/AIDS Sedunia yang jatuh pada 1 Desember lalu.
Untuk tahun ini mengangkat tema 'Equalize' atau kesetaraan.
Baca juga: Heboh Denise Chariesta Disebut Terinfeksi HIV, Simak Ciri-ciri Gejala HIV yang Perlu Diwaspadai
Ketua PAPDI Cabang Banten, dr Edison Y.P Saragih, SpPd menjelaskan, sesuai temanya, ODHA ini berhak mendapat penyetaraan dalam banyak hal, terutama di kehidupan sosialnya.
"Maknanya, diperlukan adanya kesetaraan dalam berbagai hal. Dari mulai kebijakan pemerintah terkait dengan pencegahan, pengobatan, kemudian dalam hal penderita penyandang HIV/AIDS tidak boleh ada pembedaan," tutur Edison.
Makanya, dalam peringatan yang dilakukan secara offline untuk pertama kalinya setelah pandemi Covid-19, disediakan banyak kegiatan yang juga melibatkan komunitas ODHA.
Menurut Ketua Pelaksana 'Equalize', dr Triyono SpPd, kegiatan tahunan ini untuk kembali merangkul ODHA agar mampu bergaul sama seperti masyarakat lainnya.
"Jadi hari ini banyak kegiatan positif yang digelar, mulai dari senam bersama, medical check up gratis, hingga talk show bersama pemateri dan juga orang penyandang HIV/AIDS," ujar Triyono.
Menurutnya, HIV/AIDS bisa dicegah dengan tidak seks bebas, tidak narkoba terutama yang menggunakan jarum suntik.
Juga merubah stigma ODHA di kehidupan sosial, jangan sampai, ODHA dikucilkan atau diskriminasi.
Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News